Yang Mendorong Belanda Ingin Menguasai Aceh Adalah?

0 Comments

Yang Mendorong Belanda Ingin Menguasai Aceh Adalah
Kesultanan Aceh Darussalam memiliki wilayah kekuasaan yang kaya akan sumber daya alam. Selain itu, wilayah Aceh yang terletak di sekitar selat Malaka sangat menguntungkan bagi kehidupan perekonomian kesultanan. Hal inilah yang mendorong Belanda ingin menguasai Kesultanan Aceh Darussalam.

Mengapa Belanda punya ambisi untuk menguasai Aceh?

Yang Mendorong Belanda Ingin Menguasai Aceh Adalah Ilustrasi penjajahan Belanda. rioardi.files.wordpress.com Merdeka.com – Aceh atau Serambi Mekkah adalah salah satu kota damai yang ada di Sumatera. Namun, tahukah kamu kalau Aceh pernah mengalami yang namanya Perang Aceh? Perang ini dilakukan dalam perjuangan untuk melawan kezaliman penjajahan Belanda di tahun 1873 sampai 1912.

  1. Lalu, apa yang menjadi latar belakang terjadinya perang aceh ini? Dulu, Aceh adalah salah satu pusat perdagangan yang sangat strategis.
  2. Daerahnya luas dan punya hasil yang penting seperti lada, hasil tambang dan hasil hutan.
  3. Untuk mewujudkan Pax Neerlandica, Belanda punya ambisi yang sangat kuat untuk bisa menguasai Aceh.

Di sisi lain, orang-orang asli Aceh dan para Sultan tetap ingin mempertahankan kedaulatan yang dimiliki oleh Aceh. Semangat dan tindakan yang dilakukan oleh sultan dan rakyatnya itu memang sudah secara resmi didukung dan dibenarkan oleh Traktat London yang dilakukan di tanggal 17 Maret 1824. Traktat London adalah sebuah kesepakatan yang diadakan diantara inggris dan Belanda yang berisi tentang Belanda yang sudah mendapatkan tanah jajahannya di Nusantara, maka nggak boleh mengganggu kedaulatan yang dimiliki Aceh.

Dengan traktat London itu, Belanda sudah mulai merasakan bahwa itu adalah sebuah kendala. Namun, secara geografis politis, Belanda merasa diuntungkan karena kekuatan Inggris sudah nggak lagi sebagai sebuah kendala dan Belanda sudah mulai mendekati wilayah Aceh. Apalagi di tahun 1825, Inggris sudah menyerahkan wilayah Sibolga dan Natal ke pihak Belanda.

You might be interested:  Sebutkan Raja-Raja Aceh Yang Melakukan Perlawanan Terhadap?

Dengan itu, Belanda berhadapan langsung dengan wilayah kesultanan Aceh. Belanda mulai melakukan strategi dan rencana jahat yang sudah disusunnya untuk menimbulkan kekacauan di wilayah Aceh. Nah, itulah yang menjadi latar belakang timbulnya Perang Aceh yang terjadi selama 39 tahun ini.

Mengapa Kesultanan Aceh menganggap Belanda melanggar Traktat London?

Bangsa Eropa pertama kali datang ke Indonesia sekitar abad ke 16. Di mulai dari Bangsa Portugis, Spanyol, baru terakhir Belanda, termasuk juga Inggris ketika berhasil menguasai Belanda. Tujuan kedatangan Bangsa Spanyol ke Indonesia, tujuan bangsa Portugis ke Indonesia, sampai tujuan Bangsa Belanda datang ke Indonesia sama: gold, glory, dan gospel, kemudian dengan cepat berubah menjadi penguasaan atas tanah harapan di segala bidang.

Mereka menjajah bangsa tempat tujuan. Dari semua negara Eropa, Bangsa Belanda yang terlama berada di Indonesia. Mereka mulai masuk dari wilayah Banten dan sedikit demi sedikit menguasai tanah Indonesia dari Barat sampai ke Timur. Namun, penguasaan tersebut bukan hal yang mudah. Penjajahan Belanda harus dibayar mahal.

Tidak sedikit pengorbanan harta dan nyawa yang mereka keluarkan. Itu karena rakyat Indonesia tidak mau menyerah begitu saja terhadap Belanda. Selama sekitar 3,5 abad menguasai Indonesia, selama itu pula perlawanan terjadi.Di Banten tempat Belanda pertama kali datang, di Batavia (Jakarta tempo dulu), di seluruh bagian Jawa, Kalimantan, Sulawesi, Maluku, Papua, dan Sumatera.

  • Perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda termasuk yang terlama.
  • Perlawanan yang berlangsung beberapa generasi dan membuat Belanda kehabisan semua yang dimilikinya, sampai akhirnya Aceh benar-benar dikuasai.
  • Untuk mengetahui lebih dalam tentang perang Aceh, maka artikel kali ini akan membahas tentang latar belakang Perang Aceh, mengapa sampai terjadi perlawanan di Aceh.
You might be interested:  Alamat Kantor Lion Air Banda Aceh?

Perlawanan Rakyat Aceh Banyak perang sebelum kemerdekaan Indonesia, di antaranya Perang Aceh atau perlawanan rakyat Aceh termasuk ke dalam perlawanan terlama yang harus dihadapi Belanda. Perang ini berlangsung kurang lebih selama 30 tahun. Waktu yang sangat panjang, karena melibatkan 2 generasi.

  1. Belanda sendiri hampir kehilangan akal, hingga mengutus Snouck Hurgonye yang terkenal sebagai sosiolog untuk menyusup di kalangan rakyat Aceh.
  2. Snouck ini bertugas mempelajari budaya Aceh dan menpelajari Islam, sekaligus mengetahui kelemahannya sehingga Belanda dapat mengalahkan rakyat Aceh dan pimpinannya.

Perlawanan rakyat Aceh ini dibagi menjadi 4 periode. Empat periode tersebut dijelaskan di bawah ini.1. Periode Pertama (1873 – 1874) Perode pertama Perang Aceh dipimpin langsung oleh Sultan Mahmud Sah sebagai penguasa Kesultanan Aceh saat itu. Sultan Mahmud Sah bahu membahu memimpin perlawanan rakyat Aceh bersama dengan Panglima Polim.

Belanda pada saat itu dipimpin oleh Jendral Kohler. Awal pecahnya Perang adalah adanya Traktat Sumatera, yang akan kita bahas dalam latar belakang Perang Aceh. Setahun Perang Aceh dimulai, Jendral Kohler tewas. Tepatnya 14 April 1873. Tewasnya Jendral Kohler membuat Belanda semakin marah dan melipatgandakan penyerangan.

Serangan terutama ditujukan kepada Kesultanan Aceh yang dianggap menolak kedatangan Belanda sekaligus menjadi penyebab tewasnya Jendral Kohler.2. Periode Kedua (1874-1880) Jendral Kohler digantikan oleh Jendral Jan Van Switen di Aceh. Dengan tewasnya Kohler Belanda semakin gelap mata.