Tokoh Perlawanan Aceh Yang Pernah Menjadi Anggota Militer Belanda?

0 Comments

Tokoh Perlawanan Aceh Yang Pernah Menjadi Anggota Militer Belanda
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Teuku Umar
Teuku Umar
Informasi pribadi
Lahir 1854 Meulaboh, Kesultanan Aceh Darussalam
Meninggal 1899 – 1854 ; umur -46–-45 tahun Meulaboh, Kesultanan Aceh Darussalam
Suami/istri Cut Nyak Sofiah Cut Meuligou/Nyak Malighai Cut Nyak Dhien
Hubungan Hasan Tiro (cicit)
Anak Dari Cut Meuligou : Teuku Sapeh Teuku Raja Sulaiman Cut Mariyam Cut Sjak Cut Teungoh Teuku Bidin Dari Cut Nyak Dhien Cut Gambang
Profesi Uleebalang / tangan kanan raja

Teuku Umar ( Meulaboh, 1854 – Meulaboh, 11 Februari 1899 ) adalah pahlawan asal Aceh yang berjuang dengan cara berpura-pura bekerja sama dengan Belanda dan terkenal akan strategi perang gerilyanya. Ia melawan Belanda ketika telah mengumpulkan senjata dan uang yang cukup banyak.

Siapa nama pahlawan yang berasal dari Aceh?

Keumala Hayati, Sultan Iskandar Muda, Cut Nyak Dhien, Teuku Umar dan Teungku Chik di Tiro; para pahlawan bangsa dari etnis Aceh. Cut Nyak Meutia, Panglima Polem, Achmad Soebardjo, Teuku Muhammad Hasan dan Teuku Nyak Arif; para pahlawan bangsa dari etnis Aceh.

Siapa yang mendapat gelar Ayam Jantan dari Timur?

Hasrat VOC untuk menguasai perdagangan rempah di Nusantara selalu memicu konflik terhadap masyarakat di daerah yang dikunjunginya. Salah satu daerah yang kontra dengan kehadiran VOC adalah Gowa di Sulawesi Selatan yang diduduki oleh Kerajaan Gowa. Kerajaan Gowa terletak di tengah-tengah lalu-lintas pelayaran dan perdagangan yang ramai antara Indonesia bagian barat dan Indonesia bagian timur.

  1. Erajaan ini menjadi pusat perhubungan antara Pulau Jawa, Pulau Kalimantan dengan Kepulauan Maluku yang menjadi surganya rempah-rempah.
  2. Faktor inilah yang membuat kongsi dagang Hindia-Belanda ini ingin menguasai dan memonopoli perdagangan di wilayah ini.
  3. Namun untuk memonopoli perdagangan di Gowa pada abad 17, kongsi dagang yang memiliki nama lengkap Vereenigde Oostindische Compagnie ini sedikit tertatih-tatih.
You might be interested:  Tari Saman Yang Berasal Dari Aceh Ditarikan Secara?

Kesulitan tersebut terjadi karena Kerajaan Gowa sedang dipimpin oleh seorang raja yang sangat menentang keras praktik monopoli perdagangan VOC. Raja tersebut adalah Sultan Hasanuddin, raja ke-16 Kerajaan Gowa yang lahir pada 12 Januari 1631. Sebelum menjadi raja, nama asli beliau ialah I Mallombasi Muhammad Bakir Daeng Mattawang Karaeng Bonto Mangepe.

Setelah ia naik tahta, barulah ia bergelar Sultan Hasanuddin. Sebelum Sultan Hasanuddin menduduki singgasana kerajaan, orang-orang Gowa sudah tidak suka dengan kehadiran bangsa Barat yang ingin menguasai rempah-rempah di perairan Sulawesi dan Maluku. Saat tampuk kerajaan dipegang olehnya, barulah perlawanan mulai terjadi.

Sultan Hasanuddin mengawali perlawanan dengan VOC pada tahun 1660. Di bawah komando Sultan Hasanuddin, pasukan Kerajaan Gowa yang terkenal dengan ketangguhan armada lautnya mulai mengumpulkan kekuatan bersama kerajaan-kerajaan kecil lainnya untuk menentang dan melawan VOC.

  • VOC yang melihat Kerajaan Gowa memperkuat pasukan tidak tinggal diam.
  • VOC juga menjalin kerja sama dengan Kerajaan Bone yang sebelumnya memiliki hubungan kurang baik dengan Kerajaan Gowa.
  • Hal inilah yang dimanfaatkan oleh VOC untuk menghimpun kekuatan untuk menghancurkan Kerajaan Gowa.
  • Namun, armada militer Kerajaan Gowa masih terlalu tangguh untuk dihancurkan VOC dan para sekutunya.

Pada 1663, pemimpin Kerajaan Bone yang bernama Arung Palakka melarikan diri ke Batavia untuk menghindari kejaran tentara Kerajaan Gowa. Di pusat pemerintahan Hindia-Belanda itu ia berlindung sekaligus meminta bantuan yang jauh lebih besar dari VOC untuk menghancurkan Kerajaan Gowa.

Setelah 3 tahun, pada 24 November tahun 1966 pun terjadi pergerakan besar-besaran yang dilakukan pasukan VOC di bawah pimpinan Laksamana Cornelis Janszoon Speelman. Armada laut VOC meninggalkan pelabuhan Batavia menuju ke Sombaopu (ibukota Gowa). Pada tanggal 19 Desember 1666 armada VOC yang kuat ini sampai di depan Sombaopu, ibukota dan sekaligus pelabuhan Kerajaan Gowa.

You might be interested:  Tempat Yang Wajib Dikunjungi Di Aceh?

Speelman mula-mula mau menggertak Sultan Hasanudin, namun karena Sultan Hasanuddin tidak gentar Speelman segera menyerukan tuntutan agar kerajaan Gowa membayar segala kerugian yang berhubungan dengan pembunuhan orang-orang Belanda oleh orang Makassar.