Suku Bangsa Yang Mendiami Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Adalah?

0 Comments

Suku Bangsa Yang Mendiami Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam Adalah
Suku bangsa Aceh Suku bangsa Provinsi Aceh memiliki 13 suku asli, yaitu:

  • Suku Aceh.
  • Suku Tamiang.
  • Suku Gayo.
  • Suku Alas.
  • Suku Kluet.
  • Suku Julu.
  • Suku Pakpak.
  • Suku Aneuk Jamee.

More items

Apakah orang Aceh termasuk Melayu?

Tulisan di bawah ini bukan tulisan saya, tapi sebuah tulisan dari Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad, seorang antropolog yang tinggal di Banda Aceh yang mengkritisi kesediaan Nazar, Wakil Gubernur Aceh untuk menerima gelar kebangsawanan dari pemerintah Malaysia,

Saya mempost tulisan ini di sini karena saya mengharapkan tanggapan dari rekan kita Nazri,12 December 2009, 09:44 Melayukah Aceh atau Acehkah Melayu? Oleh Kamaruzzaman Bustamam-Ahmad Opini/Serambinews PEMERINTAH Malaysia memberi anugerah Tun Perak kepada wakil pemerintahan Aceh (Wagub Muhammad Nazar).

Ini mengingatkan saya pada Manohara ketika diberikan gelar bangsawan oleh pihak Kraton di Jawa Tengah. Bedanya memang cukup signifikan, Muhammad Nazar dalam budaya Melayu, sedang Manohara dalam budaya Jawa. Saya tidak ingin mengomentari gelar Tun Perak juga pidato Wagub yang dimuat utuh Harian Aceh (8/12/2009), sebab itu sebagai satu peristiwa sejarah bagi pemerintahan Aceh era IRNA (Irwandi dan Nazar).

Justru yang menarik adalah upaya Malaysia untuk terus menerus menganggap Aceh sebagai Melayu. Pada saat yang sama, konsep Melayu di Malaysia sendiri masih bermasalah. Usaha Malaysia ini berhasil ketika beberapa tahun terakhir selalu melibatkan Aceh untuk mempertahankan identitas Melayu-Tradisional mereka.

Sebab, di dalam konstitusi Malaysia, definisi Melayu adalah (1) yang berbahasa Melayu; (2) beragama Islâm; (3) lahir sebelum 1957 di Malaysia. Dari definisi ini kelihatan bahwa Aceh sama sekali bukan Melayu di dalam konteks konstitusi Malaysia, kecuali beberapa orang Aceh yang lahir di Malaysia.

Bahkan beberapa keluarga mereka sama sekali masih berbahasa Aceh (bukan bahasa Melayu!) baik sesama keturunan Aceh atau di dalam keluarga mereka sendiri. Ini mirip dengan keluarga Jawa di Johor yang masih menggunakan bahasa Jawa sebagai bahasa sehari-hari. Di Malaysia ada sebutan cukup rasis dalam mengeluarkan dari suku melayu, seperti indon (untuk orang Indonesia), mamak (untuk orang India), bangla (untuk orang Bangladesh).

Sementara bagi orang Cina yang baru masuk Islâm dipanggil dengan istilah mat soh. Adapun untuk orang kulit putih dikenal dengan sebutan mat saleh. Demikianlah sikap rasis negeri Melayu ini terhadap para pendatang. Sehingga muncul istilah baru bagi orang Melayu di Malaysia yaitu Other Malays (orang Melayu yang lain) yang menerima sikap rasis dari Melayu versi konstitusi.

You might be interested:  Faktor Yang Mempengaruhi Aceh Menjadi Kerjaan Besar Dan Kuat Adalah?

Menarik lagi ketika beberapa tahun terakhir, Malaysia selalu ‘mengajak’ Aceh sebagai bagian dari peradaban Melayu pra-kemerdekaan mereka. Sehingga para pemimpin Aceh bangga sekali dengan ajakan ini. Bahkan pernah digelar konggres Melayu Raya di Banda Aceh. Pemerintah Malaysia sama sekali sudah meninggalkan konsep ini dengan mengedepankan istilah identitas baru yakni Malaysia is Truly Asia (Malaysia adalah benar-benar Asia).

Karena kemesraan sejarah inilah seolah-olah Aceh dan Melayu adalah satu. Bahkan pandangan yang paling lazim adalah bahasa Pasai sebagai bahasa Peradaban Melayu. Upaya yang dilakukan oleh Malaysia ini pernah diterapkan pada negeri Pattani, namun gagal karena konflik yang berkepanjangan di kawasan tersebut, sehingga akar Melayu yang diinginkan oleh Malaysia tidak begitu berhasil.

Orang Aceh menggunakan bahasa apa?

Banda Aceh – Masyarakat Aceh memiliki beragam suku dan bahasa daerah. Mayoritas warga yang tinggal di provinsi ujung barat Indonesia ini bersuku dan berbahasa Aceh. Provinsi Aceh terbagi dalam tiga wilayah yakni timur-utara, barat-selatan dan tengah. Masyarakat di wilayah timur-utara umumnya bersuku Aceh dengan bahasa daerah Aceh, dan wilayah barat-selatan berasal dari campuran dari beberapa suku dan bahasa.

Untuk masyarakat wilayah tengah mayoritas dari suku Gayo dengan bahasa daerahnya yaitu bahasa Gayo. Daerah timur-utara Aceh yakni Sabang, Banda Aceh, Aceh Besar, Pidie, Pidie Jaya, Bireuen, Lhokseumawe, Aceh Utara, Aceh Timur, Langsa dan Aceh Tamiang. Daerah yang termasuk wilayah barat-selatan yaitu Aceh Jaya, Aceh Barat, Nagan Raya, Aceh Barat Daya, Aceh Selatan, Subulussalam, Aceh Singkil dan Simeulue.

Sedangkan wilayah tengah terdiri dari Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Gayo Lues dan Aceh Tenggara. Dilihat detikSumut dari situs Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) Aceh, Tanah Rencong memiliki 13 bahasa dengan 13 suku. Berikut nama-nama suku asli di Aceh: 1.

  • Suku Aceh 2.
  • Suku Tamiang 3.
  • Suku Gayo 4.
  • Suku Alas 5.
  • Suku Kluet 6.
  • Suku Julu 7.
  • Suku Pakpak 8.
  • Suku Aneuk Jamee 9.
  • Suku Sigulai 10.
  • Suku Lekon 11.
  • Suku Devayan 12.
  • Suku Haloban 13.
  • Suku Nias Sementara bahasa daerah di Aceh yakni: 1.
  • Bahasa Aceh 2.
  • Bahasa Tamiang 3.
  • Bahasa Gayo 4.
  • Bahasa Alas 5.
  • Bahasa Kluet 6.
  • Bahasa Julu 7.

Bahasa Pakpak 8. Bahasa Jamee 9. Bahasa Sigulai 10. Bahasa Lekon 11. Bahasa Devayan 12. Bahasa Haloban 13. Bahasa Nias Simak Video ” Gempa M 5,2 Guncang Banda Aceh, Tak Berpotensi Tsunami ” (agse/bpa)

Suku Melayu di mana?

a Beberapa data mungkin menunjukkan bahwa resipien merupakan orang dengan ras/suku/genetika campuran, tetapi dapat berbicara dalam bahasa Melayu, sehingga mereka dimasukkan ke dalam data.

You might be interested:  Anggota Ppki Yang Berasal Dari Aceh Adalah?

Suku Melayu ( bahasa Melayu : Melayu ; Jawi : ملايو ) merupakan kelompok etnis/etnik Austronesia yang menghuni Semenanjung Malaya, pesisir timur pulau Sumatera ( Kepulauan Bangka Belitung, Jambi bagian timur, Riau bagian timur, Kepulauan Riau, Sumatera Selatan bagian timur, dan Sumatera Utara bagian timur), bagian selatan Thailand, bagian selatan Myanmar, Singapura, Kalimantan Barat, dan pulau-pulau kecil yang terletak di sekitar lokasi ini—secara kolektif dikenal sebagai ” Dunia Melayu “.

Lokasi ini sekarang merupakan bagian dari negara modern Malaysia, Indonesia, Singapura, Brunei, Thailand, dan Filipina, Meski begitu, banyak pula masyarakat dari etnis Aceh, Minangkabau, Batak, Mandailing, Banjar, Dayak, Jawa hingga Bugis yang juga dianggap sebagai orang Melayu khususnya mereka yang telah bermigrasi ke Semenanjung Malaysia, Singapura, dan Borneo Utara.

Di Malaysia dan Singapura, definisi Melayu telah diperluas ke hampir seluruh batas wilayah kepulauan Indonesia modern, banyak orang Non Melayu yang berasal dari pulau Sumatra, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi, telah menikmati status mereka sebagai bagian dari masyarakat Bumiputra Melayu dan secara spesifik dikelompokkan ke dalam kelompok Melayu ” Anak Dagang “.

Di Malaysia dan Singapura ada kecenderungan politik untuk mencoba menempatkan semua kelompok etnis yang bicara dengan bahasa Melayu dan kebetulan beragama Islam di bawah satu panji – Melayu (“Jika Anda berbicara Melayu dan Anda Muslim, maka Anda Melayu”). Tidak demikian halnya di Indonesia di mana semua suku bangsa memiliki identitas budayanya masing-masing yang diakui dan dihormati oleh pemerintah.

Faktor ini juga yang menjadi cikal bakal tumpah tindih identitas “Melayu” antara Indonesia dengan negara tetangga khususnya Malaysia.

Apakah orang jawa orang Melayu?

Secara umum, suku-suku di Indonesia berasal dari 2 sub ras yaitu Proto- Melayu dan Deutro- Melayu. Orang Jawa merupakan keturunan sub ras Deutro- Melayu, sedangkan orang Batak merupakan keturunan Proto- Melayu.

Apakah suku Batak Melayu?

KOMPAS.com – Batak merupakan suku yang tinggal di sekitar Danau Toba, Sumatera Utara. Suku ini tersebar hampir di seluruh wilayah provinsi Sumatera Utara. Mengutip buku Suku-suku Bangsa di Summatera karya Giyanto, nenek moyang Suku Batak merupakan kelompok Proto Melayu atau Melayu Tua.

Suku Gayo, Suku Terbesar Kedua di Aceh Mengenal Suku Bawean yang Suka Merantau Mengenal Suku Tengger di Kawasan Bromo, Peradaban sejak Zaman Majapahit

Kelompok Proto Melayu kemudian membangun sebuah permukiman di Sianjur Mula-mula. Pemukiman tersebut berkembang dan menyebar ke wilayah sekitarnya. “Ada beberapa versi tentang nenek moyang suku bangsa Batak. Salah satu versi menyebutkan bahwa nenek moyang suku bangsa Batak adalah si Raja Batak,” tulis Giyanto.

Apakah Minang dan Melayu itu sama?

Maksudnya? Ya mungkin sepintas lalu kata-kata diatas akan membuat anda bertanya-tanya mengenai judul itu. Salah satu suku atau etnik yang ada di indonesia adalah melayu. Biasanya orang mengidentikkan melayu itu dengan budaya keislaman. Dan jika ditanya melayu dimana, banyak orang akan menjawab tanah melayu itu ada di sekitaran pulau Sumatra, semenanjung malaka dan di pulau Kalimantan bagian utara dan barat.

You might be interested:  Pada Masa Raja Siapa Aceh Mencapai Kejayaannya?

Ita lihat di pulau sumatera. Di pulau sumatera ada 10 provinsi untuk saat ini. Sebagian besar provinsi yang ada memang menerima dikatakan basis melayu. Katakanlah di riau, kepulauan riau, babel, jambi, Palembang, dan Bengkulu. Provinsi-provinsi tersebut memang cukup antusias mengangkat kebudayaan melayu sebagai identitas provinsinya.

Namun bagaimana dengan yang namanya ranah minangkabau? Saya menilai bahwa budaya minang cukup istimewa, Minang itu bisa dikatakan melayu. Karena identik juga dengan kebudayaan minangkabau. Namun jangan cepat-cepat mengatakan melayu itu sama dengan minang.

Enapa? Karena tidak semua hal yan ada di kebudayaan minangkabau itu bisa dtemukan di kebudayaan melayu yang ada saat ini. Minang itu adalah melayu tua. Dari kebudayaan minang maka muncullah melayu muda. Dikarenakan orang minang yang suka merantau pada dahulu kala. Basisnya di pulau sumatera bagian tengah.

Lalu menyebar ke daerah di sekitarnya bahkan sampai ke semenanjung malaka atau yang kita kenal dengan Malaysia sekarang. Akibatnya budaya minang membaur juga dalam kehidupan masyarakat di beberapa provinsi lain. Ini akibat dari adanya pembagian daerah seperti sumatera barat, sumatera utara, jambi, riau dan sebagainya.

  • Dengan adanya pembagian wilayah tersebut mengakibatkan budaya minang itu kurang terangkat di daerah yang telah masuk ke provinsi yang identitasnya melayu.
  • Seperti di kerinci kalau di jambi, kuantan singingi kalau di riau dan daerah lainnya.
  • Di daerah itu masyarakatnya memakai system kekerabatan dan system adat yang ada pada budaya minang.

Budaya minanglah yang dipakai oleh masyarakatnya dalam kehidupan keseharian. Namun karena sudah masuk ke wilayah provinsi dengan identitas melayu maka budaya minang yang ada tersebut dianggap saja sebagai budaya melayu. Itulah sebabnya banyak budaya melayu yang mirip dengan budaya minang.

Lalu bagaimana caranya membedakan mana budaya minang dan mana budaya melayu? Cukup susah. Mereka mirip tapi berbeda. Yang jelas apa yang ada dalam kebudayaan melayu pasti ada di budaya minang. Tapi apa yang ada dalam kebudayaan minang belum tentu bisa dijumpai pada budaya melayu. Bisa memberikan contoh yang konkret? Begini Lihatlah bahasanya.

Kosakata dalam bahasa melayu ada dalam bahasa minang. Bedanya hanya dari bentuk pengucapan. Bahasa melayu identik dengan bunyinya yang pada umunya “A” sedangkan bahasa minang lebih suka memakai akhiran “O”. Dengan kata lain kosakata bahasa minang itu “di-indonesia-kan”.