Strategi Yang Digunakan Belanda Dalam Menghadapi Perlawanan Aceh Yaitu?

0 Comments

Strategi Yang Digunakan Belanda Dalam Menghadapi Perlawanan Aceh Yaitu
Strategi yang digunakan pemerintah Belanda dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh ialah dengan melakukan strategi Devide Et Impera atau ‘politik pecah belah’ sehingga membuat perlawanan menjadi lemah dan pemerintah Belanda dapat dengan mudah menaklukan perlawanan rakyat Aceh.

Bagaimana cara Belanda memadamkan perang Aceh?

Untuk memadamkan perlawanan rakyat Aceh, Belanda menerapkan strategi devide et impera atau memecah belah dan mengadu domba. Strategi tersebut dilakukan dengan cara memecah belah persatuan antara golongan uleebalang dan ulama. Sehingga akhirnya perlawanan rakyat Aceh berhasil dilemahkan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah D. – Untuk memadamkan perlawanan rakyat Aceh, Belanda menerapkan strategi devide et impera atau memecah belah dan mengadu domba. Strategi tersebut dilakukan dengan cara memecah belah persatuan antara golongan uleebalang dan ulama. Sehingga akhirnya perlawanan rakyat Aceh berhasil dilemahkan.

Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah D.

41 Apa yang dilakukan Belanda karena telah kewalahan dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh?

Jawaban: Belanda semakin kewalahan dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh. Pihak Belanda kemudian menerapkan berbagai strategi dan cara, antara lain siasat pemusatan (konsentrasi stelsel). Belanda juga menggunakan politik adu domba (devide et impera) dan berhasil mengajak kerja sama Teuku Umar.

Apa pengertian strategi benteng stelsel?

KOMPAS.com – Benteng Stelsel adalah taktik yang dibuat oleh Belanda untuk mempersempit daerah lawan dengan cara membangun benteng di setap sudut kota yang telah mereka kuasai. Orang yang menciptakan strategi Benteng Stelsel adalah Jenderal de Kock. Taktik ini pertama kali diusulkan oleh Jenderal de Kock pada 1827, ketika Belanda kerepotan dalam menghadapi serangan pasukan Pangeran Diponegoro.

Upaya Belanda untuk menaklukkan rakyat Aceh Belanda mengirim seorang ahli untuk mendalami agama Islam di Mekah yaitu?

Temuan penting Dr. Snouck Hurgronje – Pada 23 Mei 1892, Dr. Snouck Hurgronje menulis sebuah laporan kepada pemerintah Belanda yang diberi judul Atjeh Verslag. Laporan tersebut berisi temuannya selama menyamar dan beberapa cara menaklukkan Aceh berdasarkan pihak yang akan dihadapi.

  1. Meskipun sultan berhasil ditundukkan, bukan berarti para kepala daerah akan menyerah begitu saja kepada Belanda.
  2. Terlebih lagi, pengaruh para ulama terhadap rakyat sangat kuat.
  3. Itulah mengapa, sangat sulit untuk mengalahkan pertahanan rakyat Aceh yang keyakinan agamanya sangat kuat. Dr.
  4. Snouck Hurgronje juga menyatakan bahwa satu-satunya jalan baik untuk ditempuh dan akan membawa hasil adalah dengan memecah belah kekuatan yang ada dalam masyarakat Aceh.
You might be interested:  Harga Tiket Batik Banda Aceh Jakarta?

Kaum ulama yang memimpin perlawanan harus dihadapi dengan kekuatan senjata. Terkait masalah ini, Dr.Snouck Hurgronje mengusulkan untuk mengadakan serangan umum di Aceh yang dipimpin oleh tokoh Belanda yang bernama J.B van Heutz, Gubernur Sipil dan Militer Aceh.

Di samping itu, Belanda akan membuka kesempatan bagi bangsawan Aceh dan anak-anaknya untuk masuk dalam korps pamong praja pemerintah kolonial. Beberapa usulan Dr.Snouck Hurgronje kemudian digunakan oleh Belanda untuk membuat siasat perang yang baru. Penugasan Dr.Snouck Hurgronje pun terbukti mampu membalikkan keberuntungan Belanda.

Pasalnya, beberapa serangan gerilnya berhasil dipatahkan dan Kesultanan Aceh takluk pada 1903. Referensi:

Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Apa itu perang anti gerilya?

Jumat, 21 Desember 2018 07:00 WIB – Strategi Yang Digunakan Belanda Dalam Menghadapi Perlawanan Aceh Yaitu Gerilyawan Palestina dari Front Populer untuk Pembebasan Palestina (PFLP) menembakan mortar saat latihan militer di depan media, di pantai Jalur Gaza selatan, 22 Desember 2017. REUTERS/Ibraheem Abu Mustafa Seno Gumira Ajidarma Panajournal.com Strategi militer tidak hanya dapat dialihkan, dengan berbagai penyesuaian, ke dalam dunia politik ataupun bisnis.

Sebab, bahkan masih sebagai strategi militer “murni” pun, perhatian kepada bidang sosial, politik, dan ekonomi tidak pernah dilepaskan. Dari Sun Tzu (544-496 SM) sampai Machiavelli (1469-1527), keduanya menulis buku berjudul sama, Seni Perang, menyebutkan aspek nonmiliter menjadi bagian dari strategi militer.

“Yang ahli dalam seni perang menundukkan musuh tanpa bertempur,” ujar Sun Tzu (Widjaja, 1992: 57). Selain itu, Machiavelli (Gilbert dalam Earle, 1962: 11) berpendapat, “Perhatian seorang jenderal tidak boleh terbatas pada tindakan militer semata.” Ini berarti para jenderal yang jalan hidupnya beralih ke dunia politik tidak akan dan tidak perlu melupakan strategi militer.

Sebaliknya, mereka harus memanfaatkannya. Dalam posisi politik di pihak yang lebih lemah, misalnya, seorang jenderal tidak melupakan strategi perang gerilya, yang dalam keterbatasan daya kemiliteran memang menyertakan segala aspek nonmiliter. Mao Zedong, yang memimpin long march legendaris pada 1949 untuk mengalahkan pasukan Chiang Kai-shek, membandingkan gerilya dan rakyat dengan ikan dan air.

Kata dia, “Air mesti dipelihara dalam iklim politik dan sosial-ekonomi yang alamiah untuk memastikan perkembangan pejuang gerilya yang berenang di dalamnya dengan layak,” (Nasution, 1953: 27). Dengan kata lain, perang gerilya adalah perangnya rakyat. Perang gerilya adalah perang rakyat yang total: militer, politik, sosial-ekonomi, dan psikologi.

  • Pejuang gerilya bukan hanya pelopor dalam pertempuran, tapi juga di atas segalanya adalah pelopor suatu ideologi.
  • Namun, meski Mao berhasil, disebutkan bahwa perang gerilya tidak bisa membawa kemenangan dari dirinya sendiri, dan karena itu hanya berharap melemahkan lawan dengan mengosongkan sumber daya.
You might be interested:  Tokoh-Tokoh Yang Memimpin Perang Aceh?

Kemenangan final hanya dapat dicapai tentara reguler dalam perang konvensional karena hanya pasukan tentara dapat melakukan serangan yang berkemampuan menaklukkan musuh. Perang gerilya adalah perang yang lemah melawan yang kuat. Dalam aspek nonmiliter, terdapat senjata rumor alias desas-desus, selentingan, dan kabar angin.

Disadari keberadaannya dalam buku petunjuk Tentara Nasional Indonesia pada 1949, potensi senjata rumor antara lain bertujuan menciptakan keadaan saling tak percaya, saling tuduh, saling menghasut antara pemimpin dan anak buah, atau antara pemerintah dan partai politik. Khalayak perlu dibuat kehilangan kepercayaan kepada pemerintah, tentara, dan pokoknya pihak yang lebih kuat.

Pada tahun politik 2019, media sosial bisa menggandakan keberdayaan rumor sampai taraf tiada terhingga.

Apa taktik yang digunakan oleh Pangeran Diponegoro untuk melawan Belanda?

Indonesia pernah mengalami masa kelam yang begitu panjang akibat dijajah oleh kolonial Belanda selama 3,5 abad. Namun, lamanya masa penjajahan ini bukan tanpa adanya perlawanan. Karena beberapa daerah melakukan perlawanan dengan dipimpin oleh para pemimpin yang hebat, salah satunya Perang Diponegoro.

  1. Perang Diponegoro yang juga dikenal dengan sebutan Perang Jawa adalah perang besar dan berlangsung selama 5 tahun dari tahun 1825-1830 yang berada di pulau Jawa.
  2. Perang ini merupakan salah satu pertempuran terbesar yang pernah dialami oleh Belanda selama masa pendudukannya di Nusantara.
  3. Akibatnya, sekitar 200 ribu pejuang rakyat Jawa gugur dan di kubu Belanda menewaskan sekitar 8000 tentara Belanda.

Sesuai dengan namanya, perang ini dipimpin oleh Pangeran Diponegoro yang didukung oleh pihak istana, kaum ulama, dan rakyat Yogyakarta. Perseteruan pihak Keraton Jawa dengan Belanda dimulai semenjak kedatangan Marsekal Herman Willem Daendels di Batavia pada tanggal 5 Januari 1808.

Salah satu penyebab terjadinya Perang Diponegoro adalah ulah Belanda yang memasang patok untuk pembangunan jalan yang melewati makam tanah leluhur Pangeran Diponegoro di Tegalrejo tanpa izin. Maka Pangeran Diponegoro mengganti patok tersebut dengan tombak, yang membuat pihak Belanda geram dan menilai Pangeran Diponegoro memberontak, sehingga berniat untuk menangkapnya.

You might be interested:  Hiace Banda Aceh Medan?

(Baca juga: Cari Tahu Tentang Perang Padri ) Hal tersebut tentu saja tidak diterima oleh rakyat, sehingga mereka mendeklarasikan perang terhadap Belanda. Dalam menghadapi pasukan Belanda, Pangeran Diponegoro menggunakan taktik gerilya dengan melakukan pengelabuan, serangan kilat dan pengepungan tak terlihat.

Dalam menghadapi taktik pihak Indonesia, maka pasukan Belanda yang saat itu dipimpin oleh De Kock menggunakan taktik Benteng Stelsel, yaitu dengan mendirikan benteng di setiap daerah yang dikuasainya yang dihubungkan dengan jalan agar komunikasi dan pergerakan pasukan bergerak lancar. Sistem Benteng ini membuat pasukan Diponegoro terjepit, sehingga pada tahun 1829 Kyai Mojo yang merupakan pemimpin spiritual pemberontakan ditangkap.

Menyusul kemudian Pangeran Mangkubumi dan panglima utamanya Alibasah Sentot Prawirodirjo menyerah kepada Belanda. Akhirnya pada tanggal 28 Maret 1830, Jenderal De Kock berhasil menjepit pasukan Diponegoro di Magelang dan Pangeran Diponegoro menyerahkan diri dengan syarat sisa anggota laskarnya dilepaskan.

  1. Pasca menyerahkan diri, Pangeran Diponegoro diasingkan ke Manado dan dipindahkan Kembali ke Makassar hingga wafat di Benteng Rotterdam pada 8 Januari 1855.
  2. Berakhirnya Perang Jawa ini merupakan akhir perlawanan bangsawan Jawa, dimana setelah perang berakhir jumlah penduduk Yogyakarta menyusut separuhnya.

Please follow and like us:

Apa itu KNIL dalam sejarah?

KOMPAS.com – Koninklijke Nederlands(ch)-Indische Leger atau KNIL adalah tentara kerajaan Hindia Belanda yang didirikan Belanda tahun 1830. Tujuan dibentuknya KNIL adalah untuk mengawasi dan mengontrol wilayah jajahan. Meskipun KNIL melayani pemerintah Hindia Belanda, banyak anggotanya yang juga berasal dari pribumi, seperti Sultan Hamid II, Oerip Soemohardjo, AH Nasution, dan beberapa lainnya.

Bagaimana strategi yang dipakai Belanda untuk mengalahkan semua perlawanan?

Politik pecah belah merupakan strategi Belanda yang paling ampuh menghadapi perlawanan dari rakyat Indonesia terutama penguasa lokal. Politik pecah belah adalah suatu kombinasi strategi politik, militer dan ekonomi yang dilakukan untuk menjaga kekuasaan dengan cara memecah belah suatu kelompok yang besar menjadi kelompok kecil yang lebih mudah dipengaruhi atau ditaklukan.

Mengapa Belanda membuat strategi Benteng Stelsel?

Jakarta – Strategi Benteng Stelsel dicetuskan oleh Jenderal De Kock guna mengalahkan perlawanan Pangeran Diponegoro pada tahun 1827. Strategi Benteng Stelsel digunakan untuk mempersempit gerak Pangeran Diponegoro. Strategi benteng stelsel ini menyebabkan Pangeran Diponegoro beserta tentaranya mengalami kesulitan. Lantas, apa yang dimaksud dengan strategi Benteng Stelsel?