Tokoh perlawanan Aceh terhadap Jepang – Perlawanan rakyat Cot Plieng, Lhokseumawe, Aceh terhadap Jepang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Pada Juli 1942, Tengku Abdul Jalil mengadakan pengajian bersama 400 pengikutnya, yang sekaligus menyuarakan kritik tajam terhadap penjajahan Jepang.
- Eesokan harinya, ia langsung diundang menghadap polisi Jepang karena dengan sangat terbuka menghimpun kekuatan untuk melakukan perlawanan.
- Namun, undangan tersebut tidak dipenuhi, sehingga membuat hubungannya dengan Jepang semakin meruncing.
- Puncaknya adalah saat polisi Jepang bernama Hayasi datang untuk menjemput Tengku Abdul Jalil di Dayah Cot Plieng.
Namun, Hayasi justru berakhir terluka setelah memaksa Tengku Abdul Jalil untuk berhenti menyuarakan sikap perlawanan terhadap Jepang. Menanggapi hal itu, pada 7 November 1942, pasukan Jepang dikerahkan untuk menangkap Tengku Abdul Jalil. Peristiwa itulah yang menandai awal mula Tengku Abdul Jalil melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Contents
Siapa yang melakukan perlawanan terhadap Jepang?
2. Perlawanan Rakyat Singaparna Tasikmalaya terhadap Jepang – Pada Februari 1944, rakyat Sukamanah, Singaparna di Tasikmalaya melakukan perlawanan terhadap Jepang dibawah pimpinan K.H. Zainal Mustafa. Perlawanan rakyat Singaparna terhadap Jepang terjadi karena menderitanya rakyat akibat kegiatan romusha oleh Jepang.
- Rakyat tentu nggak mau kalau ini terus-menerus terjadi kepada mereka.
- Selain itu, Jepang juga memaksakan penerapan seikerei, yaitu suatu bentuk penghormatan dengan membungkuk 90 derajat kepada Amaterasu Omikami atau Dewa Matahari yang merupakan Kaisar Jepang.
- Hal ini bertentangan dengan kepercayaan rakyat yang memeluk agama Muslim, dimana membungkuk 90 derajat merupakan bagian dari ibadah kepada Allah, sedangkan seikerei diarahkan kepada manusia.
Namun, perlawanan ini akhirnya gagal.K.H. Zainal Mustafa di tangkap pada Oktober 1944 dan dijatuhi hukuman mati oleh Jepang.
Mengapa Tengku Abdul Jalil dan rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Jepang?
Perlawanan Tengku Abdul Jalil terhadap praktik penjajahan Jepang pastilah ada sebabnya. Penyebabnya ternyata bermula saat Tengku Abdul Jalil melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah pendudukan Jepang terhadap rakyat Aceh, terutama terhadap romusha.
- Selain faktor kemanusiaan, perlawanan Tengku Abdul Jalil juga dilandasi faktor keagamaan.
- Selama menguasai Indonesia, Jepang mewajibkan rakyat untuk melakukan Seikerei.
- Menurut Tengku Abdul Jalil, seikerei adalah tindakan yang menyimpang dari ajaran agama Islam.
- Dalam seikerei rakyat diharuskan membungkukkan badan ke arah matahari terbit, sehingga hal ini sama saja artinya dengan merubah arah kiblat.
Karena dua faktor itulah, Tengku Abdul Jalil kemudian menggelorakan perlawanan terhadap pendudukan Jepang. – Perlawanan Tengku Abdul Jalil terhadap praktik penjajahan Jepang pastilah ada sebabnya. Penyebabnya ternyata bermula saat Tengku Abdul Jalil melihat kekejaman dan kesewenangan pemerintah pendudukan Jepang terhadap rakyat Aceh, terutama terhadap romusha.
- Selain faktor kemanusiaan, perlawanan Tengku Abdul Jalil juga dilandasi faktor keagamaan.
- Selama menguasai Indonesia, Jepang mewajibkan rakyat untuk melakukan Seikerei.
- Menurut Tengku Abdul Jalil, seikerei adalah tindakan yang menyimpang dari ajaran agama Islam.
- Dalam seikerei rakyat diharuskan membungkukkan badan ke arah matahari terbit, sehingga hal ini sama saja artinya dengan merubah arah kiblat.
Karena dua faktor itulah, Tengku Abdul Jalil kemudian menggelorakan perlawanan terhadap pendudukan Jepang.
Mengapa Tengku Abdul Jalil melakukan perlawanan?
Perlawanan Terhadap Pendudukan Jepang
Perlawanan Bersenjata
Adanya perlakuan yang semena-mena oleh tentara Jepang dan pelaksanaan romusha menjadikan rakyat menderita. Akibatnya, timbul rasa benci yang mendalam terhadap tentara Jepang, sehingga terjadi perlawanan bersenjata dari rakyat, diantaranya sebagai berikut.
Perlawanan Rakyat Aceh
Perlawanan rakyat Aceh pada Jepang terjadi dua kali, yaitu perlawanan di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil dan Tengku Hamid. Perlawanan di bawah pimpinan Tengku Abdul Jalil terjadi di daerah Cot Plieng, pada 10 November 1942. Latar belakang terjadinya perlawanan adalah tindakan semena-mena pasukan Jepang kepada umat Islam, seperti pembakaran masjid dan pembunuhan sebagian jamaah ketika sedang shalat Subuh. Perlawanan rakyat Aceh selanjutnya terjadi di Sesa Meureu pada November 1944di bawah pimpinan Tengku Hamid. Perlawanan rakyat Aceh di bawah pimpinanTengku Abdul Jalil dan Tengku Hamid ditumpas secara keji oleh tentara-tentaraJepang.
Perlawanan Rakyat Sukamanah (Tasikmalaya)
Perlawanan rakyat Sukamanah terjadi pada 25 Februari 1945 di bawah pimpinan K.H. Zaenal Mustafa. Perlawanan rakyat Sukamanah di akibatkan rakyat Sukamanah menolak melaksanakan Seikerei, yaitu penghormatan kepada Kaisar Jepang dengan cara membungkukkan badan ke arah timur (Tokyo). KH. Zaenal Mustafa
Pemberontakan PETA di Blitar
Pemberontaakan PETA di Blitar terjadi pada 14 Februari 1945 di bawah pimpinanSuprijadi, seorang komandan pleton PETA. Pemberontakan ini dikarenakan tidaktahan melihat penderitaan rakyat akibat pelaksanaan romusha. PemberontakanPETA di Blitar merupakan pemberontakan terbesar yang dihadapi Jepang, sehinggahal ini menyadarkan Jepang bahwa sikap nasionalisme rakyat Indonesia telahberkembang.
Mengapa rakyat Aceh benci terhadap Jepang?
KOMPAS.com – Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang yang pertama terjadi di Aceh. Faktor penyebab munculnya perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang adalah tindak sewenang-wenang tentara Jepang yang tidak menghormati kehidupan umat Muslim di sana. Salah satu tokoh perlawanan Aceh terhadap Jepang adalah Teuku Abdul Jalil, yang gugur dalam pertempuran pada November 1942.
Sebutkan minimal 3 perlawanan bersenjata rakyat Indonesia melawan Jepang dan siapa pemimpinnya?
Keberhasilan Jepang menguasai beberapa wilayah Indonesia, merupakan akibat dari propaganda-propaganda yang dilakukan oleh Jepang terhadap bangsa Indonesia, tujuannya adalah menarik simpati sehingga rakyat tidak melakukan perlawanan. Banyak masyarakat yang menderita saat wilayahnya dikuasai oleh Jepang.
Perlawanan di Aceh yang dipimpin oleh Teuku Abdul Jalil Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya) yang dipimpin oleh Kiai Zainal Mustofa Perlawanan di Indramayu yang dipimpin oleh Haji MAdriyan Perlawanan di Blitar (Pemberontakan PETA) dibawah pimpinan Supriyadi.
Dengan demikian, perlawanan bersenjata melawan Jepang dilakukan oleh rakyat di Aceh (dipimpin Teuku Abdul Jalil), di Tasikmalaya (dipimpin Kiai Zainal Mustofa), di Indramayu (Haji MAdriyan0 dan di Blitar oleh para tentara PETA (dipimpin Supriyadi).
Bagaimana akhir dari perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang?
Pembahasan – Hai teman-teman BrainlyLovers.!!! Sekarang kita akan membahas perlawanan rakyat terhadap pendudukan Jepang di Indonesia. Selamat belajar.!!! 1. Perlawanan di Aceh Nama perlawanan : Perlawanan rakyat Aceh Tokoh : Tengku Abdul Jalil Latar Belakang : Pada 9 Februari 1942, Jepang datang ke Aceh, karena Jepang bersikap baik dan menghormati kepercayaan, adat istiadat dan tokoh Aceh.
Karena perlakuan baik Jepang rakyat Aceh tidak segan membantu dan ikut serta program Jepang dalam membangun Aceh. Akan tetapi setelah program Jepang terwujud, Jepang justru berbalik merendahkan rakyat Aceh. Pada akhirnya rakyat Aceh melakukan perlawanan kepada Jepang. Proses perlawanan : Perlawanan rakyat Aceh dipimpin oleh tengku Abdul Jalil, yang merupakan guru Mengaji di Cot Plieng.
Jepang berusaha membujuk agar berdamai, tapi ditolak oleh Tengku Abdul Jalil. Hingga serangan Jepang pertama Jepang di Cot Plieng pada 10 November 1942 namun gagal, begitu pula serangan ke dua juga gagal. Dan serangan ketiga Jepang berhasil memadamkan perlawanan rakyat Aceh.
- Akhir Perlawanan : Tengku Abdul Jalil gugur saat sedang melakukan ibadah pada serangan jepang yang ketiga.2.
- Perlawanan di Singaparna (Tasikmalaya) Nama perlawanan : Perlawanan rakyat Singaparna.
- Tokoh : K.H Zainal Mustafa.
- Latar Belakang : Jepang memaksa rakyat Singaparna untuk melakukan upacara Seikeirei (menghormati Dewa Matahari dengan cara membungkuk menghadap matahari).
Proses perlawanan : Karena upacara Seikerei dianggap menyekutukan Allah, K.H Zainal Mustafa yang merupakan pimpinan pesantren Sukmnah di Singaparna, munyuruh semua santri untuk mempertebal keimanan dan dilatih bela diri. Karena penolakan masyarakat Singaparna, Jepang melakukan tindakan tegas dengan menyerang pesantren Sukamnah dan melakukan penangkapan kepaada K.H Zainal Mustafa.
Kekalahan perlawanan rakyat Singaparna tak dapat dihindarkan karena kalah dalam persenjataan. Akhir perlawanan : Rakyat yang melakukan perlawanan ditangkap lalu dipenjarakan di Tasikmalaya,lalu dipindah ke Jakarta, sedangkan K.H Zainal Mustafa dihukum mati dan dimakamkan di Ancol.3. Perlawanan di Indramayu Nama Perlawanan : Perlawanan rakyat Indramayu.
Tokoh : Kyai Arsyad. Latar Belakang : Kewajiban rakyat Kaplongan yang harus menyetor padi ke Jepang dan hanya 2 gendeng (10 kg) untuk disimpan. Proses perlawanan : Karena rakyat tidak berani untuk menolak aturan Jepang dan keberanian rakyat muncul ketika Kyai Arsyad dengan terang-terangan menolak aturan Jepang tesebut.
- Sehingga terjadi perang antara rakyat Kaplongan melawan Jepang yang dibantu oleh polisi dan tentara pribumi.
- Lalu munculah perlawanan rakyat diperbatasan Kecamatan Sindang dan loh Bener, Desa Cimpedet Arahan, Bugis Anjatan, dan peralwanan kecil yang sporadis lainya, Akhir perlawanan : Dengan bantuan Kyai Abas, Jepang mengundang tokoh perlawanan tersebut didalam sebyah pertemuan, tapo yang terjadi adalah semua tokoh perlawanan ditangkap pada saat memasuki Cirebon.4.
Perlawanan di Kalimantan Barat. Nama perlawanan : Perlawanan rakyat Dayak.
Bagaimana peran Zainal Mustofa dalam melawan Jepang?
Perlawanan terhadap Penjajah – Zainal Mustafa selalu menyerang kebijakan politik kolonial Belanda melalui ceramah-ceramahnya. Atas kejadian itu, ia pun selalu mendapatkan peringatan dan bahkan tidak jarang diminta turun paksa dari mimbar oleh para kyai yang mendukung Belanda.
Pada saat Perang Dunia II, tepatnya 17 November 1941, Zaenal Mustafa bersama Ruhiat, haji Syirod, dan Hambali Syafei ditangkap Belanda atas tuduhan menghasut rakyat untuk memberontak pemerintah Hindia Belanda. Ketiga tokoh ini ditahan di penjara Tasikmalaya. Sehari kemudian, mereka dipindahkan ke penjara Sukamiskin, Bandung, dan baru dibebaskan pada 10 Januari 1942.
Meskipun sudah pernah dipenjara, Zainal tidak menghentikan aksinya. Akhir Februari 1942, Zainal Mustafa bersama Ruhiat kembali ditangkap dan dimasukkan ke penjara Ciamis atas tuduhan yang sama. Baca juga: Organisasi Pergerakan Islam Indonesia Pasca perpindahan kekuasaan dari Belanda ke Jepang, sikap Zainal tetaplah sama, ia menentang pelaksanaan seikeirei, yaitu memberi hormat kepada kaisar Jepang dengan menundukkan badan.
Pada 25 Februari 1944, Zainal Mustafa mengadakan perlawanan terhadap Jepang. Ia melakukan sabotase, memutuskan kawat-kawat telepon, dan membebaskan para tahanan politik. Untuk melancarkan aksinya ini, Zainal meminta para santrinya untuk menyiapkan bambu runcing dan golok serta berlatih silat. Pemberontakan pun terjadi antara Zainal dan kawanannya melawan Jepang.
Dari peristiwa tersebut, dampak yang terjadi adalah:
86 santri gugur Meninggal di Singaparna karena disiksa empat orang Meninggal di penjara Tasikmalaya karena disiksa sebanyak dua orang 38 orang meninggal di penjara Sukamiskin 10 orang mengalami kecacatan
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Siapa yang memimpin perlawanan Singaparna?
KOMPAS.com – Perlawanan rakyat Singaparna adalah aksi perlawanan yang dilakukan rakyat Singaparna terhadap Jepang pada 25 Februari 1944. Perlawanan Rakyat Singaparna dipimpin oleh KH Zainal Mustofa. Perlawanan ini terjadi karena rakyat Singaparna diharuskan melakukan kegiatan Seikerei atau penghormatan terhadap Dewa Matahari. Baca juga: Perlawanan Rakyat Indonesia Terhadap Jepang
Sebutkan langkah Jepang untuk mengakhiri perlawanan Tengku Abdul Jalil?
Pembahasan – Jepang memiliki riwayat yang buruk di mata Tengku Abdul Jalil, Hal tersebut diikuti dengan segala kelakukan Jepang terhadap muslim Aceh yang dirasa tidak berkenan sehingga menimbulkan pergolakan dan perlawanan. Salah satu pemberontakan di Aceh dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji.
Pemberontakan yang dipimpin olehnya berada di Cot Plieng, Lok Seumawe. Sejak Jepang datang ke Indonesia, Tengku Abdul Jalil sudah merasakan keanehan dan perasaan yang tidak nyaman. Beliau mengira bahwa hal-hal yang dilakukan oleh Jepang beserta dengan janji-janji yang dilontarkan untuk Indonesia hanya sebuah upaya dan janji palsu untuk Indonesia.
Hal ini yang kemudian membuat beliau tidak ingin melibatkan diri dalam Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) sebagai bentuk dari perlawanan Tengku Abdul Jalil terhadap Jepang. Dahulu, Persatuan Ulama Seluruh Aceh (PUSA) merupakan salah satu kelompok yang melawan masa Hindia-Belanda di Indonesia, akan tetapi menyambut kedatangan Jepang sebelum Jepang menjajah Indonesia.
Pemberontakan yang dilakukan Tengku Abdul Jalil berawal dari Agustus 1945 dengan mempersiapkan para muridnya untuk melawan Jepang. Salah satu hal yang disiapkan adalah mental dari para murid dengan membaca Hikayat Perang Sabil yang merupakan cerita bagi masyarakat Aceh yang dianggap mampu mengobarkan semangat jihad untuk memperoleh kematian dalam syahid.
Akan tetapi, hal ini tidak sesuai dengan rencana Tengku Abdul Jalil karena Jepang telah mengetahui rencananya. Berawal dari bujukan Jepang terhadap Tengku Abdul Jalil supaya menghentikan rencananya terhadap Jepang, Bujukan tersebut merupakan salah satu jalan diplomasi yang ditawarkan oleh Jepang terhadapnya.
Akan tetapi, Tengku Abdul Jalil tetap dalam pendiriannya. Hal ini kemudian memunculkan tindakan kedua yang dilakukan Jepang untuk menghentikannya. Aksi berikutnya yang dilakukan oleh Jepang untuk menghentikan Tengku Abdul Jalil adalah dengan mengirim delegasi ke Tengku Abdul Jalil yang merupakan orang Aceh dari kelompok priyayi dan ulama.
Akan tetapi, hal ini kemudian tidak mengubah pikiran Tengku Abdul Jalil untuk menjalankan pemberontakannya. Hal ini kemudian membuat Jepang kewalahan. Oleh sebab itu, pada 10 November 1942, Jepang melakukan penyerangan terhadap markas pasukan Tengku Abdul Jalil.
Siapa yang memimpin pertempuran di sekitar Kuala Simpang Aceh?
Sekitar waktu itu, Habib Abdurrahman azh-Zhahir, yang bantuan pertamanya telah dimanfaatkan oleh pemerintah Belanda, menjadi pimpinan perlawanan di Aceh Besar.
Kapan perlawanan Aceh terhadap Jepang?
Perlawanan di Aceh Akibat hal itu, pada 10 November 1942 terjadi penyerangan terhadap Jepang di Cot Plieng, penyerangan tersebut dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil yang merupakan seorang guru mengaji di Cot Plieng.
Sejak kapan Aceh bergabung dengan Indonesia?
Sehingga pada tanggal 13 Muharram 1372 H/21 September 1953 M, Teungku Muhammad Daud Beureu’eh atas nama rakyat Aceh mengumumkan bergabung dengan Negara Islam Indonesia yang didirikan oleh Kartosoewirjo.
Mengapa pemuda melakukan perlawanan terhadap Jepang?
Mengapa Pemuda Bali Melakukan Perlawanan terhadap Jepang? – Pemuda Bali melakukan perlawanan terhadap Jepang karena Jepang menghambat tegaknya kedaulatan RI.08/02/2022, 08:00 WIB
Dengan cara apakah bangsa Indonesia mengalahkan Jepang?
Kependudukan Jepang di Indonesia memang terbilang singkat, hanya 3,5 tahun tetapi menyisakan kenangan buruk yang mendalam bagi rakyat Indonesia. Kala itu penguasa Jepang bersikap semena-mena dan menyengsarakan rakyat Indonesia, sehingga memicu kebencian rakyat terhadap Jepang.
Bahkan di sebagian wilayah Indonesia, rakyat memilih angkat senjata untuk mengusir keberadaan Jepang di Indonesia. Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang pun pecah. Saat itu, perlawanan bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang di Indonesia bisa dikategorikan menjadi 3, yaitu melalui perjuangan yang berbentuk organisasi, gerakan bawah tanah, dan perlawanan bersenjata.
Perjuangan Organisasi Perlawanan bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang dilakukan oleh tokoh-tokoh nasionalisme yang memanfaatkan organisasi pembentukan Jepang sebagai alat pemersiap kemerdekaan Indonesia. Beberapa organisasi yang digunakan antara lain:
Putera
Ini merupakan organisasi yang memperbolehkan para anggotanya untuk berbicara di depan umum. Oleh karena itu, para tokoh nasionalisme memanfaatkan kesempatan acara rapat besar maupun acara radio yang diselenggarakan oleh organisasi Putera dengan mengarahkan rakyat untuk mempersiapkan kemerdekaan dan mengkoordinasikannya.
Barisan Pelopor
Ini merupakan bagian dari Jawa Hokokai. Barisan Pelopor ini diketuai oleh Ir. Soekarna dan beberapa pahlawan nasionalisme yang menjadi anggotanya.
Chuo Sangi In
Chuo Sangi In merupakan salah satu organisasi yang dimanfaatkan para tokoh nasionalisme dalam pembentukan organisasi Barisan Pelopor untuk kepentingan Indonesia. Gerakan Bawah Tanah Selain melalui gerakan organisasi, rakyat Indonesia melawan kependudukan Jepang di Indonesia dengan gerakan bawah tanah yaitu gerakan yang dilakukan secara diam-diam dan rahasia. Dimana, gerakan ini dipraktikkan di dalam organisasi bentukan Jepang tanpa sepengetahuan pihak Jepang.
(Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia ) Secara umum, kegiatan bawah tanah yang dilakukan oleh para pejuang nasional guna melawan pendudukan Jepang di Indonesia memiliki beberapa tujuan seperti saling membagi informasi dan menjaga nasionalisme, mempersiapkan kekuatan untuk kemerdekaan Indonesia, menyempurnakan semangat dan persiapan untuk kemerdekaan Indonesia, serta mendapatkan informasi perkembangan Perang Asia Timur Raya dari radio.
Adapun beberapa contoh gerakan bawah tanah yang mengupayakan perlawanan terhadap pendudukan Jepang di Indonesia antara lain :
- Kelompok Sukarni yang mencoba mempengaruhi jiwa-jiwa revolusioner dan rakyat Indonesia dengan membongkar tipu daya Jepang.
Apa penyebab utama terjadinya perlawanan terhadap Jepang di Indonesia?
| Agustus 19, 2020 | Soal IPS Terpadu | Berikut ini yang merupakan alasan munculnya perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang, kecuali,a. adanya penderitaan rakyat akibat kekejaman Jepang b. kewajiban melakukan seikerei c. kesewenang-wenangan tindakan Jepang d. Jepang tidak segera memerdekakan Indonesia Pembahasan: Pada awalnya kedatangan Jepang ke Indonesia disambut suka cita oleh sebagian penduduk Indonesia. Hal ini tidak bisa dilepaskan dari propaganda Jepang dalam menarik simpati bangsa Indonesia. Akan tetapi hal tersebut berlangsung tidak lama. Mulai muncul perlawanan terhadap Jepang. Penyebab perlawanan bangsa Indonesia terhadap Jepang antara lain:
- adanya penderitaan rakyat akibat kekejaman Jepang kewajiban melakukan seikerei yakni melakukan penghormatan terhadap Kaisar Jepang dengan cara membukukkan badan kea rah matahari terbit. Hal ini bertentangan dengan ajaran agama Islam.kesewenang-wenangan tindakan Jepang
Untuk meteri secara lengkap mengenai Masa Pendudukan Jepang di Indonesia silahkan klik link youtube berikut ini. Jika bermanfaat, jangan lupa subscribe, like, komen dan share. Terimakasih Kunci jawaban: Berikut ini yang merupakan alasan munculnya perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang, kecuali,d. Jepang tidak segera memerdekakan Indonesia