Sebutkan Tokoh-Tokoh Yang Berjasa Dalam Menyebarkan Islam Di Aceh?

0 Comments

Sebutkan Tokoh-Tokoh Yang Berjasa Dalam Menyebarkan Islam Di Aceh
ULAMA-ULAMA PENYIAR ISLAM AWAL DI ACEH, (Abad 16-17M)dahlia Pendahuluan Sumber-sumber sejarah tentang kegitan islamisasi di Nusantara ini sangat sedikit, dan secara keseluruhan catatan-catatan sejarah tentang pengislaman di dalam literatur dan tradisi melayu masih simpang siur dan beragam keterangannya.

  • Oleh karena itu, banyak hal-hal yang sukar terpecahkan sehingga sejarah di Nusantara banyak yang bersifat perkiraan.
  • Mencari ketepatan kapan masuknya Islam ke Nusantara sangat sulit.
  • Menentukan masuknya Islam di Nusantara biasanya dikaitkan dengan kegiatan perdagangan antara dunia Arab dengan Asia Timur.

Banyak yang memperkirakan bahwa kontak antara Nusantara dengan Islam terjadi sejak abad ke- 7 Masehi. Dalam seminar Sejarah Masuknya Islam yang berlangsung di Medan tahun 1963 yang dikukuhkan lagi dengan seminar Sejarah Islam di Banda Aceh tahun 1978 menyimpulkan bahwa masuknya Islam ke Nusantara abad ke-1 Hijriyah langsung dari tanah Arab.

  • Di samping itu ada juga yang berpendapat bahwa Islam masuk pada abad ke- 13 Masehi.
  • Ada satu persoalan lain yang menjadi perdebatan dan sulit dipastikan adalah persoalan dimana Islam pertama sekali masuk.
  • Ada yang mengatakan di Jaya, dan ada yang mengatakan di Barus, namun demikian ahli sejarah sependapat bahwa Islam masuk ke Nusantara melalui pesisir Sumatera Utara, yaitu melalui Samudera Pasai (Aceh).

Sebagaimana yang terjadi di daerah-daerah lain di Asia Tenggara, Islam tersebar di Nusantara melalui tiga metode, yaitu pengislaman oleh pedagang Muslim melalui jalur perdagangan yang damai, oleh para da’i yang datang ke Indonesia, dan dengan melalui kekuasaan.

Pengislaman yang dilakukan oleh para pedagang terjadi sejak kontak paling awal antara Islam dengan daerah-daerah pesisir pantai Sumatera Utara. Pantai Sumatera Utara merupakan pesinggahan saudagar-saudagar Muslim yang menuju ke asia Timur melalui Selat Malaka. Mereka yang singgah di pesisir Sumatera Utara membentuk masyarakat muslim.

Tidak tertutup kemungkinan di antara mereka menjalin hubungan perkawinan dengan penduduk pribumi atau menyebarkan Islam sambil berdagang, sehingga lama kelamaan penduduk setempat memeluk Islam. Kegiatan pengislaman berikutnya dilakukan oleh ulama-ulama yang turut dalam kapal-kapal dagang.

  • Mereka mempunyai tujuan khusus untuk menyebarkan Islam.
  • Tome Pires, yang pernah mengunjungi Pasai, menceritakan dalam bukunya Suma Oriental bahwa banyak orang Moor tersebut, (istilah dalam bahasa Portugis untuk menyebut orang-orang yang terusir dari bumi Spanyol) dan di Filipina orang-orang Islam disebut bangsa Moro, yang menebar islam dan muncullah (ulama) yang berusaha keras dan mendorong Raja Pasai (Meurah Silu) masuk Islam.

Pernyataan masuk Islam seorang raja mempunyai nilai tersendiri bagi proses islamisasi. Tidak lama setelah itu, keislamannya akan diikuti oleh rakyat, dan berikutnya dilakukan penyebaran Islam melalui pemakluman perang terhadap kerajaan-kerajaan yang kafir.

Contents

You might be interested:  Pakaian Adat Yang Digunakan Masyarakat Di Aceh Adalah?

Siapakah nama tokoh penyebar agama Islam di Aceh?

Pertama, Hamzah Fansuri.

Siapa orang yang menyebarkan agama Islam di Indonesia?

Di Indonesia terkenal dengan penduduknya yang mayoritas memeluk agama islam, budaya nya, alamnya yang luas dan hasil bumi yang cukup banyak. Sejarah masuknya islam awalnya di bawa oleh pedagang Gujarat lalu di ikuti oleh pedagang arab dan Persia. Sambil berdagang mereka menyebarkan agama islam ke tempat mereka berlabuh di seluruh indonesia.

Banyak yang berspekulasi jika islam masuk ke indonesia di abad ke 7 atau 8, karena pada abad tersebut terdapat perkampungan islam di sekitar selat Malaka. Selain pedagang ada juga dengan cara mendakwah, seperti penyebaran di tanah jawa yang di lakukan oleh para walisongo, Mereka lah sang pendakwah dan sang ulama yang menyebarkan islam dengan cara pendekatan sosial budaya.

Di jawa islam masuk melalui pesisir utara pulau jawa dengan di temukannya makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah. Di Mojokerto juga telah di temukannya ratusan makam islam kuno. Di perkikan makam ini adalah makam para keluarga istana Majapahit. Di kalimantan, islam masuk melalui pontianak pada abad 18.

Di hulu sungai Pawan, kalimantan barat di temukan pemakaman islam kuno. Di kalimantan timur islam masuk melalui kerajaan Kutai, di kalimantan selatan melalui kerajaan banjar, dan dari kalimantan tengah di temukannya masjid gede di kota Waringin yang di bangun pada tahun 1434 M. Di sulawesi islam masuk melalui raja dan masyarakat Gowa-Tallo.

Demikian sedikit penjelasan tentang sejarah islam masuk ke indonesia. Kita harus bangga dengan para ulama yang telah menyebarkan agama islam di indonesia tanpa adanya perang. Dengan peran para ulama yang bijaksana, agama islam dengan mudah di terima di seluruh nusantara.

Siapakah wali tertua yang menyebarkan agama Islam?

Hari Selasa, 27 Januari 2009 lalu sivitas akademika UIN Malang mempunyai gawe besar, menyelenggarakan walimat al-tasmiyah pada usianya yang ke-4. Namanya Maulana Malik Ibrahim, nama yang cukup harum dan besar sebesar kampus UIN itu sendiri. Tidak tanggung-tanggung, yang meresmikan nama itupun adalah orang nomor satu di negeri ini, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang diikuti oleh sejumlah menteri kabinetnya.

Maka, hari itu merupakan hari bersejarah bagi UIN Malang. Siapa Maulana Malik Ibrahim itu? Maulana Malik Ibrahim adalah salah satu di antara sembilan wali (walisongo) di Jawa. “Walisongo” adalah sejumlah wali yang memiliki kontribusi besar dalam penyebaran Islam di Indonesia, khususnya di Jawa. Mereka adalah Maulana Malik Ibrahim, Sunan Ampel, Sunan Giri, Sunan Bonang, Sunan Drajat Sunan Kalijaga, Sunan Kudus, Sunan Muria, serta Sunan Gunung Jati.

Mereka tidak hidup pada saat yang persis bersamaan. Namun satu sama lain mempunyai keterkaitan erat, bila tidak dalam ikatan darah maka dalam hubungan guru-murid. Maulana Malik Ibrahim dilahirkan di Campa (Kamboja), ayahnya bernama Barakat Zainul Alam, seorang ulama besar dari Maghrib.

Maulana Malik Ibrahim disebut juga Sunan Gresik atau Syekh Maghribi atau Makhdum Ibrahim Al-Samarqandi, Orang Jawa menyebutnya Asmorokondi, Sebutan Syekh Maghribi menisbahkan asal keturunannya dari Maghrib, atau Maroko, Afrika Utara. Maulana Malik Ibrahim memiliki silsilah keturunan yang dekat dengan Rasulullah saw,

You might be interested:  Bank Bca Syariah Banda Aceh?

melalui jalur Husain bin Ali, Ali Zainal Abidin, Muhammad al-Baqir, Ja’far al-Shadiq, Ali al-Uraidhi, Muhammad al-Naqib, Isa al-Rumi, Ahmad al-Muhajir, Ubaidullah, Alwi Awwal, Muhammad Sahibus Saumh, Alwi al-Tsani, Ali Khali’ Qasam, Muhammad Shahib Mirbath, Alwi Ammi al-Faqih, Abdul Malik (Ahmad Khan), Abdullah (al-Azhamat) Khan, Ahmad Syah Jalal, Jamaluddin Akbar al-Husain (Maulana Akbar), dan Maulana Malik Ibrahim.

  • Maulana Malik Ibrahim termasuk orang pertama yang menyebarkan agama Islam di tanah Jawa, dan merupakan wali senior di antara para Walisongo lainnya.
  • Dengan ditemani oleh beberapa sahabatnya beliau datang pertama kali di desa Sembalo (sekarang Leran), Kecamatan Manyar, 9 kilometer arah utara kota Gresik.

Sebagaimana Rasulullah saw. beliau menyebarkan Islam dimuali dengan mendirikan masjid di desa Pasucinan (Suci), Manyar. Sebelum masuk tanah Jawa, Maulana Malik Ibrahim bermukim di Champa (dalam Legenda disebut sebagai negeri Chermain atau Cermin) selama tiga belas tahun.

  1. Beliau menikahi putri raja yang memberinya dua putra, yaitu Raden Rahmat atau Sunan Ampel dan Sayid Ali Murtadha atau Raden Santri.
  2. Setelah cukup menjalankan misi dakwah di negeri itu, beliau hijrah ke pulau Jawa dan meninggalkan keluarganya.
  3. Setelah dewasa, kedua anaknya mengikuti jejaknya menyebarkan agama Islam di pulau Jawa.

Dari kecil Maulana Malik Ibrahim adalah termasuk anak yang cerdas dan alim serta berwatak mulia. Sesudah mendapat didikan agama dari ayahnya, kemudian pada abad XIII Masehi (801 H) oleh ayahnya ditugaskan untuk menjalankan dakwah Islam menuju ke Asia Tenggara.

Siapakah yang menyebarkan agama Islam di pulau Sumatera?

Masuknya agama Islam di Sumatra pertama kali pada abad ke-7 dengan bukti adanya masyarakat Arab di daerah pesisir timur pulau Sumatra. Selanjutnya, agama Islam berkembang ke wilayah Aceh lalu ke seluruh Indonesia. Para pembawa agama Islam ini berasal dari para pedagang Gujarat, Persia, dan Arab.

Beberapa tokoh yang berpengaruh dalam proses penyebaran Islam di Sumatra seperti Sultan Maulana Malik Al Saleh dari Kesultanan Samudera Pasai pada abad ke-13, Hamzah Fansuri yang menyebarkan agama Islam di Aceh pada sekitar abad ke-16 M, dan Nurudin Ar-Raniry yang menyebarkan agama Islam dan menjadi penasehat di Kesultanan Aceh pada abad ke-17.

Jadi, yang pertama kali menyebarkan Islam di wilayah Sumatra adalah para pedagang muslim dari Gujarat, Persia, dan Arab. Selanjutnya agama Islam disebarkan oleh beberapa tokoh Islam di Sumatra seperti Sultan Maulana Malik Al Saleh, Hamzah Fansuri, dan Nurudin Ar-Raniry.

Apakah Wali Songo itu benar ada?

Pertanyaan : Assalamu ‘alaikum Wr. Wb. Ustadzt, menurut ustadzt, apakah Wali Songo yang selama ini dikenal orang Indonesia sebagai Orang-orang yang punya jasa besar dalam menyebarkan Agama Islam memang benar-benar ada, atau hanya tokoh khayalan saja? Sepintas, sepertinya Ustadz tidak yakin jika Wali Songo memang benar-benar ada (Maaf jika saya salah sangka).

Jika memang benar-benar ada, salahkah kita menghargai jasa-jasa Wali Songo tersebut? Jika memang ada, dengan Izin Allah, apakah kemampuan yang dimiliki oleh Wali Songo itu tidak mungkin terjadi? Bukankah, dengan Allah telah memberikan contoh, dengan seizinnya, banyak orang yang bisa melakukab sesuatu yang tidak dapat dilakukan oleh kebanyakan orang.

You might be interested:  Bahasa Yang Digunakan Di Nanggroe Aceh Darussalam?

Bagaimana kita mensikapi atau menghargai para penyebar agama Islam ke Indonesia, sehingga Islam menjadi mayoritas di Indonesia? Terima kasih Ustadzt Wassalamu ‘alaikum Wr. Wb Jawaban : Assalamu ‘alaikum warahmatullahi wabarakatuh, Para tokoh penyebar agama Islam yang sering disebut-sebut sebagai Wali Songo memang ada dan merupakan bagian dari sejarah Islam Indonesia.

  1. Mereka tokoh nyata bukan tokoh hayalan.
  2. Yang merupakan hayalan adalah pembunuhan karakter mereka.
  3. Entah siapa yang memulainya, yang jelas sosok para penyebar agama Islam yang baik itu tiba-tiba berubah menjadi tokoh dunia persilatan dengan beragam ilmu kedigjayaan.
  4. Sebagai tokoh penyebar agama Islam, tentu sangat tidak layak untuk digambarkan bagai tokoh dagelan sakti mandraguna.

Kita bukan bangga dengan penggambaran yang keliru itu, tetapi kita malah bersedih hati. Kami cenderung berpendapat bahwa rekaan-rekaan seperti ini justru merupakan pembunuhan karakter para tokoh yang sudah berjasa menyebarkan agama. Salah satu asumsi mengapa ada pembunuhan karakter seperti ini adalah bersumber dari kalangan yang melakukan perlawanan atas usaha Islamisasi yang dilaksanakan oleh para wali songo sendiri.

  • Perlawanan itu memang tidak dengan cara terbuka, perlawanan itu dilakukandengan cara-cara tersembunyi, liciknamun amat nyata.
  • Ira-kira mirip dengan konspirasi yang dilakukan oleh munafiqin Madinah saat Rasulullah SAW mengIslamkan kota itu.
  • Mereka berpura-pura masuk Islam, tetapi kemudian melakukan perlawanan di dalam selimut.

Yang dilakukan oleh pihak-pihak yang melawan proses Islamisasi di tanah Jawa bukan angkat senjata, melainkan masuk Islam tetapi kemudian melakukan berbagai pembusukan dan pencorengan aqidah dari dalam. Selain bermunculanya aliran tarekat kejawen yang sesat, mereka berhasil mencoreng sejarah para penyebar agama Islam (Walisongo) dengan membuat seburuk-buruk cerita bohong tentang mereka.

Siapakah penyebar agama Islam di kepulauan Indonesia bagian timur?

Tokoh yang terkenal menyebarkan Islam di daerah timur Indonesia adalah Sultan Zainal Abidin dengan perannya menyebarkan agama Islam di wilayah Indonesia bagian Timur terutama Maluku (Ternate dan Tidore).

Siapakah mubaligh yang paling berjasa membawa Islam ke Sumatera Selatan?

Jawaban: 1). Mubaligh yang paling berjasa membawa Islam ke Sumatera Selatan adalah Raden Rahmat (Sunan Ampel).2). Seorang mubaligh Islam yang mula-mula menyiarkan Islam di Jawa, yaitu Maulana Malik Ibrahim (wafat 1419).3). Mubaligh yang berjasa dalam meng-Islamkan raja dan rakyat Goa dan Tallo adalah Abdul Qadir Khatib Tunggal

Siapa yang menyebarkan agama Islam di Pulau Kalimantan?

Penyebaran Islam di Kalimantan Selatan – Proses masuknya agama Islam di Kalimantan Selatan disebut mulai sekitar abad 14 M, sebelum Kerajaan Banjar berdiri. Sosok yang berandil dalam penyebarannya adalah pewaris sah kerajaan Negara Daha yang bernama Raden Samudera.

  • Proses penyebaran Islam di Kalimantan Selatan secara terang-terangan dimulai dengan kontak antara Pangeran Samudera dengan Kerajaan Demak.
  • Pangeran Samudera meminta bantuan pasukan ke Demak untuk berperang melawan pamannya, Pangeran Tumenggung dalam merebut takhta kekuasaan Negara Daha.
  • Atas kemenangannya melawan Kerajaan Daha, ia berhasil mengislamkan raja dan pejabat kerajaan, hingga akhirnya agama Islam berkembang semakin pesat berabad-abad kemudian.

Itulah sejarah Islam di Kalimantan yang dimulai dari Kalimantan Selatan. Semoga bermanfaat. (din/fef)