Sebutkan Langkah Langkah Yang Ditempuh Aceh Untuk Menghadapi Portugis?

0 Comments

Sebutkan Langkah Langkah Yang Ditempuh Aceh Untuk Menghadapi Portugis
Untuk menghadapi Portugis, Sultan Aceh mengambil langkah – langkah sebagai berikut : 1. Kapal-kapal dagangnya yang berlayar disertai prajurit dengan perlengkapan meriam.2. Meminta bantuan meriam serta tenaga ahlinya dari Turki.

Bagaimana permusuhan antara Aceh dan Portugis?

Perlawanan Aceh terhadap Portugis di Malaka pertama kali dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Alaudin Riayat Syah. Untuk itu, Sultan Alaudin Riayat Syah mengirim utusan ke Konstantinopel (Turki) untuk meminta bantuan militer dan permintaan khusus mengenai pengiriman meriam-meriam, pembuatan senjata api, dan penembak-penembak.

Selain itu, Aceh juga meminta bantuan dari Kalikut dan Jepara. Dengan semua bantuan dari Turki maupun kerajaan-kerajaan lainnya, Aceh mengadakan penyerangan terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1568. Namun penyerangan tersebut mengalami kegagalan. Meskipun demikian, Sultan Alaudin telah menunjukkan ketangguhan sebagai kekuatan militer yang disegani dan diperhitungkan di kawasan Selat Malaka.

Sejak Portugis dapat menguasai Malaka, Kerajaan Aceh merupakan saingan terberat dalam dunia perdagangan. Para pedagang muslim segera mengalihkan kegiatan perdagangannya ke Aceh Darussalam. Keadaan ini tentu saja sangat merugikan Portugis secara ekonomis, karena Aceh kemudian tumbuh menjadi kerajaan dagang yang sangat maju.

Melihat kemajuan Aceh ini, Portugis selalu berusaha menghancurkannya, tetapi selalu menemui kegagalan. Keberhasilan Aceh untuk memperhatankan diri dari ancaman Portugis disebabkan: 1. Aceh berhasil bersekutu dengan Turki, Persia, dan India.2. Aceh memperoleh bantuan kapal, prajurit, dan makanan dari pedagang muslim di Pulau Jawa.3.

Kapal Aceh dilengkapi persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh. Raja Kerajaan Aceh Yang Melawan Portugis Di antara raja-raja Kerajaan Aceh yang melakukan perlawanan adalah: 1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis 2.

Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) Berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636) Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka.

Penyerangan terhadap Portugis dilakukan pada masa Sultan Iskandar Muda memerintah. Pada tahun 1629, Aceh menggempur Portugis di Malaka dengan sejumlah kapal yang memuat 19.000 prajurit. Pertempuran sengit tak terelakkan yang kemudian berakhir dengan kekalahan di pihak Aceh. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639) armada kekuatan Aceh telah disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Saat itu Aceh telah memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit. Pada saat itu wilayah Kerajaan Aceh telah sampai di Asumatera Timur dan Sumatera Barat.

You might be interested:  Repository Uin Ar Raniry Banda Aceh?

Mengapa Portugis menyerang Aceh?

tirto.id – Sejarah perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis sudah terjadi sejak abad ke-14 Masehi. Kronologi awalnya, kala itu Aceh menjadi tujuan perdagangan ketika Portugis menguasai Malaka pada 1511 di bawah pimpinan Alfonso de Albuquerque. Portugis merupakan salah satu bangsa Eropa, selain Spanyol, pertama yang melakukan penjelajahan samudera dengan misi 3G, yakni Gold (kekayaan), Glory (kejayaan), dan Gospel (penyebaran agama).

Di wilayah-wilayah yang dikunjunginya, termasuk Malaka dan Aceh, Portugis berniat melakukan penaklukkan dan menguasai perdagangan rempah-rempah yang merupakan komoditas mahal di Eropa. Bumi Serambi Mekkah yang kala itu merupakan wilayah kekuasaan Kesultanan Aceh Darussalam memiliki bandar perdagangan yang ramai, bahkan bersaing dengan Malaka.

Portugis menganggap Kesultanan Aceh Darussalam sebagai ancaman terhadap posisi mereka di Malaka. Maka, pada 1523 Portugis menyerang Aceh. Dikutip dari buku Perlawanan Tokoh-tokoh Masyarakat Aceh Terhadap Rezim Kolonial Belanda (2002), serangan tersebut dapat dipatahkan.

Apakah serangan Portugis di Aceh dapat digagalkan?

Perlawanan Rakyat Aceh Melawan Portugis dan VOC – Perkembangan Aceh yang begitu pesat ini dipandang oleh Portugis sebagai ancaman, oleh karena itu, Portugis berkehendak untuk menghancurkan Aceh. Pada tahun 1523 Portugis melancarkan serangan ke Aceh di bawah pimpinan Henrigues, dan menyusul pada tahun 1524 dipimpin oleh de Sauza.

  • Beberapa serangan Portugis ini mengalami kegagalan.
  • Portugis terus mencari cara untuk melemahkan posisi Aceh sebagai pusat perdagangan.
  • Apal-kapal Portugis selalu mengganggu kapal-kapal dagang Aceh di manapun berada.
  • Misalnya, pada saat kapal-kapal dagang Aceh sedang berlayar di Laut Merah pada tahun 1524/1525 diburu oleh kapal- kapal Portugis untuk ditangkap.

Sudah barang tentu tindakan Portugis telah merampas kedaulatan Aceh yang ingin bebas dan berdaulat berdagang dengan siapa saja, mengadakan hubungan dengan bangsa manapun atas dasar persamaan. Oleh karena itu, tindakan kapal-kapal Potugis telah mendorong munculnya perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis.

  1. Langkah-Langkah Aceh dalam Melawan Portugis Sebagai persiapan Aceh dalam melawan Portugis yaitu melakukan langkah-langkah antara lain: 1.
  2. Melengkapi kapal-kapal dagang Aceh dengan persenjataan, meriam dan prajurit 2.
  3. Mendatangkan bantuan persenjataan, sejumlah tentara dan beberapa ahli dari Turki pada tahun 1567.3.
You might be interested:  Pendaftaran Sma Modal Bangsa Banda Aceh?

Mendatangkan bantuan persenjataan dari Kalikut dan Jepara. Setelah berbagai bantuan berdatangan, Aceh segera melancarkan serangan terhadap Portugis di Malaka. Portugis harus bertahan mati-matian di Formosa/Benteng. Portugis harus mengerahkan semua kekuatannya sehingga serangan Aceh ini dapat digagalkan.

  • Sebagai tindakan balasan pada tahun 1569 Portugis balik menyerang Aceh, tetapi serangan Portugis di Aceh ini juga dapat digagalkan oleh pasukan Aceh.
  • Rakyat Aceh dan para pemimpinnya selalu ingin memerangi kekuatan dan dominasi asing, oleh karena itu, jiwa dan semangat juang untuk mengusir Portugis dari Malaka tidak pernah padam.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639), semangat juang mempertahankan tanah air dan mengusir penjajahan asing semakin meningkat. Iskandar Muda adalah raja yang gagah berani dan bercita-cita untuk mengenyahkan penjajahan asing, termasuk mengusir Portugis dari Malaka. Sementara itu untuk mengamankan wilayahnya yang semakin luas meliputi Sumatera Timur dan Sumatera Barat, ditempatkan para pengawas di jalur-jalur perdagangan. Para pengawas itu ditempatkan di pelabuhan-pelabuhan penting seperti di Pariaman.

Apa yang dilakukan oleh Aceh terhadap Portugis di Malaka?

Perlawanan Aceh terhadap Portugis di Malaka pertama kali dilakukan pada masa pemerintahan Sultan Alaudin Riayat Syah. Untuk itu, Sultan Alaudin Riayat Syah mengirim utusan ke Konstantinopel (Turki) untuk meminta bantuan militer dan permintaan khusus mengenai pengiriman meriam-meriam, pembuatan senjata api, dan penembak-penembak.

Selain itu, Aceh juga meminta bantuan dari Kalikut dan Jepara. Dengan semua bantuan dari Turki maupun kerajaan-kerajaan lainnya, Aceh mengadakan penyerangan terhadap Portugis di Malaka pada tahun 1568. Namun penyerangan tersebut mengalami kegagalan. Meskipun demikian, Sultan Alaudin telah menunjukkan ketangguhan sebagai kekuatan militer yang disegani dan diperhitungkan di kawasan Selat Malaka.

Sejak Portugis dapat menguasai Malaka, Kerajaan Aceh merupakan saingan terberat dalam dunia perdagangan. Para pedagang muslim segera mengalihkan kegiatan perdagangannya ke Aceh Darussalam. Keadaan ini tentu saja sangat merugikan Portugis secara ekonomis, karena Aceh kemudian tumbuh menjadi kerajaan dagang yang sangat maju.

  • Melihat kemajuan Aceh ini, Portugis selalu berusaha menghancurkannya, tetapi selalu menemui kegagalan.
  • Eberhasilan Aceh untuk memperhatankan diri dari ancaman Portugis disebabkan: 1.
  • Aceh berhasil bersekutu dengan Turki, Persia, dan India.2.
  • Aceh memperoleh bantuan kapal, prajurit, dan makanan dari pedagang muslim di Pulau Jawa.3.
You might be interested:  Pt Wings Banda Aceh?

Kapal Aceh dilengkapi persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh. Raja Kerajaan Aceh Yang Melawan Portugis Di antara raja-raja Kerajaan Aceh yang melakukan perlawanan adalah: 1. Sultan Ali Mughayat Syah (1514–1528) Berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis 2.

Sultan Alaudin Riayat Syah (1537–1568) Berani menentang dan mengusir Portugis yang bersekutu dengan Johor.3. Sultan Iskandar Muda (1607–1636) Raja Kerajaan Aceh yang terkenal sangat gigih melawan Portugis adalah Iskandar Muda. Pada tahun 1615 dan 1629, Iskandar Muda melakukan serangan terhadap Portugis di Malaka.

Penyerangan terhadap Portugis dilakukan pada masa Sultan Iskandar Muda memerintah. Pada tahun 1629, Aceh menggempur Portugis di Malaka dengan sejumlah kapal yang memuat 19.000 prajurit. Pertempuran sengit tak terelakkan yang kemudian berakhir dengan kekalahan di pihak Aceh. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1639) armada kekuatan Aceh telah disiapkan untuk menyerang kedudukan Portugis di Malaka. Saat itu Aceh telah memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit. Pada saat itu wilayah Kerajaan Aceh telah sampai di Asumatera Timur dan Sumatera Barat.