Jawaban: Salah satu bukti sejarah adanya kerajaan Aceh adalah adanya kita Bustanus salatin yang ditulis oleh Nurrudin ar-Raniri. Bustanus salatin merupakan kitab yang ditulis pada tahun 1636. Kitab ini jika judulnya diterjemahkan dalam bahasa Indonesia dapat diartikan sebagai taman raja-raja yang isinya terbagi atas bab-bab.
Penjelasan: Kitab Bustanus Salatin sendiri merupakan kita peninggalan masa kerajaan Aceh yang dapat memberikan gambaran kehidupan kerajaan ini pada abad 16 hingga 17. Kitab ini dibuat sejak masuknya penggunaan bahasa melayu dalam berbagai bidang di kerajaan. Kitab ini juga menjadi kitab yang memiliki isi secara agamawi dan historis yang dijadikan satu.
Pelajari Lebih lanjut tentang kerajaan Aceh brainly.co.id/tugas/2584430 #BelajarBersamaBrainly
Apa sumber sejarah keberadaan Kerajaan Aceh?
Salah satu sumber sejarah keberadaan kerajaan Aceh dapat ditelusuri melalui kitab Bustanussalatin yang ditulis oleh a. Hamzah Fansuri b. Amir Hamzah d. Syamsudin As-Sumantri
Bagaimana letak Kerajaan Aceh?
Sebutkan dan jelaskan sumber sejarah Kerajaan Aceh Darussalam ? Pertanyaan tersebut merupakan fokus utama pada pembahasan kali. Jika kalian mencari jawaban atas pertanyaan tersebut maka tepat sekali membaca dan memahami ulasan dibawah ini. Sumber sejarah Kerajaan Aceh adalah segala sesuatu yang dapat dimanfaatkan untuk merekonstruksi sejarah kerajaan Aceh.
Seperti yang kita ketahui, jenis sumber sejarah bisa berupa benda, tertulis maupun lisan. Nah, sumber sejarah Kerajaan Aceh yang akan kita bahas meliputi sumber benda dan sumber tertulis. Kedua sumber ini termasuk juga peninggalan sejarah kerajaan Aceh. Namun sebelum kita bahas sumber-sumber yang tersebut, sedikit pendahuluan mengenai sejarah berdirinya Kerajaan Aceh.
Kerajaan Aceh merupakan sebuah kerajaan Islam, oleh sebab itu nama resminya adalah Kesultanan Aceh Darussalam. Letak kerajaan Aceh berada di provinsi Aceh, tepatnya di Pulau Sumatera bagian utara. Ibu kota kerajaan ini berada di Bandar Aceh Darussalam.
Apa sumber sejarah tentang Kesultanan Aceh?
Teman – teman apakah kalian tahu? Bahwa Kesultanan Aceh terletak di Aceh Rayeuk, Kesultanan Aceh ( 1507 – 1903 ) dan didirikan oleh Ali Mughayat Syah pada tahun 1496, di atas bekas wilayah Kesultanan Lamuri yang ditaklukan Mughhayat Syah. Tau tidak bahwa, awalnya Aceh merupakan bagian atau semacam kerajaan bawahan dari Kesultanan Pedir ( Pidie ).
- Arena itulah, penentuan awal Aceh sebagai sebuah kesultanan adalah ketika Mughayat Syah dilantik menjadi sultan pada 1507 ( sumber lain mengatakan tahun 1514 ), setelah berhasil menaklukan Pedir serta kesultanan lain di sekitarnya seperti Daya, Lidie, dan Nakur.
- Tau gasih, Aceh itu merupakan salah satu dari kerajaan Islam yang besar lho., terutama karena kemampuan mereka ; *mengembangkan pola dan sistem Pendidikan militer *komitmennya menentang hegemoni bangsa eropa *sistem pemerintahan yang teratur dan juga sistematis *mewujudkan pusat pengkajian ilmu pengetahuan *hingga kemampuan menjalin hubungan diplomatic dengan negara lain.
Baca juga : Mata Uang Kerajaan Aceh dan Mental Bangsa! Sumber Sejarah tentang kesultanan ini adalah kitab Bustanussalatin karya Nuruddin ar-Raniri tahun 1637, yang berisi tentang silsilah sultan-sultan Aceh dan batu nisan makam Sultan Ali Mughayat Syah.
Di batu nisan ini disebutkan Sultan Ali Mughayat Syah wafat pada 12 Zulhijah tahun 936 H atau bias dikatan 7 Agustus 1530 M. Kondisi Politik Aceh berkembang pesat ketika Pasai berada di ambang keruntuhan, karena serangan majapahit sekitar tahun 1360. Pasai akhirnya menjadi bagian dari Kesultanan Aceh pada tahun 1524, selain itu, factor penyebab berkembangnya Aceh menjadi Kesultanan Maritim yang besar adalah kejatuhan Malaka ke tangan portugis pada 1511.
Akibat kejatuhannya Malaka ke tangan Portugis, banyak pedagang muslim yang kemudian mengahlikan kegiatan perdagangan mereka ke Pelabuhan Aceh. Dan karena itu Aceh menjadi kerajaan besar yang ditunjang oleh kemampuan militer dan ekonomi yang kuat. Kondisi politik pemerintahan Kesultanan Aceh sering dilanda konflik di antara penguasa kesultanan itu sendiri.
Sultan Alauddin Riayat Syah al-Mukamil memerintah Aceh selama 15 tahun. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai puncak kejayaannya dengan wilayah kekuasaan meluas dari Deli sampai ke Semenanjung Malaya. Baca juga : Sejarah dan Peninggalan Kesultanan Aceh Nah, keberhasilannya dalam pemerintahan dilandai oleh kekuatan militer, terutama angkatan laut mereka.
Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, ada seorang laksamana perempuan yang bernama Kemalahayati. Pada masa itu, Kerajaan Aceh telah memiliki armada kapal besar yang dapat mengangkat hingg 600 – 700 prajurit. Lihat Sosbud Selengkapnya Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!