Jakarta – Traveler tahu Kerajaan Aceh? Disebut juga sebagai Kesultanan Aceh, Kerajaan Aceh merupakan Kerajaan Islam di Indonesia yang ada di Provinsi Aceh. Kerajaan Aceh didirikan pada tahun 1496 oleh Ali Mughayat. Menurut Sumatra and the Malay Peninsula, 16 th Century dalam Digital Atlas of Indonesian History, kerajaan ini didirikan di wilayah Kerajaan Lamuri dan mengalami ekspansi, hingga menyatukan kawasan Daya, Pedir, Lidie sampai Nakur.
Apa yang terjadi pada Kerajaan Aceh pada tahun 1524?
Kerajaan Aceh merupakan sejarah kerajaan Islam di indonesia yang berdiri di provinsi Aceh. Kerajaan ini berada di bagian utara pulau Sumatera yang saat itu memiliki ibu kota kerajaan yang terletak di Bandar Aceh Darussalam serta penguasa pertamanya bernama Sultan Ali Mughayat Syah yang dinobatkan sebagai pemimpin pada tanggal 8 September 1507.
Sejarah Kerajaan Aceh Awal mula berdirinya Sejarah Kesultanan Aceh Darussalam yaitu pada tahun 1496 yang berdiri di wilayah Kerajaan Lamuri yang lebih dulu ada sebelum kesultanan aceh, kemudian Kerajaan Aceh malukan perluasan wilayah dengan menundukan beberapa wilayah di sekitar kerajaan seperti wilayah Kerajaan Daya, Kerajaan Pedir, Kerajaan Lidie, dan Kerajaan Nakur.
Pada tahun 1524 wilayah Pasai menjadi bagian dari Kesultanan Aceh, disusul dengan bergabungnya wilayah Aru. Pada kerajaan Aceh pemimpin kerajaan tertinggi berada di penguasaan Sultan, namun saat itu pemerintahan kerajaan aceh lebih banyak dikendalikan oleh orang kaya atau disebut hulubalang.
Dalam Hikayat Aceh Disebutkan bahwa terdapat Sultan yang diturunkan dari jabatan penguasa salah satunya yaitu Sultan Sri Alam pada tahun 1579 karena perilakunya yang tidak wajar dalam membagi-bagikan harta milik kerajaan pada para pengikutnya. Selanjutya kepemimpinan di gantikan oleh Sultan Zainal Abidin akan tetapi sultan Zainal terbunuh beberapa bulan setelah penobatan hal ini disebabkan karena sifatnya yang kejam dan memiliki kecanduan dalam hal berburu dan adu binatang.
Setelah peristiwa terbunuhnya Sultan Zainal para Raja dan Hulubalang saat itu menawarkan tahta kepenguasaan kepada Alaiddin Riayat Syah Sayyid al-Mukamil dari Dinasti Darul Kamal pada 1589. Peristiwa penganugerahan tahta ini telah mengakhiri kekacauan yang telah disebabkan oleh penguasa terdahulu, selain itu Pada kepemimpinan Alaiddin Riayat Ia melakukan penumpasan terhadap orangkaya yang berlawanan dengan sistem kepemimpinannya.
Disamping itu Ia juga melakukan uasaha untuk menguatkan posisi sebagai penguasa tunggal Kerajaan Aceh. Masa Kejayaan Kesultanan Aceh terjadi pada kepemimpinan Sultan Iskandar Muda dengan rentang tahun 1607 hingga tahun 1636. Pada masa kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, Aceh berhasil menaklukkan Wilayah Pahang yang saat itu merupakan daerah yang menguntukan sebab dikenal sebagai sumber timah utama.
Selanjutnya, pada tahun 1629, kesultanan Aceh melakukan upaya perlawanan dengan menyerang Portugis di wilayah malaka dengan susunan kekuatan armada yang terdiri dari 500 buah kapal perang dan 60.000 tentara laut. Upaya Serangan ini dimaskudkan untuk memperluas dominasi Aceh atas Selat Malaka dan semenanjung Melayu, akan tetapi ekspedisi ini gagal.
Siapa raja pertama di kerajaanaceh?
Jakarta – Kerajaan Aceh merupakan sejarah Kerajaan Islam di Indonesia yang berdiri di provinsi Aceh. Kerajaan Aceh disebut juga Kesultanan Aceh. Kesultanan Aceh didirikan oleh Ali Mughayat pada 1496 M. Pada awalnya Kesultanan Aceh sudah ada lebih awal dari Samudera Pasai.
- Setelah mengambil alih Samudera Pasai pada 1524 M, Kesultanan Aceh menjadi penguasa baru di wilayah Aceh.
- Berikut ini 5 Fakta Kerajaan Aceh yang telah dirangkum detikTravel: 1.
- Sejarah Kerajaan Aceh Awal mula berdirinya Kerajaan Aceh yaitu pada 1496 yang berdiri di wilayah Kerajaan Lamuri yang lebih dulu ada.
Kemudian Kerajaan Aceh melakukan perluasan wilayah dengan menundukan beberapa wilayah di sekitar kerajaan, seperti wilayah Kerajaan Dayak, Kerajaan Pedir, Kerajaan Lidie, dan Kerajaan Nakur. Pada Kerajaan Aceh, pemimpin tertinggi berada pada penguasaan Sultan.
Namun pada saat itu Kerajaan Aceh banyak dikendalikan oleh orang kaya. Dalam cerita Aceh, disebutkan ada Sultan yang diturunkan dari jabatannya yang bernama Sultan Sri Alam pada 1579 karena perilakunya yang membagikan harta kerajaan pada pengikutnya. Lalu digantikan oleh Sultan Zainal Abidin, namun Sultan Zainal terbunuh setelah beberapa bulan dinobatkan.
Hal ini disebabkan karena sifatnya yang kejam dan memiliki kecanduan dalam hal berburu. Setelah peristiwa terbunuhnya Sultan Zainal, digantikan oleh Alaiddin Riayat. Namun pada kepemimpinanya ia melakukan penumpasan terhadap orang kaya yang berlawanan pada sistem kepemimpinannya.
Masa kejayaan Kesultanan Aceh terjadi pada kepemimpinan Sultan Iskandar Muda pada 1607-1636. Aceh berhasil menaklukan Wilayah Pahang, karena wilayah tersebut merupakan sumber utama timah. Selanjutnya pada 1629, Kesultanan Aceh melakukan perlawanan, dengan menyerang Portugis di wilayah Malaka. Upaya ini dilakukan untuk melakukan perluasan dominasi Aceh atas Selat Malaka dan semenanjung Melayu, namun ekspedisi ini gagal.2.
Kondisi Perekonomian Kerajaan Aceh terletak di jalur lalu lintas pelayaran dan perdagangan Selat Malaka. Kerajaan Aceh fokus pada laju perkembangan ekonomi pada bidang perdagangan. Pada saat pemerintahan Sultan Alaudin Riayat, Aceh mengalami perkembangan menjadi Bandar utama di Asia bagi para pedagang mancanegara seperti, Belanda, Inggris, Arab, Persia dan Turki.
- Dagangan utama yang diperdagangkan dari Aceh yaitu lada, beras, barang tambang seperti, timah, perak, emas, lalu ada rempah-rempah yang berasal dari Maluku.
- Serta di wilayah Aceh terdapat pedagang mancanegara yang menawarkan barang dagangan, dalam hal ini bisa disebut terjadi proses impor.
- Misalnya produk porselin dan sutera yang dibawa dari Jepang dan China.3.
Kondisi Kehidupan Politik Akibat jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, banyak pedagang muslim yang kemudian mengalihkan kegiatan perdagangan ke Pelabuhan Aceh. Karena itu Aceh menjadi kerajaan besar yang ditunjang oleh kemampuan militer dan ekonomi yang kuat.