Peristiwa Tsunami Yang Terjadi Di Aceh Merupakan Pertemuan Antara Lempeng?

0 Comments

Peristiwa Tsunami Yang Terjadi Di Aceh Merupakan Pertemuan Antara Lempeng
Hallo Siocio, saya bantu jawab pertanyaan kamu yaa. Tempat pertemuan dua lempeng pada fenomena tersebut disebut batas zona subduksi. Berikut adalah penjelasannya. Peristiwa tsunami di Aceh disebabkan oleh gempa tektonik, merupakan akibat penunjaman lempeng Indo-Australia terhadap lempeng Eurasia.

Peristiwa tersebut disebabkan oleh gerakan konvergen. Gerakan konvergen adalah gerakan lempeng bumi yang saling mendekat. Karena saling mendekat, bisa saja kedua lempeng tersebut bertubrukan dan salah satu lempengnya menunjang pada lempeng lainnya, atau biasa disebut dengan proses subduksi. Tempat pertemuan kedua lempeng tersebut disebut dengan zona subduksi.

Jadi, tempat pertemuan dua lempeng pada fenomena tersebut disebut batas zona subduksi. Semoga membantu yaa.

Apakah nama lempeng yang mengapit Indonesia secara geologis?

Indonesia terletak antara tiga pertemuan lempeng besar, yaitu Lempeng Eurasia, Lempeng Indo -Australia, dan Lempeng Pasifik.

Apa nama besaran kekuatan gempa?

Skala Richter atau SR didefinisikan sebagai logaritma (basis 10) dari amplitudo maksimum, yang diukur dalam satuan mikrometer, dari rekaman gempa oleh instrumen pengukur gempa (seismometer) Wood-Anderson, pada jarak 100 km dari pusat gempanya.

Jelaskan apa yang dimaksud dengan Lingkaran Api Pasifik?

Cincin Api ini mendominasi wilayah Samudra Pasifik. Di daerah ini, terdapat setidaknya 450 rangkaian gunung berapi aktif dan tidak aktif yang berbentuk setengah lingkaran atau tapal kuda di sekitar Lempeng Laut Filipina, Lempeng Pasifik, Juan de Fuca dan Lempeng Cocos, serta Lempeng Nazca.

  • Ada banyak aktivitas seismik di daerah tersebut.
  • Sekitar 90 persen dari semua gempa bumi terjadi di dalam wilayah Cincin Api.
  • Ini berarti kehidupan manusia yang tinggal di wilayah ini secara terus-menerus berada di dalam bayang ancaman.
  • Negara-negara yang berada di wilayah Cincin Api banyak sekali, termasuk Indonesia, Filipina, Malaysia, Jepang, Australia dan Selandia Baru, Papua Nugini, dan negara-negara kepulauan lainnya seperti Kepulauan Solomon, Fiji.

Serta banyak lagi di negara di daerah Melanesia, Mikronesia, Polinesia, terus hingga ke pesisir barat Amerika Utara dan Selatan. Meski demikian, tingkat ancaman dan kerentanan di masing-masing wilayah berbeda-beda tergantung pada faktor lokal seperti kedekatan dengan pusat gempa, baik di laut atau di darat, dan standar perumahan.

Bagaimana proses terjadinya peristiwa tsunami Aceh?

Minggu, 26 Desember 2021 19:40 WIB – Peristiwa Tsunami Yang Terjadi Di Aceh Merupakan Pertemuan Antara Lempeng Pandangan dari udara memperlihatkan kota Banda Aceh yang hancur akibat tsunami Aceh, 28 Januari 2005. BNPB mencatat 166.080 orang tewas dan 6.245 lainnya hilang akibat disapu gelombang tsunami. REUTERS/Kimimasa Mayama TEMPO.CO, Banda Aceh – Tsunami Aceh merupakan bencana alam dahsyat yang tercatat jelas dalam sejarah dunia.

You might be interested:  Apa Penyebab Terjadinya Perang Aceh Melawan Portugis?

Entah itu tercatat sebagai kajian dalam badan riset, atau tercatat sebagai duka bagi umat masyarakat sedunia. Kejadian ini dimulai oleh gempa tektonik berkekuatan 9,1 skala Ritcher pada pukul 07.59 WIB, 26 Desember 2004. Gempa ini mengingarkan dasar laut di Sumatera bagian barat daya, sekitar 20 sampai 25 kilometer dari pantai.

Tidak lama setelah itu, tsunami menghempas Banda Aceh. Tercatat tinggi ombak mencapai 20 sampai 30 meter dan kecepatan rambat gelombang tsunami mencapai 800 kilometer per jam. Tsunami Aceh memberikan dampak ke wilayah Aceh dan sebagian wilayah Sumatera Utara,

Pada 27 Desember 2004, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa tsunami Aceh merupakan bencana kemanusiaan terbesar yang pernah ada. Tsunami Aceh memberikan dampak ke berbagai tempat di Asia Tenggara dan Selatan. Wilayah yang terdampak paling parah adalah Aceh, Khaolak di Thailand, dan sebagian dari Sri Langka dan India Tsunami Aceh menyibukkan satu dunia untuk mengerahkan bala bantuan, serta melakukan riset lanjutan untuk memitigasi bencana tsunami.M.

IHSAN NURHIDAYAH Baca: Museum Tsunami Aceh Jadi Destinasi Wisata Unik Terpopuler API 2020

Apa tenaga yang bekerja sehingga tsunami terjadi?

Tsunami (serapan dari bahasa Jepang : 津波, arti harfiah: “ombak besar di pelabuhan”) adalah gelombang air besar yang diakibatkan oleh gangguan di dasar laut, seperti gempa bumi, Gangguan ini membentuk gelombang yang menyebar ke segala arah dengan kecepatan gelombang mencapai 600–900 km/jam.

Awalnya gelombang tersebut memiliki amplitudo kecil (umumnya 30–60 cm) sehingga tidak terasa di laut lepas, tetapi amplitudonya membesar saat mendekati pantai. Saat mencapai pantai, tsunami kadang menghantam daratan berupa dinding air raksasa (terutama pada tsunami-tsunami besar), tetapi bentuk yang lebih umum adalah naiknya permukaan air secara tiba-tiba.

Kenaikan permukaan air dapat mencapai 15–30 meter, menyebabkan banjir dengan kecepatan arus hingga 90 km/jam, menjangkau beberapa kilometer dari pantai, dan menyebabkan kerusakan dan korban jiwa yang besar. Sebab tsunami yang paling umum adalah gempa bumi bawah laut, terutama yang terjadi di zona penunjaman dengan kekuatan 7,0 skala magnitudo momen atau lebih.

Penyebab lainnya adalah longsor, letusan gunung, dan jatuhnya benda besar seperti meteor ke dalam air. Secara geografis, hampir seluruh tsunami terjadi di kawasan Lingkaran Api Pasifik dan kawasan Palung Sumatra di Samudra Hindia, Risiko tsunami dapat dideteksi dengan sistem peringatan dini tsunami yang mengamati gempa-gempa berkekuatan besar dan melakukan analisis data perubahan air laut yang terjadi setelahnya.

Jika dianggap ada risiko tsunami, pihak berwenang dapat memberi peringatan atau mengambil tindakan seperti evakuasi, Risiko kerusakan juga dapat dikurangi dengan rancangan tahan tsunami, seperti membuat bangunan dengan ruang luas, serta penggunaan bahan beton bertulang, maupun dengan penyuluhan kepada masyarakat tentang cara menyelamatkan diri dari tsunami, seperti pentingnya mengungsi dan menyiapkan rencana darurat dari jauh-jauh hari.

You might be interested:  Pahlawan Wanita Dari Aceh Yang Turut?

Apa yang menyebabkan pegunungan Bukit Barisan tersebut di bagian barat Pulau Sumatera?

KOMPAS.com Berderet memanjang dari Lampung sampai Aceh, Bukit Barisan seolah menjadi tulang punggung Sumatera dan membagi pulau menjadi dua. Sisi pantai timur yang lebih luas dan landai serta sisi pantai barat yang sempit dan terjal. Disebut Bukit Barisan barangkali karena jejeran pegunungannya sambung-menyambung, memanjang sejajar Pulau Sumatera sepanjang lebih kurang 1.650 km.

Adapun disebut bukit dan bukan gunung karena dalam terminologi Melayu lama kedua nama ini sebenarnya identik. John Crawfurd dalam bukunya, A Descriptive Dictionary of the Indian Islands and Adjacent Countries (1856), menyebutkan, bukit dalam bahasa Melayu sama artinya dengan gunung dalam bahasa Jawa.

Kedua istilah ini sering digunakan untuk menunjukkan nama tempat yang tinggi. Sebagai tulang punggung Sumatera, Bukit Barisan berperan penting sebagai sumber air dari semua sungai besar di pulau ini. Sungai-sungai yang bermuara di pantai barat (Samudra Hindia), seperti Alas dan Batangtoru, ataupun yang bermuara di pantai timur (Selat Malaka), seperti Indragiri, Batanghari, dan Musi, berhulu di Bukit Barisan.

  1. Sejak tahun 1940-an, geolog Belanda, Van Bemmelen, mulai meneliti keunikan bentang alam di kawasan ini.
  2. Dia kemudian menuliskan hasil pengamatannya dalam bukunya, The Geology of Indonesia, yang diterbitkan tahun 1949.
  3. Setelah itu banyak peneliti asing dan Indonesia yang menyusuri Bukit Barisan untuk menelisiknya, salah satunya geolog dari Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), JF Katili, yang meneliti kawasan ini sekitar tahun 1960-an.

Katili menemukan banyak sedimen fosil kerang laut di sepanjang zona Bukit Barisan. Temuan ini menunjukkan bahwa pegunungan ini tumbuh dari dasar laut akibat penunjaman Lempeng (Samudra) Hindia-Australia ke bawah Pulau Sumatera yang berada di Lempeng (Benua) Eurasia.

  • Ahli gempa dari LIPI, Danny Hilman, mengatakan, penunjaman ini menjadi biang terjadinya gempa di sepanjang zona penunjaman (subduksi).
  • Sampai kedalaman 40 kilometer di zona penunjaman, batas kedua lempeng ini terekat erat.
  • Dorongan tiada henti dari Lempeng Hindia-Australia menumpuk energi potensial regangan pada bidang kontak yang merekat erat itu, dan suatu saat akan terlepas tiba-tiba sehingga menyebabkan gempa.

Di kedalaman antara 150 dan 200 kilometer, temperatur Bumi sangat panas sehingga batuan di sekitar zona kontak dua lempeng ini meleleh. Sesuai dengan sifat fluida, lelehan batuan panas ini naik ke atas membentuk kantung-kantung bubur batuan panas yang kita kenal sebagai kantung magma.

Pada akhirnya magma ini mendesak ke atas permukaan membentuk deretan kubah magma atau gunung api. Salah satu gunung api itu merupakan yang tertinggi di Nusantara, yaitu Gunung Kerinci di Jambi yang berketinggian sekitar 3.805 meter. Saat ini gunung-gunung di Sumatera tidak seaktif gunung api di Jawa. Namun, beberapa gunung api di sepanjang zona ini pernah menyimpan riwayat mengerikan.

Misalnya, Gunung Api Raksasa Toba atau Toba Supervolcano di Sumatera Utara yang letusannya sekitar 74.000 tahun lalu nyaris memusnahkan manusia di muka Bumi.

You might be interested:  Cempaka Kuning Michelia Cempaca L Yang Terdapat Di Aceh?

Bagaimanakah syarat terjadinya tsunami akibat gempa yang terjadi di laut?

Peristiwa Tsunami Yang Terjadi Di Aceh Merupakan Pertemuan Antara Lempeng indonesia merupakan negara yang terletak di antara dua Benua yakni Asia dan Australia dan antara dua Samudera yakni Pasifik dan Hindia sehingga menjadi zona pertemuan lempeng dunia. Hal ini yang menjadi penyebab kenapa Indonesia memiliki banyak gunung terutama yang berstatus masih aktif.

Setiap tahun lempeng terus bergerak aktif, saling menjauhi ataupun saling menabrak satu sama lain dan terus terjadi dalam kurun waktu jutaan tahun. Pada jaman dahulu, banyak orang yang beranggapan bahwa tsunami merupakan salah satu wujud gelombang pasang yang terjadi dalam skala besar, namun saat ilmu pengatahun sudah semakin berkembang khususnya dibidang Oseanografi, anggapan tersebut terbukti keliru dan tidak sesuai lagi.

Memang secara penampakan tsunami mirip dengan gelombang pasang yakni air naik ke daratan, namun terdapat perbedaan yang begitu mencolok yakni gelombang pasang terjadi secara perlahan dan bertahap sehingga tidak merusak, sedangkan tsunami bersifat sebaliknya.Terdapat beberapa faktor yang menjadi penyebab tsunami seperti yang akan dijelaskan sebagai berikut.1.

  1. Gempa bumi di bawah laut Hampir 90 persen peristiwa tsunami di dunia disebabkan oleh gempa bumi yang terjadi di bawah laut.
  2. Gempa bumi yang terjadi di bawah laut akan menimbulkan banyak getaran yang akan mendorong timbulnya gelombang tsunami.
  3. Gempa bumi yang terjadi di bawah laut ini adalah jenis gempa tektonik yang timbul akibat adanya pertemuan atau tubrukan dari lempeng tektonik.

Namun, perlu kamu ketahui bahwa tidak semua gempa bumi bawah laut akan menimbulkan tsunami. Gempa bawah laut yang dapat menyebabkan tsunami hanya jika pusat gempa kurang dari 30 km di bawah permukaan laut, gempa minimal berkekuatan 6,5 skala richter, dan pola gempa adalah pola sesar naik atau turun.

Jika ciri-ciri ini muncul maka kamu sudah wajib siaga akan datangnya tsunami.2. Letusan gunung berapi Letusan gunung berapi, baik itu di atas atau di bawah laut dapat menjadi penyebab tsunami. Nah, faktor inilah yang menjadi penyebab tsunami di Banten lalu, Squad. Erupsi dari Gunung Anak Krakatau diduga menjadi penyebab tsunami yang mengakibatkan gelombang air laut naik.

Namun, gunung berapi yang dapat menyebabkan tsunami hanya jika kekuatan getarannya cukup besar. Efek getaran dari gunung berapi tersebut setara dengan gempa tektonik di bawah laut, lho, Indonesia sendiri merupakan negara dengan banyak gunung api sehingga dijuluki Ring of Fire.3.