Dr. Snouck Hugronje adalah misionaris Belanda yang ditugaskan di Aceh.
Contents
Siapa yang diutus Belanda untuk melakukan penyelidikan ke rakyat Aceh?
Temuan penting Dr. Snouck Hurgronje – Pada 23 Mei 1892, Dr. Snouck Hurgronje menulis sebuah laporan kepada pemerintah Belanda yang diberi judul Atjeh Verslag. Laporan tersebut berisi temuannya selama menyamar dan beberapa cara menaklukkan Aceh berdasarkan pihak yang akan dihadapi.
Meskipun sultan berhasil ditundukkan, bukan berarti para kepala daerah akan menyerah begitu saja kepada Belanda. Terlebih lagi, pengaruh para ulama terhadap rakyat sangat kuat. Itulah mengapa, sangat sulit untuk mengalahkan pertahanan rakyat Aceh yang keyakinan agamanya sangat kuat. Dr. Snouck Hurgronje juga menyatakan bahwa satu-satunya jalan baik untuk ditempuh dan akan membawa hasil adalah dengan memecah belah kekuatan yang ada dalam masyarakat Aceh.
Kaum ulama yang memimpin perlawanan harus dihadapi dengan kekuatan senjata. Terkait masalah ini, Dr.Snouck Hurgronje mengusulkan untuk mengadakan serangan umum di Aceh yang dipimpin oleh tokoh Belanda yang bernama J.B van Heutz, Gubernur Sipil dan Militer Aceh.
Di samping itu, Belanda akan membuka kesempatan bagi bangsawan Aceh dan anak-anaknya untuk masuk dalam korps pamong praja pemerintah kolonial. Beberapa usulan Dr.Snouck Hurgronje kemudian digunakan oleh Belanda untuk membuat siasat perang yang baru. Penugasan Dr.Snouck Hurgronje pun terbukti mampu membalikkan keberuntungan Belanda.
Pasalnya, beberapa serangan gerilnya berhasil dipatahkan dan Kesultanan Aceh takluk pada 1903. Referensi:
Poesponegoro, Marwati Djoened dan Nugroho Notosusanto (Eds). (2008). Sejarah Nasional Indonesia IV: Kemunculan Penjajahan di Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram “Kompas.com News Update”, caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tugas apakah yang diemban Dr Snouck Hurgronje oleh Belanda?
Belanda mengirimkan Dr. Snouck Hurgronje ke Aceh ialah untuk menyelidiki tata negara yang ada di Aceh. Hasil penelitian Snouck Hurgronje ditulis dengan judul De Atjehers. Dari penelitian tersebut diketahui bahwa kelemahan rakyat Aceh. Snouck mengusulkan agar pemerintah Belanda mengirim jenderal van heutzs untuk mengadakan serangan umum di Aceh Besar, Pidie, dan Samalanga.
Apa sebabnya Aceh tidak dapat dilawan dengan kekerasan?
Hurgronje berpendapat bahwa Aceh tidak mungkin dilawan dengan kekerasan, sebab karakter orang Aceh tidak akan pernah menyerah, karena jiwa jihad orang Aceh sangat tinggi. Menurut Snouck Hurgronje taktik yang paling tepat untuk mengalahkan perlawanan rakyat Aceh adalah dengan mengadu domba antara golongan.
Apakah Snouck Hurgronje hafal Al Quran?
Ternyata, jaman dulu ada orang Belanda namanya Snouck Hurgronje. Dia ini hafal Alquran, Sahih Bukhori, Sahih Muslim, Alfiyyah Ibnu Malik, Fathul Mu’in, tapi tidak islam, sebab tugasnya menghancurkan Islam Indonesia. Mengapa? Karena Islam Indonesia selalu melawan Belanda.
- Sultan Hasanuddin, santri.
- Pangeran Diponegoro atau Mbah Abdul Hamid, santri.
- Sultan Agung, santri.
- Mbah Zaenal Mustofa, santri.
- Semua santri kok melawan Belanda.
- Akhirnya ada orang belajar secara khusus tentang Islam, untuk mencari rahasia bagaimana caranya Islam Indonesia ini remuk.
- Snouck Hurgronje masuk ke Indonesia dengan menyamar namanya Syekh Abdul Ghaffar.
Dia belajar Islam, menghafalkan Alquran dan Hadis di Arab. Maka akhirnya paham betul Islam. Hanya saja begitu ke Indonesia, Snouck Hurgronje bingung: mencari Islam dengan wajah Islam, tidak ketemu. Ternyata Islam yang dibayangkan dan dipelajari Snouck Hurgronje itu tidak ada.
- Mencari Allah disini tidak ketemu, ketemunya Pangeran.
- Etemunya Gusti.
- Padahal ada pangeran namanya Pangeran Diponegoro.
- Ada Gusti namanya Gusti Kanjeng.
- Mencari istilah shalat tidak ketemu, ketemunya sembahyang.
- Mencari syaikhun, ustadzun, tidak ketemu, ketemunya kiai.
- Padahal ada nama kerbau namanya kiai slamet.
Mencari mushalla tidak ketemu, ketemunya langgar. Maka, ketika Snouck Hurgronje bingung, dia dibantu Van Der Plas. Ia menyamar dengan nama Syekh Abdurrahman. Mereka memulai dengan belajar bahasa Jawa. Karena ketika masuk Indonesia, mereka sudah bisa bahasa Indonesia, bahasa Melayu, tapi tidak bisa bahasa Jawa.
- Begitu belajar bahasa Jawa, mereka bingung, strees.
- Orang disini makanannya nasi (sego).
- Snouck Hurgronje dan Van Der Plas tahu bahasa beras itu, bahasa inggrisnya rice, bahasa arabnya ar-ruz,
- Yang disebut ruz, ketika di sawah, namanya pari, padi.
- Disana masih ruz, rice.
- Begitu padi dipanen, namanya ulen-ulen, ulenan.
Disana masih ruz, rice. Jadi ilmunya sudah mulai kucluk, korslet. Begitu ditutu, ditumbuk, digiling, mereka masih mahami ruz, rice, padahal disini sudah dinamai gabah. Begitu dibuka, disini namanya beras, disana masih ruz, rice, Begitu bukanya cuil, disini namanya menir, disana masih ruz, rice.
- Begitu dimasak, disini sudah dinamai sego, nasi, disana masih ruz, rice.
- Begitu diambil cicak satu, disini namanya upa, disana namanya masih ruz, rice.
- Begitu dibungkus daun pisang, disini namanya lontong, sana masih ruz, rice.
- Begitu dibungkus janur kuning namanya ketupat, sana masih ruz, rice.
- Etika diaduk dan hancur, lembut, disini namanya bubur, sana namanya masih ruz, rice.
Inilah bangsa aneh, yang membuat Snouck Hurgronje judeg, pusing. Mempelajari Islam Indonesia tidak paham, akhirnya mencirikan Islam Indonesia dengan tiga hal. Pertama, kethune miring sarunge nglinting (berkopiah miring dan bersarung ngelinting). Kedua, mambu rokok (bau rokok).