Mengapa Terjadi Konflik Antara Kerajaan Aceh Dengan Portugis Di Malaka?

0 Comments

Mengapa Terjadi Konflik Antara Kerajaan Aceh Dengan Portugis Di Malaka
Setelah Portugis berhasil merebut Malaka 1511 muncul bandar-bandar baru seperti Aceh, Banten, dan Pantai Utara Jawa, hal tersebut disebabkan para pedagang Arab dan Cina menolak praktik monopoli yang dilakukan Portugis. Aceh tumbuh menjadi bandar dan kerajaan yang kuat dengan menyatukan wilayah Pidie dan Pasai.

  1. Dalam pekembanganya kesultanan Aceh memiliki Ambisi untuk mengembalikan kejayaan selat Malaka yang hancur oleh pedudukan Portugis.
  2. Dibawah Sultan Iskandar Muda berhasil membawa Aceh ke masa keemasan di Pada awal abad ke-17 berhasil membawa Aceh menjadi kerajaan maritim terbesar di wilayah Nusantara bagian barat.

Sultan Iskandar Muda melakukan beberapa serangan ke wilayah semenanjung seperti Pada 1614, armada Aceh berhasil mengalahkan armada Portugis di Bintan, kemudian pada 1617 Aceh juga berhasil merebut Pahang. Pada 1620 giliran Kedah direbut Aceh. Kuatnya pengaruh Aceh tidak hanya dari posisi strategisnya sebagai pusat perdagangan melaikan hubungan politik dengan Kekhilafahan Utsmani di Turki.

Apa latar belakang kerajaan Aceh menyerang Portugis di Malaka?

Latar belakangterjadinya perlawanan kesultanan Aceh adalah tindakan Portugis yang menjadi pesaing berat dalam perdagangan di Malaka yang melakukan monopoli perdagangan serta Portugis dianggap sebagai ancaman yang dapat menggagalkan cita-cita Aceh dan mengganggu kedaulatan Aceh.

Apa faktor yang membuat perlawanan dari masyarakat Malaka terhadap Portugis?

Perlawanan Rakyat Malaka Terhadap Portugis Indonesia merupakan suatu negara yang sangat kaya akan hasil buminya termasuk rempah- rempah. Hal tersebut telah dibuktikan dengan banyaknya negara- negara barat (Eropa) yang ingin menuju ke Indonesia, demi untuk mencari rempah- rempah tersebut.

Bahkan bangsa Eropa termasuk bangsa Portugis tersebut rela menjelajahi samudera yang belum pernah mereka kenal, Penjelajahan samudera tersebut diawalai dengan pelayaran menyusuri pantai barat Afrika kemudian kea rah selatan, lalu berbelok ke pantai timur afrika hingga akhirnya menuju wilayah utara. Di wilayah utara tersebut, bangsa Eropa khususnya bangsa Portugis tersebut singgah ke daerah Babel-mandep, bangsa Portugis telah melihat banyak pedagang- pedagang islam yang telah melakukan perdagangan dengan Indonesia.

You might be interested:  Konflik Yang Pernah Terjadi Di Aceh?

Karena hal tersebutlah, bangsa Portugis mengetahui lokasi dimana Indonesia itu berada. Ke Indonesia, bangsa Portugis telah dipimpin oleh Alfonso Delbuquerque. Di Indonesia, Bangsa Portugis telah mendirikan kantor dagang di Goa. Dengan mendirikan kantor dagang di Goa tersebut, Portugis mengetahui wilayah yang lebih strategis lagi yaitu Malaka.

Malaka adalah salah satu wilayah yang ada di Indonesia yang telah dijadikan sebagai pelabuhan transito yang ramai. Dengan melihat potensi Malaka yang sangat besar sekali, membuat bangsa Portugis ingin menguasai wilayah Malaka juga. Adapun tujuan dari bangsa Portugis untuk menguasai Malaka yaitu untuk menguasai perdagangan melalui selat Malaka dan atau untuk berdagang dengan Malaka.

Dengan menguasai perdagangan melalui Selat Malaka tersebut, Bangsa portugis bisa juga menguasai perdagangan yang dilakukan oleh Gujarat, Benggala, dan Golkonda yang telah menyalurkan perdagangan mereka melalui selat Malaka. Karena motif bangsa Portugis tersebut, bangsa Portugis menyerang Malaka yang dipimpin oleh Albuquerque,

Untuk menguasai wilayah Malaka, Bangsa Portugis lebih suka melakukan penyerangan atau kekerasan daripada melakukam atau membuat kesepakatan (perjanjian) dengan penguasa Malaka, Sultan Muhammad Syah. Dengan serangan yang telah dilakukan oleh bangsa Portugis, membuat penguasa Malaka dan rakyat Malaka melakukan pertahanan dan perlawanan atas serangan yang telah dilakukan oleh Portugis tersebut.

Dengan adanya pertempuran yang dahsyat antara kedua kubu tersebut maka berakibat pada banyaknya pertumpahan darah. Bahkan penguasa Malaka, Sultan Muhammad Syah harus menerima kekalahannya dengan konsekuensi harus meninggalkan Malaka. Bahkan senjata- senjata milik rakyat Malaka diambil yaitu seperti tombak, pedang, panah, perisai, bola- bola besi dan panah- panah beracun.

Adapun alasan kenapa penguasa Malaka, Sultan Muhammad Syah, dan rakyatnya tidak bisa memenangkan atau mengalahkan pasukan dari bangsa Portugis yaitu karena senjata – senjata yang digunakan oleh masyarakat Malaka tersebut tidak mampu mengimbangi senjata- senjata dari pasukan Portugis. Kemudian, untuk jenis senjata yang digunakan oleh bangsa Portugis tersebut adalah Meruam.

Atas kekalahan yang diperoleh oleh Sultan Muhammad Syah dan rakyatnya, Sultan meninggalkan Malaka untuk mencari perlindungan.