Mengapa Rakyat Aceh Melakukan Perlawanan Terhadap Pemerintah Penduduk Jepang?

0 Comments

Mengapa Rakyat Aceh Melakukan Perlawanan Terhadap Pemerintah Penduduk Jepang
1. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Jepang – Perlawanan ini terjadi di Cot Plieng, Aceh, dan dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil pada November 1942. Kejadian ini berawal dari kesewenang-wenangan Jepang yang memaksa untuk melakukan Seikerei dan ditolak oleh rakyat setempat karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.

Mengapa rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap pendudukan Jepang?

KOMPAS.com – Perlawanan rakyat Indonesia terhadap Jepang yang pertama terjadi di Aceh. Faktor penyebab munculnya perlawanan rakyat Aceh terhadap Jepang adalah tindak sewenang-wenang tentara Jepang yang tidak menghormati kehidupan umat Muslim di sana. Salah satu tokoh perlawanan Aceh terhadap Jepang adalah Teuku Abdul Jalil, yang gugur dalam pertempuran pada November 1942.

Mengapa Tengku Abdul Jalil dan rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Jepang pada tanggal 10 November 1942 *?

Perlawanan rakyat Aceh terjadi pada 10 November 1942. Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Sebabnya adalah Jepang berusaha mengambil alih wilayah Cot Plieng, namun Tengku Abdul Jalil melawan dengan memimpin penyerangan terhadap Jepang. Serangan Jepang berhasil digagalkan oleh rakyat Aceh, Tengku Abdul Jalil berhasil memukul mundur Jepang ke daerah Lhokseumawe.

  • Namun, Jepang tidak tinggal diam, setelah menyusun strategi, Jepang melancarkan serangan balasan.
  • Jepang akhirnya berhasil merebut Cot Plieng dan Tengku Abdul Jalil gugur di tempat saat sedang beribadah.
  • Jadi, jawaban yang tepat adalah D,
  • Perlawanan rakyat Aceh terjadi pada 10 November 1942.
  • Perlawanan ini dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil.

Sebabnya adalah Jepang berusaha mengambil alih wilayah Cot Plieng, namun Tengku Abdul Jalil melawan dengan memimpin penyerangan terhadap Jepang. Serangan Jepang berhasil digagalkan oleh rakyat Aceh, Tengku Abdul Jalil berhasil memukul mundur Jepang ke daerah Lhokseumawe.

You might be interested:  Gaji 13 Banda Aceh?

Mengapa rakyat Indonesia mulai memberikan perlawanan terhadap Jepang?

Kependudukan Jepang di Indonesia memang terbilang singkat, hanya 3,5 tahun tetapi menyisakan kenangan buruk yang mendalam bagi rakyat Indonesia. Kala itu penguasa Jepang bersikap semena-mena dan menyengsarakan rakyat Indonesia, sehingga memicu kebencian rakyat terhadap Jepang.

Bahkan di sebagian wilayah Indonesia, rakyat memilih angkat senjata untuk mengusir keberadaan Jepang di Indonesia. Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang pun pecah. Saat itu, perlawanan bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang di Indonesia bisa dikategorikan menjadi 3, yaitu melalui perjuangan yang berbentuk organisasi, gerakan bawah tanah, dan perlawanan bersenjata.

Perjuangan Organisasi Perlawanan bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang dilakukan oleh tokoh-tokoh nasionalisme yang memanfaatkan organisasi pembentukan Jepang sebagai alat pemersiap kemerdekaan Indonesia. Beberapa organisasi yang digunakan antara lain:

Putera

Ini merupakan organisasi yang memperbolehkan para anggotanya untuk berbicara di depan umum. Oleh karena itu, para tokoh nasionalisme memanfaatkan kesempatan acara rapat besar maupun acara radio yang diselenggarakan oleh organisasi Putera dengan mengarahkan rakyat untuk mempersiapkan kemerdekaan dan mengkoordinasikannya.

Barisan Pelopor

Ini merupakan bagian dari Jawa Hokokai. Barisan Pelopor ini diketuai oleh Ir. Soekarna dan beberapa pahlawan nasionalisme yang menjadi anggotanya.

Chuo Sangi In

Chuo Sangi In merupakan salah satu organisasi yang dimanfaatkan para tokoh nasionalisme dalam pembentukan organisasi Barisan Pelopor untuk kepentingan Indonesia. Mengapa Rakyat Aceh Melakukan Perlawanan Terhadap Pemerintah Penduduk Jepang Gerakan Bawah Tanah Selain melalui gerakan organisasi, rakyat Indonesia melawan kependudukan Jepang di Indonesia dengan gerakan bawah tanah yaitu gerakan yang dilakukan secara diam-diam dan rahasia. Dimana, gerakan ini dipraktikkan di dalam organisasi bentukan Jepang tanpa sepengetahuan pihak Jepang.

(Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia ) Secara umum, kegiatan bawah tanah yang dilakukan oleh para pejuang nasional guna melawan pendudukan Jepang di Indonesia memiliki beberapa tujuan seperti saling membagi informasi dan menjaga nasionalisme, mempersiapkan kekuatan untuk kemerdekaan Indonesia, menyempurnakan semangat dan persiapan untuk kemerdekaan Indonesia, serta mendapatkan informasi perkembangan Perang Asia Timur Raya dari radio.

Adapun beberapa contoh gerakan bawah tanah yang mengupayakan perlawanan terhadap pendudukan Jepang di Indonesia antara lain :

    Kelompok Sukarni yang mencoba mempengaruhi jiwa-jiwa revolusioner dan rakyat Indonesia dengan membongkar tipu daya Jepang.

    Mengapa organisasi PETA di berbagai daerah melakukan perlawanan terhadap Jepang *?

    Tentara peta di Blitar melakukan perlawanan terhadap JEPANG karena p erlawanan ini disebabkan adanya persoalan pengumpulan padi romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan.Para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat.

    Mengapa perlawanan bersenjata yang dilakukan pada masa pendudukan Jepang banyak dipimpin oleh tokoh agama?

    Karena banyak dari mereka yang tidak setuju dengan jepang yang menyuruh mereka untuk melakukan seikerai,artinya sama saja para pemuka agama ingkar kepada tuhannya dengan menyembah matahari.oleh karenanya,perlawanan pada masa jepang banyak dipimpin dari kalangan pemuka agama.contohnya perlawanan oleh k.h zaenal musthofa di singaparna hal ini merupakan perlawanan terhadap penjajahan jepang di wilayah tasikmalaya.

    Apakah Aceh pernah di jajah Jepang?

    Mengapa Rakyat Aceh Melakukan Perlawanan Terhadap Pemerintah Penduduk Jepang StatusAceh.Net – Berbicara tentang sejarah Aceh tidak akan pernah selesai. Aceh adalah sebuah negeri yang unik dan memiliki latar belakang sejarah yang berbeda dengan daerah lain di Indonesia. Kita harus mengakui bagaimana rakyat Aceh dengan heroiknya mampu meladeni serangan-serangan Belanda.

    Perjuangan rakyat Aceh melawan Belanda tidak terpaku pada ketokohannya saja, tapi rakyat Aceh mampu melawan Belanda kapan saja dan di mana saja, baik perorangan maupun secara berkelompok. Lantas bagaimana dengan perjuangan rakyat Aceh melawan kebengisan penjajah Jepang? Sejarah mencatat (T. Ibrahim Alfian, dkk, 1982:9-10) bahwa Jepang mendarat di Aceh pada tanggal 12 Maret 1942.

    Pendaratan Jepang dilakukan pada tiga tempat yang berbeda, yaitu di Krueng Raya, Sabang, dan Peureulak. Jepang mendarat ke Aceh tanpa rintangan apa pun. Baik dari Pemerintah Belanda maupun dari rakyat Aceh sendiri, malah sebaliknya rakyat Aceh pada kala itu menyambut baik kedatangan Jepang dengan perasaan senang dan turut membantu mereka.

    • Saya melihat hal ini wajar saja, karena pada masa-masa akhir penjajahan Belanda, rakyat Aceh masih intens melakukan perlawanan terhadap Belanda.
    • Rakyat Aceh menganggap bahwa kedatangan Jepang ke Aceh juga dapat membantu mereka untuk sama-sama mengusir Belanda dari tanah Aceh.
    • Selain itu (T.
    • Ibrahim Alfian, dkk, 1982:10) jauh-jauh hari sebelum Jepang mendarat ke Aceh, Jepang telah melakukan hubungan politik yang menguntungkan mereka dengan mengadakan kontak langsung dengan para pemimpin rakyat, utamanya dari golongan PUSA (Persatuan Ulama Seluruh Aceh).

    PUSA ini menjadi panutan rakyat karena golongan inilah yang menjadi inti dalam melakukan aksi dan perlawanan terhadap Belanda. Mengenai perjuangan PUSA dalam bentuk politik, menurut Bambang Suwondo (1983:13-14) misalnya dengan mengadakan rapat-rapat rahasia untuk menyusun strategi yang tepat dalam menghadapi Belanda, serta mengadakan hubungan dengan luar negeri guna memperoleh bantuan.

    Pada sebuah rapat rahasia bulan Desember 1941 yang dihadiri oleh Teungku Muhammad Daud Beureueh dan Teungku Abdul Wahab (PUSA), Teuku Nyak Arief (Panglima Sagi XXVI Mukim), Teuku Muhammad Ali Panglima Polem (Panglima Sagi XXII Mukim), Teuku Ahmad (uleebalang Jeunib-Samalanga) dan lain-lain mengucapkan ikrar setia kepada agama Islam, bangsa, dan tanah air, menyusun pemberontakan bersama melawan pemerintah Belanda dan bersetia kepada Dai Nippan.

    Terkait hubungan dengan Jepang yang dilakukan oleh PUSA, diutuslah Said Abu Bakar dan Syekh Ibrahim secara khusus guna menjajaki kemungkinan masuknya Jepang ke Aceh dengan tujuan secepat mungkin untuk mengusir Belanda. Hubungan Jepang dengan utusan-utusan ini direalisasikan dengan mengumpulkan orang-orang Aceh yang ada di Pulau Pinang dan Malaya seraya menganjurkan kepada mereka untuk kembali ke Aceh guna membentuk organisasi rahasia yang bernama “Fujiwara Kikan” atau yang lebih sering disebut dengan Barisan “F”, karena mereka memakai inisial “F” sebagai lambangnya.

    Mengapa organisasi PETA di berbagai daerah melakukan perlawanan terhadap Jepang *?

    Tentara peta di Blitar melakukan perlawanan terhadap JEPANG karena p erlawanan ini disebabkan adanya persoalan pengumpulan padi romusha maupun Heiho yang dilakukan secara paksa dan di luar batas perikemanusiaan.Para pejuang tidak tega melihat penderitaan rakyat.