Mengapa Portugis Menyerang Aceh?

0 Comments

Mengapa Portugis Menyerang Aceh
coba jelaskan mengapa terjadi perlawanan rakyat aceh terhadap Portugis pada pertengahan abad ke 16? – 1rb+ 1 Jawaban terverifikasi D. Susyanti Master Teacher Mahasiswa/Alumni Universitas Negeri Semarang 01 Februari 2022 14:29 Jawaban terverifikasi Hari Sri, Kaka bantu jawab yaa.

Persaingan perdagangan antara Aceh dan Portugis membuat keduanya sering berperang untuk mendominasi perdagangan di wilayah Malaka. Untuk lebih jelasnya, yuk pahami penjelasan berikut ini. Portugis berhasil menguasai Malaka, namun banyak para pedagang yang menolak untuk berlabuh di Malaka dan memilih untuk mencari pelabuhan alternatif.

KESULTANAN ACEH MENYERANG PORTUGIS DI MALAKA

Pelabuhan Aceh dipilih menjadi jalur alternatif bagi pedagang-pedagang dari berbagai negara, dari sinilah Kerajaan Aceh mulai berkembang. Portugis memandang Aceh sebagai saingan dan musuh, oleh karena itu negara ini menyerang Aceh dengan tujuan dapat menguasai dan memonopoli perdagangan.

Apa yang menjadi sebab terjadinya perang Aceh?

KOMPAS.com – Perang Aceh terjadi sejak tahun 1873 hingga 1904, antara rakyat Aceh melawan Belanda. Selama tiga dekade, perang antara Kesultanan Aceh dan Belanda terbagi ke dalam empat periode, yaitu:

Periode pertama (1873-1874), dipimpin oleh Sultan Muhammad Syah Periode kedua (1874-1880), Sultan Muhammad Syah terbunuh dan Belanda berkuasa Periode ketiga (1881-1896), dipimpin oleh Teuku Umar Periode keempat (1886-1910), melakukan strategi perang gerilya secara kelompok maupun perorangan

Penyebab terjadinya Perang Aceh adalah ambisi Belanda untuk menguasai seluruh Nusantara. Karena pada masa itu, Aceh menjadi salah satu wilayah yang sangat sulit ditaklukkan. Di samping itu, ada sebab khusus yang melatarbelakangi Perang Aceh. Baca juga: Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Jalannya Pertempuran, dan Akhir

You might be interested:  Kecamatan Di Banda Aceh?

Bagaimana akhir Perang Aceh dan Portugis?

Jalannya Perlawanan Aceh Terhadap Portugis – Pada Tahun 1523 melancarkan serangan dibawah pimpinan Henrigues dan diteruskan oleh de Sauza pada tahun berikutnya. Namun perlawanan yang dilakukan selalu menemui kegagalan. Maka, untuk melemahkan Aceh, Portugis melancarkan serangan dengan mengganggu kapal-kapal dagang Aceh.

  1. Aceh berhasil menjalin hubungan baik dengan Turki, Persia, dan Gujarat (India),
  2. Aceh memperoleh bantuan berupa kapal, prajurit, dan makanan dari beberapa pedagang muslim di Jawa,
  3. Kapal-kapal dagang Aceh dilengkapi dengan persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh,
  4. Meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Demak dan Makassar.

Semangat rakyat Aceh untuk mengusir Portugis dari Aceh sangatlah besar. Puncaknya adalah pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Sultan Iskandar Muda mencoba menambah kekuatan dengan melipatgadakan kekuatan pasukannya, angkatan laut diperkuat dengan kapal-kapal besar yang berisi 600-800 prajurit, pasukan kavaleri dilengkapi dengan kuda Persia, menyiapkan pasukan gajah dan milisi infanteri.

  • Perlawanan terus dilakukan.
  • Permusuhan antara Aceh dan Portugis berlangsung terus tetapi sama-sama tidak berhasil mengalahkan, sampai akhirnya Malaka jatuh ke tangan VOC tahun 1641.
  • VOC bermaksud membuat Malaka menjadi pelabuhan yang ramai dan ingin menghidupkan kembali kegiatan perdagangan seperti yang pernah dialami Malaka sebelum kedatangan Portugis dan VOC.

Kemunduran Aceh mulai terlihat setelah Iskandar Muda wafat dan penggantinya adalah Sultan Iskandar Thani (1636–1841). Pada saat Iskandar Thani memimpin Aceh masih dapat mempertahankan kebesarannya. Tetapi setelah Aceh dipimpin oleh Sultan Safiatuddin 91641–1675) Aceh tidak dapat berbuat banyak mempertahankan kebesarannya.

Apa alasan bangsa Portugis ingin menghancurkan Kerajaan Aceh dan pada tahun berapakah itu?

Pada tahun 1151, Malaka jatuh ke tangan Portugis, banyak para pedagang Islam yang menyingkir dari Malaka menuju Aceh. Dengan demikian perdagangan aceh semakin ramai, dan membuat aceh menjadi bandar dan pusat perdagangan, perkembangan Aceh ini dipandang oleh Portugis sebagai ancaman, oleh karena itu, Portugis berkehendak ingin menghancurkan Aceh. mohon maaf jika kurang tepat 🙂