Setelah Malaka jatuh ke tangan Portugis, banyak pedagang Islam yang pindah ke Aceh. Mereka beralih ke Aceh karena jika Kapal-kapal dari Asia Selatan dipungut bea cukai yang tinggi. Mereka berlayar menyusuri pantai Barat Sumatra masuk ke Selat Sunda dan singgah di Banten. Hal tersebut juga menguntungkan bagi Aceh.
Contents
- 1 Mengapa jatuhnya Malaka ke tangan bangsa Portugis sangat berpengaruh bagi pedagang Islam?
- 2 Mengapa para pedagang mengalihkan aktivitas perdagangannya dari Malaka ke Aceh *?
- 3 Bagaimana strategi Aceh melawan Portugis di Malaka?
- 4 Di daerah manakah para pedagang Islam yang konflik dengan pedagang-pedagang Portugis bersembunyi?
- 5 Mengapa Portugis memindahkan perdagangan dari Malaka ke Maluku?
- 6 Apa dampak perlawanan Aceh terhadap Portugis?
- 7 Apa kaitan antara jatuhnya Malaka ke Portugis dengan perkembangan kesultanan Aceh Darussalam?
Mengapa jatuhnya Malaka ke tangan Portugis berdampak positif bagi Aceh?
Kerajaan Aceh semakin berkembang – Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada 1511 ternyata memberikan keuntungan bagi kemajuan Kerajaan Aceh. Peristiwa itu mendorong Aceh berkembang menjadi bandar perdagangan yang besar karena para pedagang Muslim mulai memindahkan semua kegiatan perdagangannya dari Malaka ke Aceh.
Mengapa pada saat Aceh berkembang begitu pesat dianggap sebagai ancaman oleh Portugis?
Karena, Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, banyak para pedagang Islam yang berpindah menuju Aceh. Perdagangan di Aceh menjadi ramai dan hal ini membuat Aceh menjadi pusat perdagangan. Hal ini dianggap kaum Portugis sebagai ancaman.
Mengapa jatuhnya Malaka ke tangan bangsa Portugis sangat berpengaruh bagi pedagang Islam?
Alasan mengapa jatuhnya malaka ke tangan portugis(1511) menjadikan aceh berkembang Jawab : Hal tersebut dikarenakan para pedagang Islam kemudian memindahkan kegiatan perdagangannya ke pelabuhan lain. Penjelasan : Dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis pada waktu itu di tahun 1511 menyebabkan terjadinya sebuah perputaran terhadap perdagangan yang dimana khususnya para pedagang Islam untuk melkaukan pergandangan yang sebelumnya berada di tempat lain kini mereka harus pergi ke berbagai macam pelabuhan lainnya.
- Sehingga mereka akan menjadi lebih aman dalam melkukan usaha dan juga perdagangan yang dimana dilakukan oleh mereka untuk menjadi lebih aman.
- Sehingga, dalam melakukan kegiatan untuk penyaluran dan pengantaran terhadap komoditas yang digunakan sebagai ekspor barang seperti halnya rempah-rempah yang dimana biasanya berasal dari daerah di Indonesia menuju ke daerah Laut Merah ajar tetap dapat dikuasai.
Kemudian berbagai macam dari pusat perdagangan dan juga kekuasaan yang dimana dimiliki sebelum saatnya Malaka jatuh kemudian membuat hal ini menjadi semakin berkembang pesat. Pusat perdagangan dan juga pusat kekuasaan yang dimana kemudian dibahas dalam hal ini yaitu jatuhnya malak ke tangan Portugis pada tahun 1511 membuat kerajaan Aceh, kerajaan Banten, kerajaan Demak, kerajaan Tuban, kerajaan Gresik, kerajaan Makasar, kerajaan Ternate, dan juga kerajaan Tidore.
Apa pengaruh jatuhnya Malaka ke tangan bangsa Portugis dengan perkembangan di Nusantara?
Pada tahun 1511, dibawah pimpinan Alfonso de Albuquerque, Portugis berhasil menaklukan Malaka. Dampak dari jatuhnya Malaka ke tangan Portugis antara lain sebagai berikut.
Portugis menerapkan monopoli perdagangan di Malaka. Portugis melarang pedagang islam berdagang di Malaka. Pedagang Islam kemudian melakukan perdagangan tidak melalui Malaka melainkan melalui Pantai Barat Sumatera sehingga menjadi semakin ramai. Berkembangnya berbagai pelabuhan yang ada di Indonesia seperti Aceh dan Banten. Terjadi perlawanan kerajaan di Nusantara terhadap kekuasaan Portugis di Malaka, contohnya yang dilakukan Sultan Iskandar Muda dari Aceh dan pasukan Demak yang dipimpin oleh Pati Unus.
Berdasarkan penjelasan tersebut, jawaban yang tepat adalah C.
Mengapa para pedagang mengalihkan aktivitas perdagangannya dari Malaka ke Aceh *?
Karena jalur melalui Selat Malaka sudah dikuasai Portugis, maka mereka membuka jalur perdagangan baru melalui sepanjang Pantai Barat Sumatera. Pedagang-pedagang Islam berangkat dari bandar Banten lalu masuk selat Sunda terus berlayar ke luar melalui pantai barat Sumatera.
Sebaliknya, Banten juga didatangi pedagang-pedagang dari luar seperti Gujarat, Persia, Cina, Turki, Myanmar Selatan, dan Keling. Kapal-kapal yang berasal dari Banten ataupun ke Banten banyak juga yang singgah ke Aceh. Sementara itu, pedagang-pedagang Islam dari Malaka juga banyak yang mengalihkan kegiatannya ke Aceh sebagai akibat jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.
Sehingga Aceh juga berkembang menjadi pusat perdagangan dan pusat kekuasaan Islam. Semoga membantu ^^
Apa yang menyebabkan Aceh menjadi pusat perdagangan?
Kerajaan Aceh memiliki wilayah yang luas. Selain itu, juga mampu melakukan perdagangan ke wilayah China, India, Gujarat, Timur Tengah sampai ke Turki. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh berkembang pesat menjadi kerajaan besar. Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh berkembang pesat menjadi kerajaan besar. Beberapa faktor pendukung Kerajaan Aceh berkembang pesat yaitu:
letak ibu kota aceh strategis di pintu gerbang pelayaran dari India dan Timur Tengah yang akan ke Malaka, China atau Jawa, pelabuhan Aceh (Olele) memiliki persyaratan baik sebagai pelabuhan dagang. Pelabuhan itu terlindung dari ombak besar oleh Pulau We, Pulau Nasi dan Pulau Breuen, daerah Aceh kaya tanaman lada sebagai mata dagang ekspor yang penting dalam mengadakan perdagangan internasional, jatuhnya Malaka ke tangan Portugis menyebabkan pedagang Islam banyak yang singgah ke Aceh, apalagi setelah jalur pelayaran beralih melalui sepanjang barat Sumatera.
Dengan demikian, Aceh dapat berkembang menjadi sebuah kerajaan dengan bandar dagang yang sangat ramai dan maju karena letak yang strategis, memiliki persyaratan baik sebagai pelabuhan dagang, Aceh kaya tanaman lada sebagai mata dagang ekspor, Jatuhnya Malaka ke tangan Portugis.
Apa kaitan antara jatuhnya Malaka ke Portugis dengan perkembangan kesultanan Aceh Darussalam?
Perkembangan kesultanan Aceh erat kaitannya dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, pada tahun 1511. Situasi ini membawa keuntungan bagi Kerajaan Aceh, karena perekonomian masyarakat Aceh berkembang dengan pesat.
Bagaimana strategi Aceh melawan Portugis di Malaka?
pixabay.com Inilah Tempat-tempat di Indonesia yang Menjadi Sentra Rempah Bobo.id – Sebelum dijajah oleh Belanda, Indonesia mengalami penjajahan oleh bangsa Portugis, Ketika penjajahan oleh Portugis berlangsung di Indonesia, saat itu beberapa wilayah di Indonesia masih dipimpin oleh kerajaan -kerajaan.
- Pada awal kedatangan Portugis ke Indonesia, hal ini masih disambut baik oleh kerajaan-kerajaan yang ada di Indonesia.
- Baca Juga: Simak Penjelasan tentang Arti Perjuangan Masa Sekarang di Video Ini Namun sejak Malaka dikuasai oleh Portugis tahun 1511, terjadi persaingan dagang antara pedagang Portugis dan pedagang Indonesia, yang menyebabkan adanya perlawanan dari rakyat Indonesia.
Perlawanan rakyat Indonesia yang dilakukan oleh berbagai kerajaan ini disebabkan karena keberadaaan Portugis di Indonesia dianggap dapat menjadi ancaman bagi rakyat Indonesia. Yuk, ketahui perlawanan apa saja yang dilakukan oleh berbagai kerajaan di Indonesia untuk membuat Portugis keluar dari wilayah Indonesia! Baca Juga: Mengenal Kerajaan Tarumanegara, Kerajaan Hindu di Jawa Barat Perlawanan Kerajaan Aceh Terhadap Portugis Kerajaan Aceh adalah pihak yang melakukan perlawanan paling gigih di antara kerajaan lain di Indonesia.
- Raja dari Kerajaan Aceh yang terkenal paling gigih melakukan perlawanan pada Portugis adalah Sultan Iskandar Muda.
- Saat itu, Sultan Iskandar Muda bersama Sultan Alu Mughayat Syah bersama-sama melakukan perlawanan terhadap Portugis yang menguasai wilayah Kerajaan Aceh.
- Perang dan perlawanan yang terjadi di Aceh ini dipicu oleh perebutan jalur perdagangan di Selat Malaka.
Baca Juga: Kebijakan Pemerintah Inggris di Indonesia pada Masa Kolonial di Berbagai Bidang anoldent from Asheville, NC, USA, CC BY-SA 2.0 via Wikimedia Commons Ilustrasi kapal Nusantara Cara yang digunakan Kerajaan Aceh untuk melawan Portugis adalah dengan melengkapi kapal dagang yang digunakan dengan berbagai persenjataan dan prajurit perang.
Erajaan Aceh juga melakukan kerjasama dengan Kerajaan Demak, serta meminta persenjataan ke Turki, Inggris, hingga Gujarat. Namun perang ini tidak menghasilkan kemenangan bagi siapapun, karena Pelabuhan Malaka pada akhirnya diambil oleh Belanda. Baca Juga: Kenalan dengan Kerajaan Kutai, Kerajaan Hindu Tertua di Indonesia Perlawanan Kerajaan Ternate Kerajaan Ternate juga melakukan perlawanan terhadap Portugis, yang dipimpin oleh Sultan Baabullah.
Kedatangan Portugis ke Maluku pada awalnya disambut baik dan Portugis membangun pos dagang di Ternate dan berharap Portugis bisa menjadi pembeli rempah-rempah dengan harga tinggi dari Ternate.
Mengapa para pedagang Islam tidak lagi bisa berdagang dan keluar masuk kawasan Selat Malaka?
Jawaban. Karena Portugis ingin memonopoli perdagangan di selat Malaka.
Apa hikmah dibalik Malaka jatuh ke tangan Portugis tahun 1511?
Malaka jatuh ke tangan Portugis pada tahun 1511, justru membawa hikmah bagi Aceh. Banyak para pedagang Islam yang menyingkir dari Malaka menuju ke Aceh. Dengan demikian perdagangan di Aceh semakin ramai. Hal ini telah mendorong Aceh berkembang menjadi bandar dan pusat perdagangan. Jadi, Portugis menganggap Aceh sebagai ancaman kesuksesan mereka.
Di daerah manakah para pedagang Islam yang konflik dengan pedagang-pedagang Portugis bersembunyi?
Pusat-pusat perdagangan dan kekuasaan yang berkembang pesat setelah jatuhnya Malaka ke tangan Portugis tahun 1511 antara lain, Aceh, Banten, Demak, Tuban, Gresik, Makasar, Ternate dan Tidore. Pedagang-pedagang Islam yang konflik dengan pedagang-pedagang Portugis menyingkir ke Aceh, Banten, dan Makasar.
Mereka tetap melakukan perdagangan dan pelayaran dengan pedagang-pedagang luar. Karena jalur melalui Selat Malaka sudah dikuasai Portugis, maka mereka membuka jalur perdagangan baru melalui sepanjang Pantai Barat Sumatera. Pedagang-pedagang Islam berangkat dari bandar Banten lalu masuk selat Sunda terus berlayar ke luar melalui pantai barat Sumatera.
Sebaliknya, Banten juga didatangi pedagang-pedagang dari luar seperti Gujarat, Persia, Cina, Turki, Myanmar Selatan, dan Keling.
Mengapa Portugis memindahkan perdagangan dari Malaka ke Maluku?
KOMPAS.com – Setelah berhasil menguasai Malaka pada 1511, Bangsa Portugis melanjutkan perjalanan ke Maluku. Tujuan utamanya menguasai rempah-rempah di Ternate atau Maluku. Awalnya kedatangan Bangsa Portugis disambut hangat oleh raja serta rakyat Ternate.
- Bahkan Portugis diberi kesempatan mendirikan benteng dan hak monopoli perdagangan cengkeh.
- Eserakahan Portugis dan ketentuan harga cengkeh yang terlalu rendah, membuat rakyat Ternate atau Maluku sengsara.
- Permusuhan antar keduanya pun tidak dapat dihindarkan.
- Akibatnya Portugis harus memindahkan kegiatan dagang mereka ke Nusa Tenggara.
Baca juga: Ciri Perlawanan Bangsa Indonesia pada Abad Ke-19
Mengapa Portugis berkeinginan teguh merebut dan mempertahankan Selat Malaka?
Jawaban: malaka merupakan pusat dari perdagangan dan penghasilan rempah-rempah di asia tenggara,dan merupakan jalur perdagangan dunia. Sehingga,portugis ingin menguasai malaka agar mereka untung besar. semoga bermanfaat
Apa alasan Portugis berupaya untuk menghancurkan Aceh?
RaymondSutanto, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 1: Apa Alasan Aceh dan Ternate Melakukan Perlawanan terhadap Portugis serta Siapa Pemimpin Perlawanan Itu? Bobo.id – Teman-teman, pada materi pelajaran kelas 5, tema 7, subtema 1, kita mempelajari tentang peristiwa kebangsaan masa penjajahan.
Di antara berbagai peristiwa penting pada masa penjajahan, ada juga perlawanan bangsa Indonesia terhadap Portugis. Salah satunya, perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Ternate dan Aceh. Apa alasan rakyat Aceh dan Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis, ya? Kemudian, siapa pemimpin rakyat Aceh dan Ternate saat melakukan perlawanan terhadap Portugis dan bagaimana hasil perlawanan itu? Cari tahu kunci jawabannya, yuk! Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 1: Apa Arti Gold, Glory, dan Gospel yang Menjadi Semboyan Penjelajah Eropa? Apa Alasan rakyat Aceh dan Ternate Melakukan Perlawanan terhadap Portugis? Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia.
Bangsa Portugis tiba di Indonesia (Nusantara) pada 1511, tepatnya di wilayah Malaka. Alasan rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Portugis adalah adanya persaingan dagang antara pedagang Portugis dengan pedagang Nusantara. Saat itu, pedagang dari Portugis ingin selalu menguasai perdagangan. Designed by macrovector / Freepik Ilustrasi penjelajahan bangsa Eropa abad pertengahan Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 1: Apa Faktor yang Melatarbelakangi Bangsa Eropa Melakukan Penjelajahan Samudra? Pemimpin Rakyat Aceh dan Ternate dalam Perlawanan terhadap Portugis Dalam perlawanan terhadap Portugis, rakyat Aceh dipimpin oleh: – Sultan Ali Mughayat Syah (pemimpin Kerajaan Aceh tahun 1514 – 1528) yang berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
Apa dampak perlawanan Aceh terhadap Portugis?
A. Latar Belakang Sebelum kedatangan bangsa Eropa, masyarakat di wilayah Nusantara hidup dengan tenteram di bawah kekuasaan raja-raja. Kedatangan bangsa-bangsa Eropa di Indonesia mula-mula disambut baik oleh bangsa Indonesia, tetapi lama-kelamaan rakyat Indonesia mengadakan perlawanan karena sifat-sifat dan niat-niat jahat bangsa Eropa mulai terkuak dan diketahui oleh bangsa Indonesia.Perlawanan-perlawanan yang dilakukan rakyat Indonesia disebabkan orang-orang Barat ingin memaksakan monopoli perdagangan dan berusaha mencampuri urusan kerajaan-kerajaan di Indonesia.
Setelah Malaka dapat dikuasai oleh Portugis 1511, maka terjadilah persaingan dagang antara pedagang-pedagang Portugis dengan pedagang di Nusantara. Portugis ingin selalu menguasai perdagangan, maka terjadilah perlawanan-perlawanan terhadap Portugis.Sejak Portugis dapat menguasai Malaka, Kerajaan Aceh merupakan saingan terberat dalam dunia perdagangan.
Para pedagang muslim segera mengalihkan kegiatan perdagangannya ke Aceh Darussalam. Keadaan ini tentu saja sangat merugikan Portugis secara ekonomis, karena Aceh kemudian tumbuh menjadi kerajaan dagang yang sangat maju. Melihat kemajuan Aceh ini, Portugis selalu berusaha menghancurkannya, tetapi selalu menemui kegagalan.B.
- Proses perlawanan Aceh terhadap Portugis Pada Tahun 1523 melancarkan serangan dibawah pimpinan Henrigues dan diteruskan oleh de Sauza pada tahun berikutnya.
- Namun perlawanan yang dilakukan selalu menemui kegagalan.
- Maka, untuk melemahkan Aceh, Portugis melancarkan serangan dengan mengganggu kapal-kapal dagang Aceh.
Selain mengganggu pedagangan rakyat Aceh, Portugis juga ingin merampas kedaulatan Aceh. Hal itu membuat rakyat Aceh marah dan akhirnya melakukan perlawanan. Usaha-usaha Aceh Darussalam untuk mempertahankan diri dari ancaman Portugis, antara lain: Aceh berhasil menjalin hubungan baik dengan Turki, Persia, dan Gujarat (India),Aceh memperoleh bantuan berupa kapal, prajurit, dan makanan dari beberapa pedagang muslim di Jawa,Kapal-kapal dagang Aceh dilengkapi dengan persenjataan yang cukup baik dan prajurit yang tangguh,Meningkatkan kerja sama dengan Kerajaan Demak dan Makassar.
Semangat rakyat Aceh untuk mengusir Portugis dari Aceh sangatlah besar. Puncaknya adalah pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Sultan Iskandar Muda mencoba menambah kekuatan dengan melipatgadakan kekuatan pasukannya, angkatan laut diperkuat dengan kapal-kapal besar yang berisi 600-800 prajurit, pasukan kavaleri dilengkapi dengan kuda Persia, menyiapkan pasukan gajah dan milisi infanteri.
Perlawanan terus dilakukan. Permusuhan antara Aceh dan Portugis berlangsung terus tetapi sama-sama tidak berhasil mengalahkan, sampai akhirnya Malaka jatuh ke tangan VOC tahun 1641.VOC bermaksud membuat Malaka menjadi pelabuhan yang ramai dan ingin menghidupkan kembali kegiatan perdagangan seperti yang pernah dialami Malaka sebelum kedatangan Portugis dan VOC.Kemunduran Aceh mulai terlihat setelah Iskandar Muda wafat dan penggantinya adalah Sultan Iskandar Thani (1636–1841).
Apa kaitan antara jatuhnya Malaka ke Portugis dengan perkembangan kesultanan Aceh Darussalam?
Perkembangan kesultanan Aceh erat kaitannya dengan jatuhnya Malaka ke tangan Portugis, pada tahun 1511. Situasi ini membawa keuntungan bagi Kerajaan Aceh, karena perekonomian masyarakat Aceh berkembang dengan pesat.