Mengapa Aceh Sulit Ditaklukan Oleh Belanda?

0 Comments

Mengapa Aceh Sulit Ditaklukan Oleh Belanda
Aceh menjadi salah satu wilayah yang paling sulit ditaklukkan oleh Belanda di Nusantara. Hal ini dikarenakan Aceh memiliki pemimpin perang yang hebat serta memiliki kekuatan militer dan sipil yang tangguh. Pemerintah Aceh juga pada masa silam telah menjalin hubungan diplomasi dengan banyak negara luar, salah satunya yang paling signifikan adalah dengan Turki Utsmani.

Tindak tanduk Aceh di kancah internasional membuat Belanda berpikir dua kali jika ingin menguasai Aceh secara drastis. Sejak masuk ke Nusantara, pada tahun 1850-an, Kompeni Belanda baru menyatakan perang dengan Aceh pada tahun 1870-an. Lantaran perjanjian antara Belanda dan kerajaan Aceh dilanggar oleh Belanda.

Sejak Saat itu perang terus berkecamuk di berbagai titik di tanah Serambi Mekah. Belanda baru berhasil menaklukkan Aceh secara menyeluruh pada tahun 1914 atau 31 tahun sebelum Proklamasi Kemerdekaan Republik Indonesia. Belanda harus bekerja ekstra untuk menaklukkan pejuang-pejuang dari Aceh yang tangguh.

Strategi apakah yang digunakan Belanda untuk menguasai Aceh?

Strategi yang digunakan pemerintah Belanda dalam menghadapi perlawanan rakyat Aceh ialah dengan melakukan strategi Devide Et Impera atau ‘politik pecah belah’ sehingga membuat perlawanan menjadi lemah dan pemerintah Belanda dapat dengan mudah menaklukan perlawanan rakyat Aceh.

Apa usaha Belanda untuk meruntuhkan Aceh?

Strategi Belanda dalam mengalahkan Aceh adalah dengan menyusupi agen Belanda bernama Snouck Hurgronje yang belajar mengenai Islam serta nantinya mempelajari kelemahan Aceh.