Kerajaan Aceh Memiliki Undang-Undang Tata Pemerintahan Yang Disebut Hukum?

0 Comments

Kerajaan Aceh Memiliki Undang-Undang Tata Pemerintahan Yang Disebut Hukum
KOMPAS.com – Hukum atauAdat Makuta Alam adalah Undang-Undang Kerajaan Aceh yang disusun oleh Sultan Iskandar Muda berdasarkan Al Quran, hadis, ijma, dan qiyas. Lewat Hukum Adat Maluka Alam, sultan yang nantinya akan diangkat harus semufakat dengan hukum yang ada. Adat Makuta Alam ditulis dengan huruf Arab dan berbentuk syair Melayu. Baca juga: Biografi Sultan Iskandar Muda dan Perjuangannya

Apa nama undang-undang tata pemerintahan masa Kerajaan Aceh?

Qanun Meukuta Alam (disebut juga Adat Meukuta Alam dan kadang-kadang disebut Adat Aceh ) adalah sebuah undang – undang dasar kera-jaan sebagai penyempurnaan peraturan-peraturan yang telah dibuat sebelumnya.

Disebut apa undang-undang tata pemerintahan yang dibuat pada masa Sultan Iskandar Muda?

Pada masa kekuasaan Iskandar Muda disusun suatu Undang-undang tentang tata Pemerintah. Undang-undang itu disebut Adat Mahkota Alam. Tahun 1636 Sultan Iskandar Muda Wafat kemudian digantikan Sultan Iskandar thani. Sultan Iskandar Thani memerintah sampai tahun 1641.

Bagaimana sistem pemerintahan di Kerajaan Aceh?

Sistem pemerintahan di lingkungan Kesultanan Aceh Darussalam menerapkan sistem desentralisasi berupa adanya pembagian wilayah administrasi menjadi tiga sagi dan dikepalai oleh Panglima Sagi yang bergelar

Kerajaan Aceh juga memiliki Taman Sari Gunongan yang dibangun pada masa Sultan Iskandar Mud apa fungsinya?

Tamansari Gunongan dibangun semasa pemerintahan Sultan Iskandar Muda (1607-1636 M). Tamansari Gunongan disebut juga Taman Ghairah yang ditengahnya mengalir Sungai Daroy (Darul Asyiqi). Taman tersebut digunakan sebagai tempat bersenang-senang para permaisuri Sultan Iskandar Muda (Putri Pahang) anak Sultan Johor dari Malaysia.

Sedangkan Kandang pada awalnya merupakan bangunan yang dipergunakan sebagai tempat kenduri oleh para keluarga Sultan Iskandar Muda. Setelah Sultan Iskandar Thani wafat ia dikebumikan ditempat ini, selanjutnya disebut komplek makam Iskandar Thani yang berdekatan dengan Gunongan. Di sebelah barat Gunongan terdapat batu bundar berteras, pada masa Sultan Iskandar Muda digunakan tempat cuci rambut bagi para permaisuri sultan apabila sudah selesai mandi di sungai Darul Asyiqi, bagian timur Gunongan terdapat Pintu Khop, konon kabarnya pintu tersebut merupakan pintu gerbang bagian belakang istana sultan.

You might be interested:  Bagaimana Sistem Pemerintahan Di Kesultanan Aceh Darussalam?

Bustanussalatin yang berarti taman raja-raja adalah judul kitab karangan Syeikh Nuruddin Ar-Raniri dan merupakan karya besar kesusastraan yang pernah ditulis dalam bahasa Melayu. Kitab tersebut ditulis oleh beliau pada tahun 1047 H (1637 M) yaitu pada masa kerajaan Aceh dipimpin oleh Sultan Iskandar Thani.

  • Taman yang bergelar Taman Ghairah ini disebutkan luasnya seribu depa.
  • Taman yang luas yang dilalui oleh sungai Darul Asyiki, penuh aneka pohon bebungaan, bangunan-bangunan yang terbuat dari berbagai batu pualam warna-warni, serta tiang-tiang yang dibalut logam tembaga, perak, dan suasa yang berukir indah.

Bangunan yang saat ini masih tersisa sebagai bukti keindahan taman ini adalah Gunongan dan Pinto Khop. Cuplikan dalam kitab tersebut salah satunya menggambarkan melintasnya sungai, Darul Asyiki di tengah taman, yang kemudian sepanjang tepian sungai itulah Taman Bustanussalatin yang rimbun dan permai itu berada.

  1. Darul Asyiki yang dikisahkan dalam Taman Bustanussalatin pada abad ke-17 yang lalu bersumber dari mata air jabalul-a’la, di arah magrib (barat), yang mungkin kita kenal sekarang daerah bernama Mata Ie, sedangkan Darul Asyiki untuk saat ini masih dapat kita jumpai dengan nama Krueng Daroy.
  2. Seterusnya dalam uraian mengenai bangunan Gunongan dan Taman Bustanussalatin itu disebutkan berbagai bangunan indah berlapis pualam dan disalut logam berukiran, yang atapnya dihiasi dengan kemuncak yang kemilau.

Taman dikitari oleh dinding batu berlapis kapur keperakan, dengan pintu gerbang yang berkup menghadap ke istana, yang bernama Pintu Biram Inderabangsa yang saat ini masih kita jumpai dengan sebutan Pinto Khop. Lapangan luas dengan kersik berbatu pelinggam yang sangat indah, diberi nama Medan Khairani.

Jelaskan apa yang anda ketahui tentang Hukum Adat Mahkota Alam?

KOMPAS.com – Hukum atauAdat Makuta Alam adalah Undang-Undang Kerajaan Aceh yang disusun oleh Sultan Iskandar Muda berdasarkan Al Quran, hadis, ijma, dan qiyas. Lewat Hukum Adat Maluka Alam, sultan yang nantinya akan diangkat harus semufakat dengan hukum yang ada. Adat Makuta Alam ditulis dengan huruf Arab dan berbentuk syair Melayu. Baca juga: Biografi Sultan Iskandar Muda dan Perjuangannya

You might be interested:  Tari Bungong Jeumpa Yang Berasal Dari Aceh Memiliki Arti?

Pada masa pemerintahan raja siapa Kerajaan Aceh mengalami masa kejayaannya?

1. Sejarah Kerajaan Aceh – Didirikan pada tahun 1946 di wilayah Kerajaan Lamuri yang terlebih dahulu ada, pemimpin tertinggi di Kerajaan Aceh berada pada penguasaan Sultan. Pada saat itu, Kerajaan Aceh banyak dikendalikan oleh orang kaya. Dalam cerita Aceh, pada tahun 1579, ada Sultan yang diturunkan dari jabatannya karena membagikan harta kerajaan kepada pengikutnya, dia bernama Sultan Sri Alam.

  1. Akhirnya, posisinya digantikan oleh Sultan Zainal Abidin.
  2. Namun, Sultan Zainal Abidin terbunuh hanya beberapa bulan setelah dinobatkan menggantikan Sultan Sri Alam.
  3. Ini disebabkan karena sifatnya yang kejam dan kecanduan dalam berburu.
  4. Sultan Zainal Abidin pun digantikan dengan Alaiddin Riayat.
  5. Tapi, pada kepemimpinannya dia melakukan penumpasan kepada orang kaya yang berlawanan dengan sistem kepemimpinannya.

Kemudian, masa kejayaan Kesultanan Aceh akhirnya terjadi di kepemimpinan Sultan Iskandar Muda, yaitu pada tahun 1607-1636. Kala itu, Aceh berhasil menaklukkan wilayah Pahang yang merupakan sumber utama timah. Pada tahun 1629, Kesultanan Aceh melakukan perlawanan, yaitu menyerang Portugis di wilayah Malaka.

Kesultanan Aceh mendapat julukan sebagai Serambi Mekah sebab?

BERITA LAINNYA – 13 April 2021 – Pesona Kota Serambi Mekkah Provinsi Aceh merupakan provinsi paling barat di Indonesia. Sama seperti DI Yogyakarta, Aceh juga merupakan daerah istimewa lho, Keistimewaan Aceh terletak pada kebijakan dan tata pemerintahannya yang menggunakan syariat Islam. Provinsi ini juga memiliki julukan yang terkenal, yaitu Serambi Mekka. Kira-kira kenapa ya?

Ternyata Aceh dijuluki kota Serambi Mekkah karena pada awal abad ke-17, Kesultanan Aceh mengalami puncak kejayaannya dan pada masa itu pengaruh agama dan kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan masyarakat. Selain itu, ajaran Islam yang mengakar sejak ratusan tahun dan perkembangannya yang begitu pesat membuat Aceh menjadi kiblat bagi ilmu pengetahuan Islam. Dengan demikian, Aceh mendapat julukan tersebut.

Selain kebijakan dan tata pemerintahan, hal lain yang istimewa dari Kota Serambi Mekah ini adalah kulinernya yang khas. Salah satunya adalah Mie Aceh. Tentunya sudah tidak asing lagi dengan kuliner yang satu ini, ya. Menilik sejarah Mie Aceh, ternyata kuliner khas Serambi Mekah ini tidak lepas dari pengaruh budaya lokal Aceh sendiri serta budaya asing di masa lalu.

Kemudian, tambahan daging kambing atau sapi merupakan pengaruh nilai dan budaya Islam yang dibawa dari Aceh. Sementara itu, seafood seperti cumi-cumi dan udang adalah hasil laut Aceh yang secara geografis dikelilingi oleh lautan seperti Selat Malaka. Perpaduan budaya ini kemudian melahirkan Mie Aceh yang digemari oleh banyak orang sampai sekarang ini. Unik banget, ya!
You might be interested:  Plakat Pendek 1904 Yang Terpaksa Di Tandatangani Sultan Aceh Berisi?

Selanjutnya, berbicara mengenai kota Serambi Mekkah tentu tak akan lepas dari salah satu landmark yang terkenal yaitu Masjid Baiturrahman. Masjid ini dibangun pada 1612 oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam. Masjid ini sudah mengalami beberapa kali renovasi seperti perluasan dan penambahan kubah.

  1. Masjid Baiturrahman memiliki peran yang besar dalam sejarah, lho,
  2. Pada 26 Maret 1873 saat Belanda menyatakan perang kepada Kerajaan Aceh, masjid ini dijadikan benteng dan markas pertahanan oleh para pejuang Kerajaan Aceh.
  3. Tak hanya itu, masjid ini juga menjadi tempat berlindung warga dari terjangan Tsunami Aceh pada 2004.

Saat bangunan sekitarnya rata dengan tanah, masjid ini tetap berdiri dengan kokoh. Keren banget kan ! Selain Masjid Baiturrahman yang mendunia, Aceh juga dikenal dunia lewat Tari Saman Gayo yang terkenal.

Bagaimana sistem pemerintahan pada masa kerajaan Demak?

Raden Fatah memisahkan diri dari Majapahit sekitar tahun 1500. Dengan bantuan para wali, Raden Fatah mendirikan kerajaan Islam yang pertama di Pulau Jawa yaitu kerajaan Demak. Kerajaan Demak menjalankan sistem pemerintahan teokrasi, yaitu pemerintahan yang berdasarkan pada agama Islam.

Bagaimana keadaan perekonomian pada masa Kerajaan Aceh?

Kehidupan ekonomi masyarakat Aceh adalah dalam bidang pelayaran dan perdagangan. Pada masa kejayaannya, perekonomian berkembang pesat. Penguasaan Aceh atas daerah-daerah pantai barat dan timur Sumatra banyak menghasilkan lada. Sementara itu, Semenanjung Malaka banyak menghasilkan lada dan timah.

Hasil bumi dan alam menjadi bahan ekspor yang penting bagi Aceh, sehingga perekonomian Aceh maju dengan pesat. Bidang perdagangan yang maju menjadikan Aceh makin makmur. Setelah Sultan Ibrahim dapat menaklukkan Pedir yang kaya akan lada putih, Aceh makin bertambah makmur. Dengan kekayaan melimpah, Aceh mampu membangun angkatan bersenjata yang kuat.

Pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda, Aceh mencapai puncak kejayaan. Dari daerah yang ditaklukkan didatangkan lada dan emas sehingga Aceh merupakan sumber komoditas lada dan emas. semoga bermanfaat ya

Bagaimana sistem pemerintahan kerajaan Banten?

Sistem kesultanan, sehingga kerajaan banten juga bisa disebut dengan kesultanan banten.