Mensen zoeken ook naar Zeebeving Sendai 2011 11 maart 2011 Aardbeving Valdivia 1960 22 mei 1960 Treinramp bij Peraliya 26 december 2004
Contents
tsunami Aceh 2006 tanggal berapa?
Minggu, 26 Desember 2021 23:57 WIB – Anak-anak bermain di salah satu rumah yang rusak akibat bencana gempa dan gelombang tsunami 26 Desember 2004 di Banda Aceh, Aceh, Sabtu, 21 Desember 2019. Peristiwa gempa dengan magnitudo 9,1 yang berpusat di kawasan Samudera Hindia disertai gelombang tsunami pada 26 Desember 2004.
- ANTARA TEMPO.CO, Banda Aceh -Gempa bumi disusul tsunami Aceh tepat tanggal ini 26 Desember pada 2004 lalu memberikan dampak yang besar ke masyarakat dunia, khususnya bumi Aceh.
- Gempa dengan kekuatan 9 magnitudo ini sedikitnya memakan 250 ribu korban jiwa di 11 negara terdampak.
- Selain Indonesia, negara yang terdampak di antaranya adalah Malaysia, Thailand, Maladewa, Burma, Sri Langka, Bangladesh, India, dan bahkan Tanzania.
Di Aceh, lebih dari 160 ribu orang dinyatakan meninggal. Di dalamnya, ada sekitar 1148 guru yang menjadi korban.289 ribu anak usia sekolah kehilangan kesempatan untuk menimba ilmu karena rusaknya berbagai gedung sekolah. Berdasarkan data dari Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi Aceh-Nias (BRR Aceh-Nias), 93.285 orang dinyatakan hilang.
Sekitar 500 ribu orang kehilangan tempat tinggal, dan sekitar 750 ribu orang kehilangan pekerjaan dan menjadi tuna karya. Di provinsi Serambi Mekah itu, sebanyak 654 desa rusak oleh tsunami Aceh, Keluarga yang kehilangan atau rusak tempat tinggalnya tercatat 63.977 KK. Kerusakan dan kerugian yang diakibatkan oleh bencana gempa dan tsunami Aceh ini secara keseluruhan mencapai lebih dari 97% dari Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi Aceh.M.
IHSAN NURHIDAYAH Baca: 10 Tim Pelajar Lolos Lomba Sains Project 17 Tahun Tsunami Aceh
Apa yang terjadi pada Tsunami Aceh 2004?
A. Kronologi tsunami Aceh 2004 – Wisyanto mengutip laporan USGS pada 2004 menjelaskan, tsunami Aceh 2004 diawali gempa bumi tektonik pada Minggu (26/12/04). Gempa pada pukul 07.59 WIB berpusat di titik 3.316°N, 95.854°E dengan kekuatan 9,1 Mw. Gempa tersebut memicu dan menjadi kronologi tsunami Aceh 2004, yang terus diingat hingga sekarang.
- Getaran gempa ternyata dirasakan juga di Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia dan Somalia.
- PBB menyatakan tsunami Aceh 2004 sebagai bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.
- Dunia internasional bergerak melakukan evakuasi dan pemulihan di provinsi Aceh.
- Ejadian ini membangun kesadaran pentingnya mitigasi bencana.
Penjelasan seputar kronologi dan penyebab tsunami Aceh 2004 juga diungkapkan dalam riset ITB tahun 2007 dan studi BMKG di 2017. Kejadian serupa berisiko kembali terjadi, namun kerugian dapat ditekan jika ada upaya antisipasi dini.
Apakah tsunami Aceh terjadi akibat gempa bumi?
65 Korban tsunami Banten berhasil diidentifikasi. ©2018 Merdeka.com Merdeka.com – Penyebab tsunami Aceh 2004 masih kerap menjadi bayang-bayang dan membuat penasaran seseorang untuk mencari tahu meski peristiwa telah berlalu belasan tahun lamanya. Kabar tentang penyebab tsunami Aceh tahun 2004 memang mencuat kembali tatkala sebuah unggahan di Facebook Desember 2020 lalu. Berikut isi narasinya: “Menurut Jerry D gray dan fisikawan Prancis. Tsunami Aceh yang terjadi pada tahun 2004, bukan akibat gempa bumi, melainkan merupakan ledakan bom nuklir bawah laut. Percaya? Simak yaa. Just information!”. Tim pencari fakta telah mencari tahu apakah berita tersebut benar atau palsu, berikut merdeka.com rangkum penyebab tsunami Aceh 2004 yang sesungguhnya: 2 dari 4 halaman
Kapan terjadi tsunami diaceh?
|
Ilustrasi/voaindonesia.com |
Bencana tsunami melanda Aceh dan sekitarnya pada 26 Desember 2004. Peristiwa itu dimulai dengan rangkaian tiga gempa besar di daerah zona pertemuan sebelah barat perairan provinsi NAD, Kepulauan Nicobar, dan Kepulauan Andaman. Gempa terjadi pada zona pertemuan antara Lempeng Indo-Australia dan Lempeng Eurasia.
Gempa pertama mengguncang Aceh dan Sumatera Utara, pada pukul 8.00, dengan kekuatan 9 Skala Richter. Gempa itu meluluhlantakkan sebagian wilayah NAD dan Sumatera Utara. Sebelum kepanikan masyarakat reda akibat gempa tersebut, sebuah badai tsunami setinggi 9 meter menghantam daratan, dan menenggelamkan sebagian besar dari mereka.
Gelombang tsunami yang menghasilkan banjir bandang itu menyapu bersih pemukiman nelayan di kawasan pesisir pantai. Bencana itu tidak hanya menyerang Indonesia, namun juga beberapa negara lain, termasuk Sri Lanka, Myanmar, Malaysia, Thailand, India, Bangladesh, dan beberapa lainnya.
- Namun, Indonesia, Sri Lanka, India, dan Thailand, merupakan negara dengan jumlah kematian terbesar.
- Pemerintah Indonesia dan pemerintah Sri Lanka menyatakan peristiwa tersebut sebagai bencana nasional.
- Menurut U.S.
- Geological Survey, korban tewas mencapai 283.100 orang, dinyatakan hilang sebanyak 14.000 orang, dan 1.126.900 orang kehilangan tempat tinggal.
Sedangkan menurut PBB, jumlah korban 229.826 orang hilang, dan 186.983 tewas. Di Indonesia, bencana itu mengakibatkan tewasnya 126.000 orang lebih, sementara puluhan gedung hancur, terutama di Meulaboh dan Banda Aceh di ujung Sumatera. Di Banda Aceh, sekitar 50 persen dari semua bangunan rusak terkena tsunami.
Untuk membangun kembali daerah yang dilanda bencana, pemerintah Indonesia membentuk Badan Rehabilitasi dan Rekonstruksi untuk Aceh dan Nias (BRR) pada 16 April 2005. Upaya itu telah membantu sebagian besar warga di Aceh untuk menempati rumah bantuan yang disediakan, meski ratusan keluarga lainnya masih tinggal di penampungan.
Pada 26 Desember 2009, Gubernur Irwandi Yusuf mengintruksikan warga di provinsi NAD untuk mengibarkan bendera Merah Putih setengah tiang selama 3 hari, untuk mengenang bencana tsunami. Istilah “Tsunami” berasal dari bahasa Jepang, yang berarti “gelombang laut”.