Kapan Terjadinya Bencana Tsunami Di Aceh?

0 Comments

Kapan Terjadinya Bencana Tsunami Di Aceh
Mensen zoeken ook naar Zeebeving Sendai 2011 11 maart 2011 Aardbeving Valdivia 1960 22 mei 1960 Treinramp bij Peraliya 26 december 2004

Apa yang menyebabkan tsunami di Aceh 26 Desember 2004?

Minggu, 26 Desember 2021 19:40 WIB – Kapan Terjadinya Bencana Tsunami Di Aceh Pandangan dari udara memperlihatkan kota Banda Aceh yang hancur akibat tsunami Aceh, 28 Januari 2005. BNPB mencatat 166.080 orang tewas dan 6.245 lainnya hilang akibat disapu gelombang tsunami. REUTERS/Kimimasa Mayama TEMPO.CO, Banda Aceh – Tsunami Aceh merupakan bencana alam dahsyat yang tercatat jelas dalam sejarah dunia.

  1. Entah itu tercatat sebagai kajian dalam badan riset, atau tercatat sebagai duka bagi umat masyarakat sedunia.
  2. Ejadian ini dimulai oleh gempa tektonik berkekuatan 9,1 skala Ritcher pada pukul 07.59 WIB, 26 Desember 2004.
  3. Gempa ini mengingarkan dasar laut di Sumatera bagian barat daya, sekitar 20 sampai 25 kilometer dari pantai.

Tidak lama setelah itu, tsunami menghempas Banda Aceh. Tercatat tinggi ombak mencapai 20 sampai 30 meter dan kecepatan rambat gelombang tsunami mencapai 800 kilometer per jam. Tsunami Aceh memberikan dampak ke wilayah Aceh dan sebagian wilayah Sumatera Utara,

  1. Pada 27 Desember 2004, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menyatakan bahwa tsunami Aceh merupakan bencana kemanusiaan terbesar yang pernah ada.
  2. Tsunami Aceh memberikan dampak ke berbagai tempat di Asia Tenggara dan Selatan.
  3. Wilayah yang terdampak paling parah adalah Aceh, Khaolak di Thailand, dan sebagian dari Sri Langka dan India Tsunami Aceh menyibukkan satu dunia untuk mengerahkan bala bantuan, serta melakukan riset lanjutan untuk memitigasi bencana tsunami.M.

IHSAN NURHIDAYAH Baca: Museum Tsunami Aceh Jadi Destinasi Wisata Unik Terpopuler API 2020

Berapa lama tsunami di Aceh?

Minggu, 26 Des 2021 08:16 WIB Sudah 17 tahun sejak gempa dan tsunami mengempas ujung banda. Ketahui kembali apa yang terjadi di Aceh tahun 2004. (Foto: AFP/CHOO YOUN-KONG) Jakarta, CNN Indonesia – Setiap 26 Desember Indonesia mengenang kembali bencana tsunami Aceh, Kini, 17 tahun telah berlalu sejak kejadian yang memakan korban jiwa dalam jumlah besar tersebut.

Tsunami Aceh pada 2004 masih menjadi pembahasan, mulai dari ketinggian gelombang air, gempa besar yang menjadi penanda, hingga total kerusakan dan korban jiwa. Terjangan gelombang tsunami yang meluluhlantakkan sebagian wilayah pesisir Aceh, terjadi hanya dalam waktu 30 menit, dengan ketinggian hingga 30 meter dan kecepatan mencapai 100 meter per detik atau 360 kilometer per jam.

Akibatnya, lebih dari 120 ribu orang meninggal dunia pada dalam bencana tersebut. Lebih dari 600 ribu orang harus mengungsi. Tercatat sekitar 139 ribu rumah rusak akibat bencana tersebut, 2.600 Km jalan rusak, dan 669 bangunan pemerintah dilaporkan rusak.

  1. Total nilai kerugian ditaksir menyentuh angka US$4,5 miliar kala itu.
  2. PBB menyatakan tsunami Aceh 2004 sebagai salah satu bencana kemanusiaan terbesar yang pernah terjadi.
  3. Omunitas internasional bergerak melakukan evakuasi dan pemulihan di provinsi Aceh.
  4. Dengan demikian bencana ini membangun kesadaran pentingnya mitigasi bencana.
You might be interested:  Apakah Isi Plakat Pendek Yang Dibuat Belanda Untuk Aceh?

Peneliti BRIN, Wisyanto mengkaji lebih dalam bencana tersebut. Ia kemudian menuliskan dalam jurnal berjudul ‘ Tsunami Aceh 2004 Sebagai Dasar Penataan Ruang Kota Meulaboh ‘ beberapa waktu lalu. Ia mengutip laporan USGS yang menjelaskan bahwa tsunami Aceh kala itu diawali dengan gempa tektonik pada 26 Desember 2004.

Gempa terjadi pada pukul 07.59 WIB, berpusat di titik 3.316 derajat N, 95.854 derajat E dengan kekuatan 9,1 Mw. Gempa tersebut memicu adanya gelombang tsunami yang masih diingat oleh sejumlah masyarakat sampai sekarang. Tak hanya dirasakan di Indonesia, gempa berkekuatan 9,1 Mw itu terasa hingga Sri Lanka, India, Bangladesh, Thailand, Maladewa, Malaysia, dan Somalia.

Gempa besar disebabkan adanya pergerakan lempeng bumi di bawah pulau Sumatera termasuk provinsi Aceh. Namun disebutkan ada tiga zona yang bisa menyebabkan gempa kuat di wilayah serambi Mekah itu. Dalam jurnal yang berjudul ‘ Melihat Potensi Gempabumi dan Tsunami Aceh ‘ yang dipublikasikan pada 2017, disebutkan bahwa gempa bisa jadi karena adanya pertemuan lempeng Indo-Australia atau zona subduksi, zona patahan Sumatera, atau Investigator Fracture Zone (IFZ).