ads
Jelaskan perlawanan aceh vs portugis dan voc ? PORTUGIS Pada saat pertama kali datang ke nusantara, Portugis tidak menargetkan Indonesia sebagai tujuan utama dalam pelayarannya. Setelah berangkat dari Malaka, barupah Portugis mampir ke Indonesia untuk berdagang. Namun karena terpesona dengan SDA Aceh yang berlimpah ruah, akhirnya Portugis bertindak mulai menyeleweng dan menunjukkan tindakan ingin menguasai Aceh. Maka Aceh melakukan perlawanan seperti mengerahkan prajurit hingga 600-800 armada serta meminta kerjasama dari daerah Sumatera Barat dan Sumatera Timur. VOC Dalam mengadakan kerjasama terhadap VOC, Aceh awalnya mengadakan perjanjian antara 2 negara yang ingin berdagang di sana, yaitu Iggris dan Belanda, siapa di antara mereka yang menguntungkan Aceh. Pemilihan Belanda dan pendirian VOC awalnya disambut baik oleh Aceh, namun lagi-lagi penjajah itu berkhianat. Namun berakhirnya masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda melemahkan perlawanan Aceh sehingga VOC menguasai perdagangan di sana. ads
ads
Contents
- 1 Bagaimana terjadinya perlawanan Aceh melawan Portugis?
- 2 Apa penyebab terjadinya perlawanan Aceh terhadap VOC?
- 3 Bagaimana akhir perlawanan Aceh terhadap Portugis dan VOC?
- 4 Ketika menghadapi VOC Aceh mendapat bantuan dari negara mana sajakah *?
- 5 Perlawanan Mataram terhadap VOC dipimpin oleh siapa saja?
Apa perlawanan rakyat Aceh terhadap VOC?
Perang Aceh adalah perang antara Kesultanan Aceh melawan penjajah Belanda. Perang ini berlangsung lama mulai 1873 sampai tahun 1910. Belanda menyatakan perang kepada Aceh pada 26 Maret 1873. Perang terjadi karena masyarakat Aceh tidak ingin wilayahnya dikuasai oleh penjajah.
Bagaimana terjadinya perlawanan Aceh melawan Portugis?
Latar belakang terjadinya perlawanan kesultanan Aceh adalah tindakan Portugis yang menjadi pesaing berat dalam perdagangan di Malaka yang melakukan monopoli perdagangan serta Portugis dianggap sebagai ancaman yang dapat menggagalkan cita-cita Aceh dan mengganggu kedaulatan Aceh.
Apa penyebab terjadinya perlawanan Aceh terhadap VOC?
Penyebab terjadinya Perang Aceh Perang Aceh terjadi karena keinginan Belanda untuk menguasai Aceh, yang kedudukannya semakin penting baik dari segi strategi perang maupun jalur perdagangan sejak Terusan Suez dibuka pada 1869.
Bagaimana proses terjadinya Perang Aceh?
Latar Belakang Perang Aceh – Perang Aceh terjadi karena keinginan Belanda menguasai wilayah Kesultanan Aceh yang menjadi sangat penting setelah Terusan Suez dibuka. Sebelum Perang Aceh terjadi, Belanda berhasil menguasai wilayah Kesultanan Deli, mulai dari Langkat, Asahan, hingga Serdang melalui Perjanjian Siak tahun 1858.
- Padahal, wilayah-wilayah tersebut sebenarnya masuk ke dalam kekuasaan Kesultanan Aceh.
- Sebelumnya, merujuk pada Perjanjian London 1824, Belanda harusnya mengakui kedaulatan Kesultanan Aceh atas wilayah-wilayahnya.
- Namun, dengan adanya Perjanjian Siak dan masuknya Belanda ke beberapa wilayah Aceh, membuat Kesultanan Aceh geram dan menuding Belanda melanggar Perjanjian London 1824.
Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Perang Aceh Sejak saat itu ketegangan pun meningkat. Kesultanan Aceh menenggelamkan setiap kapal milik Belanda yang melintas di perairannya. Berikutnya pada tahun 1871, Belanda dan Inggris terlibat perjanjian yang isinya antara lain Inggris menyerahkan urusan di Aceh kepada Belanda.
Bagaimana akhir perlawanan Aceh terhadap Portugis dan VOC?
Perlawanan Kerajaan Aceh terhadap Portugis dipimpin oleh Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Dalam penyerang tersebut Aceh telah memiliki armada laut yang mampu mengangkut 800 prajurit. Pada tahun 1629, Aceh mencoba menaklukkan Portugis akan tetapi mengalami kegagalan.
Mengapa Aceh melawan Portugis dan VOC?
RaymondSutanto, CC BY-SA 4.0, via Wikimedia Commons Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 1: Apa Alasan Aceh dan Ternate Melakukan Perlawanan terhadap Portugis serta Siapa Pemimpin Perlawanan Itu? Bobo.id – Teman-teman, pada materi pelajaran kelas 5, tema 7, subtema 1, kita mempelajari tentang peristiwa kebangsaan masa penjajahan.
- Di antara berbagai peristiwa penting pada masa penjajahan, ada juga perlawanan bangsa Indonesia terhadap Portugis.
- Salah satunya, perlawanan yang dilakukan oleh rakyat Ternate dan Aceh.
- Apa alasan rakyat Aceh dan Ternate melakukan perlawanan terhadap Portugis, ya? Kemudian, siapa pemimpin rakyat Aceh dan Ternate saat melakukan perlawanan terhadap Portugis dan bagaimana hasil perlawanan itu? Cari tahu kunci jawabannya, yuk! Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 1: Apa Arti Gold, Glory, dan Gospel yang Menjadi Semboyan Penjelajah Eropa? Apa Alasan rakyat Aceh dan Ternate Melakukan Perlawanan terhadap Portugis? Bangsa Portugis merupakan bangsa Eropa pertama yang datang ke Indonesia.
Bangsa Portugis tiba di Indonesia (Nusantara) pada 1511, tepatnya di wilayah Malaka. Alasan rakyat Aceh melakukan perlawanan terhadap Portugis adalah adanya persaingan dagang antara pedagang Portugis dengan pedagang Nusantara. Saat itu, pedagang dari Portugis ingin selalu menguasai perdagangan. Designed by macrovector / Freepik Ilustrasi penjelajahan bangsa Eropa abad pertengahan Baca Juga: Cari Jawaban Soal Kelas 5 Tema 7 Subtema 1: Apa Faktor yang Melatarbelakangi Bangsa Eropa Melakukan Penjelajahan Samudra? Pemimpin Rakyat Aceh dan Ternate dalam Perlawanan terhadap Portugis Dalam perlawanan terhadap Portugis, rakyat Aceh dipimpin oleh: – Sultan Ali Mughayat Syah (pemimpin Kerajaan Aceh tahun 1514 – 1528) yang berhasil membebaskan Aceh dari upaya penguasaan bangsa Portugis.
Sebutkan apa yang melatarbelakangi perang Aceh?
Latar Belakang Perang Aceh – Perang Aceh terjadi karena keinginan Belanda menguasai wilayah Kesultanan Aceh yang menjadi sangat penting setelah Terusan Suez dibuka. Sebelum Perang Aceh terjadi, Belanda berhasil menguasai wilayah Kesultanan Deli, mulai dari Langkat, Asahan, hingga Serdang melalui Perjanjian Siak tahun 1858.
- Padahal, wilayah-wilayah tersebut sebenarnya masuk ke dalam kekuasaan Kesultanan Aceh.
- Sebelumnya, merujuk pada Perjanjian London 1824, Belanda harusnya mengakui kedaulatan Kesultanan Aceh atas wilayah-wilayahnya.
- Namun, dengan adanya Perjanjian Siak dan masuknya Belanda ke beberapa wilayah Aceh, membuat Kesultanan Aceh geram dan menuding Belanda melanggar Perjanjian London 1824.
Baca juga: Sebab Khusus Terjadinya Perang Aceh Sejak saat itu ketegangan pun meningkat. Kesultanan Aceh menenggelamkan setiap kapal milik Belanda yang melintas di perairannya.
Apa penyebab utama perlawanan rakyat terhadap Portugis dan VOC?
Portugis mengawali kedatangannya ke Nusantara pada tahun 1511 di Malaka. Kemudian, bangsa Portugis melanjutkan perjalanan ke Maluku. Tujuan utamanya menguasai daerah penghasil rempah-rempah disana. Sikap Portugis yang memaksakan sistem monopoli perdagangan mendapat perlawanan dari rakyat Maluku.
Bagaimana akhir dari perlawanan rakyat Aceh?
Perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda berlangsung pada tahun 1873-1904. Perlawanan pertama dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah yang menewaskan pimpinan Belanda, Mayor Jenderal Kohler. Perlawanan rakyat Aceh melahirkan banyak pejuang seperti Sultan Muhammad Daud Syah, Teungku Cik di Tiro, Panglima Polim, Teuku Cik Peusangan, Cut Meutia, Cut Nyak Dien, dan Teuku Umar.
- Perlawanan rakyat Aceh yang terus dilakukan akhirnya menewaskan Teuku Umar tahun 1899.
- Perlawanan ini kemudian dilanjutkan Cut Nyak Dien, namun perlawanan Cut Nyak Dien terhenti ketika beliau ditangkap dan dibuang ke Sumedang, Jawa Barat.
- Perlawanan dilanjutkan kembali oleh Sultan Muhammad Daud Syah dan Panglima Polim, namun mereka semakin terdesak hingga akhirnya Panglima Polim menyerah dan terpaksa menandatangani perjanjian Plakat Pendek yang menandai akhir perlawanan rakyat Aceh.
– Perlawanan rakyat Aceh terhadap Belanda berlangsung pada tahun 1873-1904. Perlawanan pertama dipimpin oleh Sultan Mahmud Syah yang menewaskan pimpinan Belanda, Mayor Jenderal Kohler. Perlawanan rakyat Aceh melahirkan banyak pejuang seperti Sultan Muhammad Daud Syah, Teungku Cik di Tiro, Panglima Polim, Teuku Cik Peusangan, Cut Meutia, Cut Nyak Dien, dan Teuku Umar.
Apa yang menyebabkan kekalahan rakyat Aceh melawan Belanda?
Pada tahun 1629 Sultan Iskandar Muda menyerang kedudukan Portugis yang pada saat itu masih berpusat di Malaka. Sultan Iskandar Muda tersebut kemudian mengerahkan seluruh kekuatan tentara Aceh untuk mengalahkan Portugis. Usaha yang dilakukan oleh kesultanan Aceh tersebut mengalami kegagalan, karena kekurangan persenjataan dan strategi bahkan pasukan tentara yang telah dikerahkan oleh Sultan Iskandar Muda dapat dipukul mundur oleh pasukan Portugis yang menggunakan persenjataan modern dan taktik yang sistematis. Dengan demikian, maka pilihan jawaban yang tepat adalah A
Ketika menghadapi VOC Aceh mendapat bantuan dari negara mana sajakah *?
Jawaban: Dalam melawan Portugis, Aceh mendapatkan bala bantuan dari beberapa negara asing. Bala bantuan tersebut dari Negara Turki, Persia, Kalikut (India). Wujud bantuan yang diterima oleh Aceh di bawah pemerintahan Sultan Iskandar Muda yaitu Bantuan Persenjataan, Tentara- Tentara, dan Tenaga Ahli.
- Penjelasan: Sejarah dari perlawanan rakyat Aceh terhadap Portugis sudah terjadi sejak abad ke-14 Masehi.
- Mulanya, Aceh merupakan tujuan dari perdagangan ketika Portugis berhasil menguasai Malaka pada tahun 1511 di bawah pimpinan Alfanso de Albuquerque.
- Malaka yang awalnya menjadi pusat perdagangan, namun ketika Portugis menguasai Malaka, para pedagang berangsur untuk pindah ke Aceh.
Sehingga Portugis merasa Aceh menjadi ancaman untuk kekuasaannya di Malaka. Di wilayah-wilayah yang dikunjungi oleh Portugis, Portugis berniat untuk menguasai perdagangan rempah-rempah yang merupakan komoditas mahal di Eropa. Pada tahun 1523, Portugis menyerang Aceh.
Portugis berambisi untuk menguasai dan memonopoli perdagangan yang ada di Aceh.Portugis telah melarang, orang-orang Aceh untuk berlayar melewati laut merah.Portugis menangkap kapal-kapal milik Aceh.
Kronologi penyerangan rakyat Aceh terhadap Portugis di era Sultan Iskandar Muda (1607-1636). Serangan pada tahun 1629 yang mampu membuat Portugis kewalahan melawan Aceh. Kesultanan Aceh Darussalam menyiapkan armada laut yang memiliki kapasitas untuk mengangkut prajurit sampai 800 orang.
Armada ini merapat di Sumatera Timur dan Sumatera Barat saat melakukan serangan ke Malaka. Namun, serangan ini belum mampu untuk mengusir Portugis. Hal ini karena adanya raja-raja kecil yang tetap berdagang dengan Portugis secara diam-diam. Kesultanan Aceh melakukan langkah lanjutan dimana Aceh menjalin hubungan dengan Turki, Persia, dan Gujarat (India).
Aceh memperoleh bantuan berupa kapal, prajurit, dan makanan dari komunitas muslim di Jawa. Kapal Aceh juga dilengkapi dengan persenjataan yang memadai dan tentara yang tangguh. Kesultanan Aceh juga bekerja sama dengan Kesultanan Demak di Jawa dan Kesultanan Gowa di Makassar.
Pelajari lebih lanjut tentang materi Perlawanan terhadap Portugis : brainly.co.id/tugas/24757322 Pelajari lebih lanjut tentang materi Kedatangan VOC : brainly.co.id/tugas/2223364
#BelajarBersamaBrainly
Perlawanan Mataram terhadap VOC dipimpin oleh siapa saja?
Perlawanan rakyat Mataram Islam terhadap VOC dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1628 dan 1629. Perlawanan pertama pada tanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram Islam yang dipimpin Tumenggung Baureksa menyerang VOC di Batavia. Pasukan Mataram Islam kalah karena persenjaataan VOC lebih cangggih.
- Perlawanan kedua pada tahun 1629, pasukan Mataram Islam kembali menyerang Batavia.
- Pimpinan pasukan Mataram antara lain Tumenggung Singaranu, Kiai Dipati Juminah, dan Dipati Purbaya.
- VOC segera mengirim kapal-kapal perang untuk menghancurkan lumbung-lumbung yang dipersiapkan pasukan Mataram Islam.
- Serangan kedua ini belum berhasil mengusir VOC dari Batavia.
– Perlawanan rakyat Mataram Islam terhadap VOC dilakukan sebanyak dua kali, yaitu pada tahun 1628 dan 1629. Perlawanan pertama pada tanggal 22 Agustus 1628, pasukan Mataram Islam yang dipimpin Tumenggung Baureksa menyerang VOC di Batavia. Pasukan Mataram Islam kalah karena persenjaataan VOC lebih cangggih.
Bagaimana Perlawanan Rakyat Sulawesi?
Perlawanan rakyat Sulawesi menjadi salah satu perjuangan yang dilakukan bangsa ini sebelum mencapai kemerdekaannya. Perlawanan tersebut bermula dari adanya Perjanjian Bongaya pada tahun 1667. Perjanjian Bongaya membuat Belanda menjadi memiliki wilayah kekuasaan di Sulawesi Selatan, terutama di sekitar daerah Makassar.