Banda Aceh – Stok BBM subsidi jenis Pertalite kerap kosong di SPBU di Banda Aceh. Hiswana Migas menduga harga menjadi penyebab Pertalite lebih diburu pengguna kendaraan bermotor. “Sekarang masalah migrasi, konsumen itukan mencari yang murah. Karena banyak migrasi yang dulu menggunakan Pertamax sekarang menggunakan Pertalite, itu kan masalah harga,” kata Ketua Hiswana Migas Aceh Nahrawi Noerdin kepada wartawan di Banda Aceh, Kamis (22/9/2022).
Nahrawi mengatakan, harga Pertalite dan Pertamax yang jauh berbeda menjadi penyebab BBM subsidi itu makin diburu. Akibatnya stok Pertalite di SPBU menjadi cepat habis. “Sekarang kalau masalah kekosongan itu sudah tahulah orang. Di mana ada masuk Pertalite udah ngetem di situ, jadi cepat habis,” jelasnya.
“Harga sangat jauh itu kan mengacu pada masalah ekonomi sekarang,” lanjutnya. Nahrawi meminta pihak terkait mengatur penyaluran Pertalite di Aceh dengan membuat mekanisme penyaluran yang tepat. Aturan itu perlu dibuat agar BBM subsidi benar-benar tepat sasaran.
“Sekarang memang dalam penerapan, khusus mobil sudah menggunakan MyPertamina sedangkan motor sementara belum. Karena itukan (motor) kapasitasnya kecil, paling tiga sampai lima liter,” sebutnya. Untuk diketahui, harga Pertalite di Aceh Rp 10.000 perliter. Sedangkan Pertamax yakni Pertamax Rp 14.500 perliter dan Pertamax Turbo Rp 15.900 perliter.
Simak Video ” Instruksi Jokowi ke Pemda Hadapi Kenaikan Harga BBM ” (agse/dpw)
Kapan BBM naik 2022?
JAKARTA, KOMPAS.com – Dampak kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM) terus dirasakan warga. Sejumlah pengendara mengeluhkan antrean di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) usai harga BBM naik, Salah satunya Arfan (31), seorang pengemudi ojek online (ojol) yang sehari-hari melahap jalanan Ibu Kota.
- Antrenya gila, Bang.
- Adang 30 motor, 20 motor,” ujar Arfan saat ditemui di kawasan Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (22/9/2022).
- Baca juga: Cerita Pengendara Motor Rela Antre Lama di SPBU demi Dapat Pertalite.
- Guna menghindari antrean panjang di SPBU, Arfan biasanya mengisi bensin pada malam hari.
- Ngisi lagi pukul 14.00 WIB, buat sore.
Dulu pas harga BBM belum naik, enggak terlalu antre,” kata Arfan. Terkadang, Arfan lebih memilih mengisi bensin di SPBU Vivo, ketimbang di SPBU milik Pertamina. “Kadang saya ke SPBU Vivo, laku itu sekarang. (Di SPBU Vivo) Tetap antre tetapi enggak parah,” ucap Arfan.
- Baca juga: Antrean di SPBU Kian Ramai, Warga: Bisa Setengah Jam Lebih untuk Beli Pertalite Hal yang sama juga dirasakan Pramudita (28) yang sehari-hari berkendara dari Beji, Depok, ke Jakarta karena tuntutan pekerjaan.
- Semenjak harga BBM naik, antrean makin kacau, Mas.
- Pagi panjang, siang panjang, malam juga.
Itu di antrean Pertalite,” kata Pramudita. Terkadang, Pramudita lebih memilih mengisi bensin di SPBU Shell guna menghindari antrean. “Enggak apa-apa beda Rp 5.000, enggak antre, sama kualitas bensin lebih bagus,” kata Pramudita. Baca juga: Buruh Demo di Balai Kota DKI, Sampaikan 3 Tuntutan hingga Minta Dukungan Tolak Kenaikan Harga BBM Pengendara motor lain, Arly (24), juga merasakan antrean kendaraan lebih panjang usai harga BBM naik, terutama di barisan Pertalite.
- Apalagi di jam-jam sibuk kayak pagi dan sore.
- Ebanyakan warga, menurut saya, masih mengincar BBM jenis Pertalite meski harganya naik,” ujar Arly.
- Untuk menghindari antrean itu, Arly biasanya mengisi bensin pada malam hari.
- Sekitar pukul 21.00 WIB ke atas, untuk menghindari antrean panjang,” tutur Arly.
Baca juga: Curhat Sopir Taksi Online: Kalau Penghasilan Cuma Rp 300.000, yang Dibawa Pulang Nihil. Sebagai informasi, pemerintah telah resmi menaikkan harga tiga jenis BBM mulai 3 September 2022, pukul 14.30 WIB. Rinciannya, harga Pertalite naik dari Rp 7.650 menjadi Rp 10.000 per liter, Solar naik dari Rp 5.150 menjadi 6.800 per liter, dan Pertamax naik dari Rp 12.500 menjadi Rp 14.500 per liter.
Kapan Pertalite naik?
Foto: Sejumlah kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah memastikan kuota Bahan Bakar Minyak (BBM) subsidi jenis Pertalite pada tahun 2022 ini ditambah menjadi 29 juta kilo liter (kl) dari kuota awal sebesar 23,05 juta kl.
- Wakil Menteri Keuangan Suahasil Nazara mengungkapkan, tambahan kuota Pertalite ini juga dipicu semakin meningkatnya aktivitas masyarakat seiring dengan pemulihan ekonomi yang meningkat.
- Suahasil mengatakan, tambahan kuota Pertalite ini sudah dimasukkan ke dalam hitung-hitungan subsidi yang bisa ditekan menjadi Rp 650 triliun setelah adanya kenaikan harga Pertalite menjadi Rp 10.000 per liter sejak Sabtu, 3 September 2022 dari sebelumnya Rp 7.650 per liter.
Bila harga Pertalite dan juga Solar tidak dinaikkan, maka subsidi energi diperkirakan bisa mencapai Rp 698 triliun hingga akhir tahun. “Itu sudah kita hitung menggunakan volume baru, jadi kuota Pertalite kita perkirakan dari 23 juta kl, sudah kita naikkan menjadi 29 juta kl,” paparnya kepada CNBC Indonesia dalam acara ‘Energy Corner’, Senin (05/09/2022).
Ita lakukan ini untuk menaikkan gerak aktivitas masyarakat,” imbuhnya. Dia menegaskan, tambahan kuota ini agar ketersediaan Pertalite di seluruh SPBU tetap ada dan masyarakat tidak perlu khawatir. “Yang penting, kita pastikan masyarakat bisa membeli di seluruh SPBU, ada ketersediaan akses, Pertamina juga memastikan barang tetap ada dan tersedia.
Oleh karena itu, masyarakat gak perlu khawatir dengan volume yang disediakan,” tuturnya. Sebelumnya, Menteri Keuangan Sri Mulyani belum lama ini mengatakan bahwa hingga Juli 2022, kuota bensin Pertalite telah terserap 16,84 juta kilo liter (kl) atau 73% dari kuota yang dialokasikan tahun ini sebesar 23,05 juta kl.
Kapan Harga BBM Naik?
Kamis, 22 September 2022 09:04 WIB – Pengemudi transportasi berbasis aplikasi yang tergabung dalam Koalisi Driver Online (Kado) melakukam aksi demonstrasi di depan gedung DPR RI pada Rabu, 21 September 2022. TEMPO/Khory Alfarizi TEMPO.CO, Jakarta -Divisi Humas Koalisi Driver Online (Kado) Ali Pamasyah menceritakan penghasilannya sebagai driver online menurun setelah harga Bahan Bakar Minyak (BBM) naik.
- Dia menceritakan itu di sela-sela aksi demonstrasi di depan Gedung DPR RI untuk menemui anggota dewan Komisi I, Komisi V, dan Komisi IX.
- Ya terus terang di sini sangat menurun sekali karena kenaikan harga BBM ini berdampak sekali kepada teman-teman khususnya yang bergiat di driver online,” ujar dia di depan Gedung DPR pada Rabu, 21 September 2022.
Menurut Ali, naiknya harga BBM sekitar 30 persen itu membuat penghasilannya tidak cukup untuk kebutuhan sehari-hari. “Berkurangnya (pendapatan) bisa 30-40 persen,” kata dia. Hal senada juga disampaikan oleh penanggung jawab aksi, Wiwit Sudarsono. Selain kenaikan harga BBM, pendapatan para pengemudi online juga masih dipotong sekitar 35 persen oleh aplikator.
Itu (pendapatan) jauh dari kata cukup untuk biaya operasional kita,” kata dia. Wiwit mencontohkan jika argo yang tercantum di aplikasi driver nominalnya Rp 20 ribu, maka aplikasi penumpang itu Rp 25 ribu untuk kendaraan roda dua dan Rp 26 ribu untuk kendaraan roda empat. Jadi, kata dia, aplikator sudah mengambil potongan kepada penumpang sebagai biaya sewa jasa aplikasi.
“Kemudian dari argo Rp 20 ribu itu kita masih dipotong 20 persen oleh aplikator untuk pendapatan kita. Pastinya kita hanya dapat Rp 12 ribu. Dipotong 20 persen plus Rp 5 ribu yang dari penumpang. Rp 5 ribu itu biaya jasa sewa aplikasi. Jadi kalau ditotal itu per transaksi itu dipotong 35 persen,” ucap dia.
Padahal, Wiwit melanjutkan, Kementerian Perhubungan dalam Kepmenhub Nomor KP 667 Tahun 2022 yang menyebutkan bahwa potongan aplikator maksimal di angka 15 persen. “Tapi fakta di lapangan aplikator tidak menjalankan hal itu sama sekali. Dan Kemenhub tidak bisa menindak aplikator karena katanya itu wewenang Kementerian Kominfo,” kata Wiwit.
Wiwit juga mengaku pihaknya sudah beberapa kali berkomunikasi dengan para aplikator. Bahkan pekan lalu bersama Driver Online Indonesia atau Drone juga berunjuk rasa di kantor Grab Indonesia dan Gojek. “Namun, dua aplikasi itu menolak tuntutan para driver.” Pemerintah resmi menaikkan harga BBM bersubsidi jenis Pertalite dan Solar pada 3 September 2022.
Pengumuman itu diumumkan oleh Presiden Joko Widodo atau Jokowi dan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif. Harga Pertalite dari semula Rp 7.650 per liter, naik menjadi Rp 10.000 per liter. Sedangkan harga solar subsidi dari Rp 5.150 per liter naik menjadi Rp 6.800 per liter. Serta harga Pertamax non subsidi juga naik dari Rp 12.500 per menjadi Rp 14.500 per liter.
Baca Juga: Pengusaha Angkutan Penyeberangan Bakal Demo Tuntut Kenaikan Tarif Ikuti berita terkini dari Tempo di Google News, klik di sini,
Berapa harga BBM di Malaysia?
ILUSTRASI. Harga BBM Di Indonesia Termahal Urutan 50, Malaysia Paling Murah Di ASEAN Reporter: Adi Wikanto | Editor: Adi Wikanto KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kebijakan pemerintah menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) menimbulkan gelombang unjuk rasa. Pasalnya, kenaikan harga BBM terjadi saat harga minyak dunia sedang turun.
- Ditambah lagi, harga BBM di Indonesia lebih mahal dibandingkan negara tetangga.
- Salah satu negara tetangga dengan harga BBM murah adalah Malaysia.
- Mengutip website Global Petrol Price per 29 Agustus 2022, harga BBM di Malaysia adalah US$ 0,457 per liter.
- Dengan kurs rupiah di JISDOR BI hari ini, Selasa 6 September 2022 Rp 14.920, maka harga BBM di Malaysia adalah Rp 6.818,44 per liter.
Asal tahu saja, Global Petrol Price menghitung harga BBM untuk jenis RON 95. Di Indonesia, BBM dengan RON 95 antara lain Pertamax Turbo, Shell V Power, Revo 95 dan BP 95. Global Petrol Price mencatat harga BBM RON 95 di Indonesia pada 29 Agustus 2022 sebesar US$ 1,163 per liter atau Rp 17.351,96 per liter.
Baca Juga: Harga BBM Naik, Pemerintah Usul Tambah Kuota Pertalite Jadi 29 Kilo Liter Mulai 1 September 2022, harga BBM RON 95 di Indonesia mulai turun. Meski demikian, harga BBM di Malaysia tetap lebih murah di Indonesia. Dilansir dari website resmi, Pertamina menurunkan harga BBM nonsubsidi Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex mulai 1 September 2022.
Harga BBM nonsubsidi terbaru di Pertamina ini turun sekitar Rp 2.000 per liter. Harga BBM terbaru jenis Pertamax Turbo turun dari sebelumnya Rp 17.900-Rp 18.600 menjadi Rp 15.900-Rp 16.250 per liter tergantung wilayah. Harga BBM terbaru jenis Dexlite turun menjadi Rp 17.100-Rp 17.450 per liter dari sebelumnya Rp 17.800-Rp 18.500 per liter.
Harga BBM terbaru jenis Pertamina Dex turun menjadi menjadi Rp 17.400-Rp 17.750 dari sebelumnya Rp 18.900-Rp 19.600 per liter. Shell juga menurunkan harga BBM terbaru cukup besar, sekitar Rp 2.000 per liter. Melansir website resmi Shell Indonesia, harga Shell Super turun dari Rp 17.300-Rp 17.400 menjadi Rp 15.420-Rp 15.750 per liter tergantung wilayah Harga Shell V-Power turun dari Rp 18.300-Rp 18.400 menjadi Rp 16.130-Rp 16.470 per liter tergantung wilayah.
Harga Shell V-Power Diesel turun dari Rp 19.280 menjadi Rp 18.310 per liter. Harga Shell Diesel Extra turun dari Rp 19.000-Rp 19.250 menjadi Rp 17.990-Rp 18.380 per liter, tergantung wilayah. Kemudian harga Shell V-Power Nitro+ turun dari Rp 18.520 menjadi Rp 16.510 per liter.
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 15.900 Harga BBM Dexlite: Rp 17.100 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.400
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Sumatra Utara
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.250 Harga BBM Dexlite: Rp 17.450 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.750
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Sumatera Barat
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.250 Harga BBM Dexlite: Rp 17.450 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.750
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Riau
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.600 Harga BBM Dexlite: Rp 17.800 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 18.100
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Kepulauan Riau
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.600 Harga BBM Dexlite: Rp 17.800 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 18.100
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Kodya Batam (FTZ)
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.600 Harga BBM Dexlite: Rp 17.800 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 18.100
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Jambi
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.250 Harga BBM Dexlite: Rp 17.450 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.750
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Bengkulu
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.600 Harga BBM Dexlite: Rp 17.800 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 18.100
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Sumatra Selatan
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.250 Harga BBM Dexlite: Rp 17.450 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.750
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Bangka-Belitung
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.250 Harga BBM Dexlite: Rp 17.450 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.750
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Lampung
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 16.250 Harga BBM Dexlite: Rp 17.450 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.750
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di DKI Jakarta
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 15.900 Harga BBM Dexlite: Rp 17.100 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.400
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Banten
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 15.900 Harga BBM Dexlite: Rp 17.100 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.400
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Jawa Barat
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 15.900 Harga BBM Dexlite: Rp 17.100 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.400
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di Jawa Tengah
Harga BBM Pertamax Turbo: Rp 15.900 Harga BBM Dexlite: Rp 17.100 Harga BBM Pertamina Dex: Rp 17.400
Harga BBM terbaru di SPBU Pertamina di D.I.
Pertamax itu RON berapa?
JAKARTA, investor.id – Pemerintah telah mengumumkan kenaikan harga bahan bakar minyak (BBM). Pertalite dan Pertamax yang banyak digunakan untuk kendaraan sesungguhnya punya lima perbedaan penting yang perlu Anda ketahui. Lifepal sebagai insurance marketplace memberikan tips penting yang perlu diketahui terkait perbedaan dasar antara Pertalite dan Pertamax.
Diharapkan dengan teliti dan mengetahui perbedaan tersebut, kamu dapat memilih bakar bakar yang tepat untuk kendaraan. Nilai oktan Pertalite dan Pertamax memiliki nilai oktan yang berbeda. Pertalite memiliki RON (Research Octane Number) 90 dan Pertamax 92. Angka ini menunjukan bahwa besaran tekanan yang bisa diberikan sebelum pembakaran bensin secara spontan.
Semakin tinggi nilai oktan suatu bahan bakar, maka BBM akan lebih lama untuk terbakar. Oktan atau RON juga berguna sebagai indikator penggunaan bahan bakar bagi kendaraan baru kamu. Biasanya, setiap perusahaan yang memproduksi kendaraan mengeluarkan nilai minimum RON untuk setiap kendaraannya.
Bagi kendaraan yang memiliki kompresi tinggi lebih cocok menggunakan bahan bakar beroktan tinggi. Jadi, kamu tinggal mencocokkan bahan bakar mana yang paling tepat untuk kendaraan yang kamu gunakan. Kompresi mesin Selanjutnya adalah kompresi mesin yang juga bisa dijadikan patokan perbedaan pertalite dan pertamax.
Untuk kamu ketahui, bahwa pertamax dibuat untuk mesin dengan kompresi diatas 10:1 sampai 10,9:1. Sementara itu, pertalite ditujukan untuk kompresi di bawah Pertamax, yaitu 9:1 hingga 10:1. Meski begitu, pertamax memiliki kandungan yang kurang lebih sama dengan pertalite, yaitu mengandung zat aditif seperti pembersih, anti karat, dan zat penjaga kemurnian bahan bakar dari air atau demulsifier.
Warna cairan Ini salah satu jadi perbedaan yang paling mendasar bahwa Pertalite dan Pertamax memiliki warna yang berbeda. Bagi kamu yang pernah membeli bensin eceran pasti tahu perbedaan warna ini. Pertalite biasanya berwarna hijau, sedangkan pertamax berwarna biru, dan untuk pertamax turbo berwarna merah.
Dan untuk diketahui, warna asli BBM hasil produksi dari kilang Pertamina adalah bening. Sehingga untuk memudahkan dalam operasional di lapangan sengaja diberikan pewarna berbeda-beda. Selain itu, pemberian warna tiap jenis BBM ini agar konsumen juga mengetahui jenis BBM yang digunakan.
Tingkat polusi Setiap bahan bakar memiliki tingkat polusi yang berbeda berdasarkan kualitas dari bahan bakar tersebut. Karena itu, pemilik kendaraan sebaiknya juga memperhatikan hal ini untuk menjaga lingkungan lebih sehat. Perlu kamu ketahui bahwa semakin tinggi nilai oktan dari sebuah BBM, maka polusinya justru semakin kecil.
Oleh karena itu jika kita komparasi antara pertalite dengan pertamax, maka pertalite jauh lebih berpolusi dibandingkan dengan pertamax. Harga Perbedaan Pertalite dan Pertamax yang terakhir adalah harga, Pertalite memiliki harga yang lebih murah daripada Pertamax.
Kapan Pertalite dihapus?
Foto: Kendaraaan mengisi BBM di salah satu SPBU Pertamina, Jakarta, Kamis (1/9/2022). PT Pertamina (Persero) resmi menurunkan tiga harga Bahan Bakar Minyak (BBM) non subsidi di seluruh provinsi mulai hari ini, Kamis, 1 September 2022. (CNBC Indonesia/Andrean Kristianto) Jakarta, CNBC Indonesia – Pemerintah berencana untuk meninggalkan Bahan Bakar Minyak (BBM) dengan nilai oktan ( Research Octane Number / RON) rendah atau beremisi tinggi dan mengarah ke BBM yang lebih ramah lingkungan atau beroktan tinggi.
Hal ini ditunjukkan dari mulai dihapusnya bensin dengan nilai oktan 88 yakni dikenal dengan merek Premium yang dijual PT Pertamina (Persero) saat ini. Meski secara resmi pemerintah mulai menghapus spesifikasi BBM RON 88 dari peredaran publik pada 1 Januari 2023 mendatang. Tak hanya bensin Premium, pemerintah juga akan menghapus bensin Revvo 89 (RON 89) yang dijual oleh PT Vivo Energy Indonesia mulai tahun depan.
Penghapusan BBM oktan rendah menuju BBM yang lebih ramah lingkungan sendiri bukan tanpa dasar. Pemerintah telah mencanangkannya dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 20 tahun 2017 tentang Baku Mutu Emisi Gas Buang Kendaraan Bermotor Tipe Baru Kategori M, N, dan O.
Di mana di peraturan ini diatur tentang penerapan bahan bakar standar emisi Euro 4. Ketua Komisi VII DPR Sugeng Suparwoto menyebut Permen LHK No.20 tahun 2017 tersebut menyiratkan bahwa dengan mengharuskan penerapan BBM standar emisi Euro 4, maka BBM yang dijual atau beredar di Indonesia harus memiliki spesifikasi bensin dengan nilai oktan tinggi yakni RON 95-98 atau setara Pertamax Turbo yang dijual PT Pertamina (Persero).
Dengan demikian, setelah bensin RON 88 dihapuskan, secara bertahap pemerintah akan melanjutkan penghapusan pada BBM RON 90 alias Pertalite, bahkan hingga RON 92 atau setara Pertamax. Meski begitu, belum dirinci kapan BBM jenis tersebut akan dihapuskan.
Kenapa minyak di Malaysia murah?
Jakarta, CNBC Indonesia – Produk Bahan Bakar Minyak (BBM) di Malaysia sedang menjadi perbincangan hangat, lantaran harganya yang lebih murah ketimbang harga BBM yang ada di Indonesia. Belum lagi, Malaysia yang memilih tidak menaikkan harga BBM-nya, sementara Indonesia memutuskan untuk menaikkan harga BBM subsidinya.
Sebenarnya, apa yang membuat harga BBM di Malaysia lebih murah, layakkah harga BBM di Malaysia dibandingkan dengan Indonesia? Harga BBM Malaysia lebih murah ketimbang di Indonesia karena, selain ada perbedaan komponen pembentuk harga di kedua negara, harga BBM di Malaysia bisa terus ditahan meskipun ada peningkatan harga minyak.
Ini merupakan hasil dari penerapan subsidi besar-besaran yang diterapkan Pemerintah Malaysia. Komaidi Notonegoro, Direktur Eksekutif Reforminer Institute, mengungkapkan pada dasarnya Pemerintah Malaysia juga memberikan subsidi bahan bakar sehingga harga bahan bakarnya juga tidak mengikuti skema pasar.
Hanya saja tujuan pemberian subsidinya berbeda dengan skema pemberian subsidi yang ada di Indonesia. “Fokus Malaysia dengan kita (Indonesia) berbeda. Mereka fokus pertumbuhan sehingga memberikan subsidi yang besar,” ungkap Komaidi di kutip, Kamis (8/9/2022). Menurut dia, informasi yang beredar di masyarakat terkait harga BBM di Malaysia yang lebih murah dibandingkan di tanah air harus bisa dijelaskan secara gamblang juga oleh pemerintah maupun Pertamina.
Dengan begitu, isu yang berkembang di masyarakat tidak menjadi bola liar dan memperkeruh suasana. “Kalau ada yang menyampaikan bahwa Malaysia tidak ada subsidi mungkin belum mendapat info lengkap. Semestinya hal-hal semacam ini dengan sederhana dijelaskan oleh pemerintah atau Pertamina,” kata Komaidi.
Irto Ginting, Sekretaris Perusahaan Pertamina Patra Niaga (PPN), Subholding Commercial and Trading Pertamina, saat dikonfirmasi mengatakan jika dibandingkan secara keseluruhan besarnya subsidi yang digelontorkan Malaysia sebenarnya tidak bisa menyamai subsidi yang sudah diberikan Pemerintah Indonesia.
“Subsidi mereka (Malaysia) sebenarnya besar, tapi kalau dibandingkan seluruh subsidi yang dikeluarkan oleh Pemerintah Indonesia, itu jauh lebih besar,” ungkap Irto. Faktanya memang Harga Jual Eceran (HJE) di Malaysia lebih murah. Selain itu produk yang dijual juga adalah BBM yang lebih ramah lingkungan.
Penetapan harga eceran produk minyak bumi, baik bensin maupun solar di Malaysia yang telah berlaku sejak 1983 ditetapkan berdasarkan biaya operasional, margin untuk distributor produk minyak bumi, komisi untuk pemilik SPBU, pajak penjualan dan subsidi. Dengan komponen pemberian subsidi dan pengecualian pajak penjualan membuat harga BBM di Malaysia menjadi yang termurah dibanding negara-negara tetangga di kawasan Asia Tenggara.
Selain itu, ada fakta lain yang membuat tidak bisa membandingkan harga BBM di Malaysia dengan di Indonesia secara apple to apple. Pertama, Malaysia adalah negara pengekspor (Net Eksportir) minyak sementara Indonesia pengimpor (Net Importir). Kedua, jumlah penduduk Malaysia 32 juta jiwa.
Pertalite itu RON berapa?
Pada 14 September 2022 lalu, BP-AKR menurunkan dua jenis BBM, yakni BP 90 ( RON 90) atau sekelas Pertalite dan BP 92 ( RON 92) atau setara Pertamax.
Berapa harga Pertalite per 1 April 2022?
Info harga BBM terbaru Pertamina 1 April 2022 – Dilansir dari laman resmi Pertamina, berikut adalah rincian info harga BBM terbaru Pertamina per 1 April 2022:
Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.500, Pertamax Turbo Rp 14.500, Dexlite Rp 12.950, dan Pertamina DEX Rp 13.700. Provinsi Sumatera Utara : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750, Pertamax Turbo Rp 14.800, Dexlite Rp 13.250, dan Pertamina DEX Rp 14.000. Provinsi Sumatera Barat : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750, Pertamax Turbo Rp 14.800, Dexlite Rp 13.250, dan Pertamina DEX Rp 14.000. Provinsi Riau : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 13.000, Pertamax Turbo Rp 15.100, Dexlite Rp 13.550, dan Pertamina DEX Rp 14.300. Provinsi Kepulauan Riau : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 13.000, Pertamax Turbo Rp 15.100, Dexlite Rp 13.550, dan Pertamina DEX Rp 14.300.
Baca Juga: Pemakaian BBM Pertamax Mencuil 21% dari Total Konsumsi Gasoline
Provinsi Kodya Batam : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 13.000, Pertamax Turbo Rp 15.100, Dexlite Rp 13.550, dan Pertamina DEX Rp 14.300. Provinsi Bengkulu : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 13.000, Pertamax Turbo Rp 15.100, Dexlite Rp 13.550, dan Pertamina DEX Rp 14.300. Provinsi Jambi : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750, Pertamax Turbo Rp 14.800, Dexlite Rp 13.250, dan Pertamina DEX Rp 14.000. Provinsi Sumatera Selatan: Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750, Pertamax Turbo Rp 14.800, Dexlite Rp 13.250, dan Pertamina DEX Rp 14.000. Provinsi Bangka Belitung : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750, Pertamax Turbo Rp 14.800, Dexlite Rp 13.250, dan Pertamina DEX Rp 14.000. Provinsi Lampung : Harga BBM jenis Pertalite Rp 7.650, Pertamax Rp 12.750, Pertamax Turbo Rp 14.800, Dexlite Rp 13.250, dan Pertamina DEX Rp 14.000.
Baca Juga: Sah! Harga Pertamax Naik di 34 Provinsi Menjadi Rp 12.500-Rp 13.000 DONASI, Dapat Voucer Gratis! Dukungan Anda akan menambah semangat kami untuk menyajikan artikel-artikel yang berkualitas dan bermanfaat. Sebagai ungkapan terimakasih atas perhatian Anda, tersedia voucer gratis senilai donasi yang bisa digunakan berbelanja di KONTAN Store,
Apakah benar BBM naik 2022?
Kesimpulan – Hasil penelusuran Cek Fata Liputan6.com, klaim kenaikan harga Pertalite, Pertamax dan solar per 1 September 2022 tidak benar. Saat ini pemerintah belum mengumumkan kenaikan perubahan harga BBM bersubsidi dan Pertamina juga belum merubah harga Pertamax.
Berapa harga pertamax per 1 April 2022?
Bisnis.com, JAKARTA – PT Pertamina (Persero) secara resmi menaikkan harga bahan bakar minyak (BBM) jenis RON 92, Pertamax, menjadi Rp12.500 – Rp13.000 per liter mulai 1 April 2022. Menurut manajemen Pertamina, kenaikan harga Pertamax sekitar Rp3.500 – Rp4.000 per liter itu menyesuaikan dengan lonjakan harga minyak mentah dunia.
- Mereka mengklaim, kenaikan harga tersebut masih lebih rendah sekitar Rp3.500 dari keekonomian.
- Sebelumnya, Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi Publik dan Kerjasama Kementerian ESDM, Agung Pribadi mengatakan harga minyak bulan Maret jauh lebih tinggi dibandingkan dengan Februari.
- Maka harga keekonomian atau batas atas BBM RON 92 pada April 2022 akan mencapai Rp16.000 per liter.
Kenaikan ini dipicu krisis geopolitik yang terus berkembang terutama di Eropa Timur. Situasi tersebut mengakibatkan harga minyak dunia melambung tinggi di atas US$100 per barel. Hal ini mendorong harga minyak mentah Indonesia atau Indonesia Crude Price (ICP) per 24 Maret 2022 tercatat US$114,55 per barel atau melonjak hingga lebih dari 56 persen dari periode Desember 2021 yang sebesar US$73,36 per barel.
Benarkah harga BBM naik 2022?
Bisnis.com, SOLO – Aturan mengenai kenaikan harga BBM bersubsidi yang disebut mulai berlaku per hari ini, Kamis (1/9/2022) akhirnya batal. Pemerintah secara resmi membatalkan kenaikan harga BBM subsidi Pertalite dan Solar. Di sisi lain, harga BBM nonsubsidi justru mengalami penurunan.
- Hal ini dilakukan dengan disesuaikan dengan adanya tren penurunan minyak mentah dunia.
- Pertamina dalam hal ini mengatakan, pihaknya senantiasa berkomitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi masyarakat Dexlite, harganya disesuaikan menjadi Rp17.100 per liter dari yang sebelumnya di angka Rp17.800 per liter.
Kemudian Pertamina Dex menjadi Rp 17.400 per liter dari yang sebelumnya Rp 18.900 per liter. “Penyesuaian harga merupakan upaya kami untuk terus menyediakan BBM berkualitas dengan harga yang masih paling kompetitif jika dibandingkan dengan produk SPBU lain dengan kualitas setara,” jelas Corporate Secretary Pertamina Patra Niaga Irto Ginting, dalam keterangan resminya, Kamis (1/9).