Gerakan Separatisme Yang Memiliki Tujuan Melepaskan Aceh Dari Nkri Adalah?

0 Comments

Gerakan Separatisme Yang Memiliki Tujuan Melepaskan Aceh Dari Nkri Adalah
Gerakan Aceh Merdeka, atau GAM (bahasa Aceh: Geurakan Acèh Meurdèka) adalah bekas sebuah gerakan separatisme bersenjata yang memiliki tujuan supaya Aceh lepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Keinginan untuk memisahkan diri dari NKRI disebut apa *?

Separatisme di Indonesia merupakan budaya penyimpangan dari orang per orang atau kelompok masyarakat tertentu, di daerah tertentu, yang ingin memisahkan diri dari NKRI.

Apa yang dilakukan GAM?

KOMPAS.com – Gerakan Aceh Merdeka atau GAM adalah gerakan separatisme bersenjata yng bertujuan agar Aceh terlepas dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI). GAM dibentuk pada 4 Desember 1976 dan dipimpin oleh Hasan di Tirto. Akibat adanya perbedaan keinginan antara pemerintah RI dan GAM, konflik yang terjadi sejak 1976 hingga 2005 ini telah menjatuhkan hampir 15.000 jiwa.

Apa saja contoh gerakan separatisme yang dilakukan dengan cara kekerasan?

Separatisme ialah sebuah gerakan yang dilakukan oleh suatu kelompok yang bertujuan untuk memisahkan wilayah atau kelompoknya dari suatu wilayah/negara. Gerakan separatisme ada yang dilakukan secara damai namun ada pula yang dilakukan dengan menempuh jalan kekerasan.

Salah satu contoh gerakan separatisme yang dilakukan dengan cara kekerasan ialah seperti yang terjadi di Indonesia dan Filipina. Di Indonesia atau lebih tepatnya lagi di Aceh, tindakan separatisme telah muncul sejak tahun 1953. Pergolakan itu muncul ketika Indonesia masih berada dibawah pemerintahan Orde Lama.

Kelompok itu menamakan dirinya sebagai Darul Islam. Tujuan mereka adalah untuk memisahkan Aceh dari wilayah kesatuan Republik Indonesia dan membentuk Negara Islam sendiri. Yang menjadi pemicu dari tindakan ini adalah karena munculnya rasa ketidakpuasan elit daerah atau perwira militer daerah terhadap pemerintahan pusat.

Tapi gerakan ini telah berhasil diselesaikan dengan cara yang damai oleh pemerintahan. Namun pada tahun 1976, dibawah pemerintahan Orde Baru, pergolakan separatisme di Aceh muncul kembali. Kelompok ini menamakan dirinya sebagai GAM (Gerakan Aceh Merdeka) atau biasa juga dikenal dengan Aceh Sumatera National Liberation Front (ASNLF).

Tujuannya sama dengan Darul Islam, GAM juga ingin mendirikan negara Islamnya sendiri. Pada awalnya, gerakan ini terdiri dari sekelompok intelektual yang merasa kecewa atas model pembangunan di Aceh. Hal ini terkait dengan penyelenggaraan pemerintahan di bawah orang-orang Jawa.

  • Elompok intelektual ini berasumsi bahwa telah terjadi kolonialisasi Jawa atas masyarakat dan kekayaan alam di Aceh.
  • Untuk mendapatkan dukungan dari masyarakat, kalangan pemuda, serta tokoh-tokoh agama di Aceh, Hasan Tiro mereproduksi gagasan anti-kolonialisasi Jawa.
  • Gagasan-gagasan Hasan Tiro ini semakin memuncak setelah pemerintah orde baru gas alam dan minyak bumi di Aceh Utara sejak awal 1970-an.
You might be interested:  Wisata Kuliner Banda Aceh?

Respon pemerintahan Orde Baru yang represif ternyata malah membuat munculnya perang senjata antara militer dari pemerintahan dengan kelompok GAM, dan karena itu pula Indonesia mendapatkan kritik karena pelanggaran HAM-nya terhadap para militan GAM. Dan tindakan pemberontakan ini tenyata tidak lantas selesai setelah Presiden Soeharto lengser dari pemerintahan.

Sejak dari pemerintahan Habibie sampai Megawati pun, Indonesia masih menggunakan pendekatan militeristik. Titik terang antara GAM dan pemerintahan pusat baru dapat ditemukan di bawah pemerintahan Pesiden SBY-JK. Sejak dari akhir Januari hingga Juli 2005, presiden dan wapresnya mulai melakukan empat babak pembicaraan informal dengan pihak GAM untuk melakukan perundingan sebagai cara damai menyelesaikan separatisme di Aceh.

Pembicaaan informal ini difasilitasi oleh Crisis Management Initiative (CMI), yaitu sebuah lembaga yang dipimpin oleh seorang mantan pesiden Finlandia, Martti Ahtisaari. Dalam perundingan Helsinki terdapat lima putaran. Pada putaran pertama dan kedua, memberikan hasil yang tidak memuaskan, karena keadaan kedua pihak menjadi kritis, khususnya pada putaran kedua, karena terjadi dead lock, atau tidak adanya titik temu, karena posisi kedua belah pihak yang berbeda.

Apa itu gerakan separatis?

Negara Islam Indonesia (NII) –

NII merupakan suatu kelompok Islam yang ada di Indonesia yang memiliki tujuan sendiri untuk membentuk negara ini menjadi sebuah negara Islam. Gerakan NII ini dimulai pada tanggal 7 Agustus di tahun 1942 yang diketuai oleh seorang politisi bernama Kartosoewirjo dan Muslim Sekarmadji di Tasikmalaya, Jawa Barat.

    Apa dampak gerakan separatisme bagi bangsa Indonesia?

    Dampak separatisme terhadap keutuhan NKRI, definisi separatisme secara politis adalah suatu gerakan untuk mendapatkan kedaulatan dan memisahkan suatu wilayah atau kelompok manusia (biasanya kelompok dengan kesadaran nasional yang tajam) dari satu sama lain (atau suatu negara lain).

    1. Istilah ini biasanya tidak diterima para kelompok separatis sendiri karena mereka menganggapnya kasar, dan memilih istilah yang lebih netral seperti determinasi diri.
    2. Gerakan separatis sering merupakan gerakan yang politis dan damai.
    3. Telah ada gerakan separatis yang damai di Quebec, Kanada selama tiga puluh tahun terakhir, dan gerakan yang damai juga terjadi semasa perpecahan Cekoslowakia dan Uni Soviet.

    Singapura juga lepas dari Federasi Malaysia dengan damai. Separatisme juga sering merupakan tindak balas yang kasar dan brutal terhadap suatu pengambilalihan militer yang terjadi dahulu. Di seluruh dunia banyak kelompok teroris menyatakan bahwa separatisme adalah satu-satunya cara untuk meraih tujuan mereka mencapai kemerdekaan.

    1. Ini termasuk kelompok Basque ETA di Perancis dan Spanyol, separatis Sikh di India pada 1980-an, IRA di Irlandia pada masa pergantian abad dan Front de Libération du Québec pada 1960-an.
    2. Ampanye gerilya seperti ini juga bisa menyebabkan perang saudara seperti yang terjadi di Chechnya.
    3. Gerakan separatis biasanya berbasis nasionalisme atau kekuatan religius.

    Selain itu, separatisme juga bisa terjadi karena perasaan kurangnya kekuatan politis dan ekonomi suatu kelompok. Gerakan separatisme merupakan sebuah bentuk tindakan yang dikategorikan melanggar UUD 1945. Swbab separayosme dapat digolongkan kedalam tindakan makar, Ketentuan mengenai tindak pidana makar juga di rumuskan dan atur dalam Kitab Undang-undang Hukum Pidana (KUHP).Dalam konteks gerakan separatis, makar di atur dalam pasal 106 KUHP yang menyatakan bahwa: “Makar (aanslag) yang dilakukan dengan niat hendak menaklukkan daerah negara sama sekali atau sebahagiannya kebawah pemerintah asing atau dengan maksud hendak memisahkan sebahagian dari daerah itu, dihukum pidana penjara seumur hidup atau pidana penjara sementara selama-lamanya dua puluh tahun.

    • UHP 41, 35, 87, 1 10, 128, 130 dst., 140, 164 dst.)” Tentu saja adanya gerakan separatisme ini dapat mengancam keutuhan NKRI.
    • Namun disisi lain dampak gerakan separatisme bagi NKRI antara lain adalah sebagai berikut ini : 1.
    • Perekonomian tidak Stabil Separatisme dapat menyebabkan ketidakstabilan dalam bidang perekonomian mengapa? meskipun tidak berpengaruh secara langsung, namun tahukan anda bahwa tindakan separatisme membuat perekonomian menjadi terpuruk.

    Masyarakat akan takut keluar rumah, akibatnya transaksi perekonomian menjadi terganggu dan bahkan tidak jalan sama sekali. Lambat laun maka hal ini akan dapat mengancam stabilitas ekonomi nasional tentu saja hal ini akan berdampak kepada kepercayaan investor luar serta juga dapat memicu timbulnya krisis ekonomi.2.

    Apakah bangsa Indonesia harus menghadapi gerakan separatis?

    Senin, 02 Desember 2019 – 08:25 WIB Sejak merdeka pada 17 Agustus 1945, bangsa Indonesia harus menghadapi sejumlah gerakan separatis. Gerakan-gerakan separatis tersebut memakan jumlah korban yang tidak sedikit. Ilustrasi/SINDOnews/Titus Jefika Heri Hendarmawan A A A BANGSA Indonesia harus menghadapi sejumlah gerakan separatis sejak merdeka pada 17 Agustus 1945. Membahas tentang pemberontakan PKI di Madiun tidak bisa lepas dari jatuhnya kabinet Amir Syarifuddin tahun 1948. Jatuhnya kabinet Amir disebabkan kegagalannya Perundingan Renville yang merugikan Indonesia. Untuk merebut kembali kedudukannya,pada 28 Juni 1948 Amir Syarifuddin membentuk Front Demokrasi Rakyat (FDR). Berdasarkan Perundingan Renville, kekuatan militer RI harus meninggalkan wilayah Jawa Barat yang dikuasai Belanda. TNI harus mengungsi ke daerah Jawa Tengah yang dikuasai Republik Indonesia. Tidak semua komponen bangsa menaati isi Perjanjian Renville yang dirasakan sangat merugikan bangsa Indonesia. Munculnya pemberontakan Pemerintahan Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) diawali dari ketidakharmonisan hubungan pemerintah daerah dan pusat. Daerah kecewa terhadap pemerintah pusat yang dianggap tidak adil dalam alokasi dana pembangunan. Kekecewaan tersebut diwujudkan dengan pembentukan dewan-dewan daerah.