1. Kisah Tujuh Anak Pria – Kisah Tujuh Anak Pria – Cerita Rakyat Dari Aceh Cerita Rakyat Dari Aceh yang pertama adalah cerita tentang Kisah Tujuh Anak Pria. Pada suatu musim kemarau yang panjang ada sepasang suami istri yang meninggalkan ketujuh anaknya di hutan, karena bencana kelaparan.
Dengan kesedihan yang teramat sangat, ketujuh anak itu pun berusaha mencari kedua orang tuanya. Hingga akhirnya, pencarian tersebut membawa mereka ke suatu rumah besar di tengah hutan, yang pemiliknya adalah berwujud raksasa perempuan. Karena merasa iba, raksasa tersebut memberi mereka makanan dan emas.
Setelah itu, mereka harus segera pergi, agar suami dari raksasa tersebut tidak memangsanya. Ketujuh saudara itu mengikuti saran tersebut, dan segera melanjutkan pencarian. Dan akhirnya, mereka sampailah mereka di suatu negeri. Dan akhirnya Mereka pun harus menjual emas pemberian sang raksasa, untuk memulai kehidupan baru.
Contents
Apa isi cerita Putri Hijau?
KOMPAS.com – Putri Hijau merupakan sebuah legenda yang populer di Sumatera Utara dan Aceh. Cerita ini mengisahkan kecantikan seorang gadis yang memancarkan cahaya hijau ketika malam. Gadis tersebut bernama Putri Hijau yang merupakan adik dari raja Mambang Yazid dari Kerajaan Tanah Deli.
Apa cerita rakyat dari Sumatera Barat?
Cerita Rakyat Sumatera Barat – Selain terkenal dengan adat, Budaya dan kulinernya yang mendunia, Minangkabau juga dikenal dari beberapa Cerita rakyat yang sudah melegenda di tanah air, sebut saja seperti cerita Malin Kundang, Siti Nurbaya, legenda danau kembar, legenda terbentuknya danau Singkarak, dan masih banyak lagi.
Berasal dari manakah cerita rakyat malin kundang?
KOMPAS.com – Malin Kundang adalah salah satu tokoh cerita rakyat yang populer di kalangan masyarakat Indonesia. Cerita Malin Kundang berasal dari Provinsi Sumatera Barat, yang mengisahkan tentang seorang anak durhaka yang dikutuk menjadi batu oleh ibunya.
Cerita Danau Toba tentang apa?
Cerita rakyat Danau Toba dari Sumatera Utara. Foto: Unsplash Danau Toba merupakan salah satu cerita rakyat dari Sumatera Utara yang terkenal di beberapa penjuru daerah. Kisah ini bercerita tentang terbentuknya Danau Toba dan Pulau Samosir yang ada di Sumatera Utara,
- Edua tempat tersebut kini menjadi wisata budaya yang sering dikunjungi oleh masyarakat dari luar kota.
- Penasaran seperti apa cerita rakyat Danau Toba dari Sumatera Utara ini? Simak kisahnya di bawah ini, seperti yang dikutip dari buku Danau Toba: Cerita Rakyat Sumatera Utara karya Kak Yudi,
- Cerita rakyat Danau Toba dari Sumatera Utara.
Foto: Unsplash Kisah ini bermula dari seorang pemuda bernama Toba. Ia merupakan yatim piatu yang hidup sebatang kara. Pekerjaan sehari-hari dari Toba adalah memancing atau bekerja di ladang. Suatu hari, Toba memutuskan untuk memancing di sungai untuk dijadikan sebagai lauk.
Beruntungnya, mata kail yang dilemparkan berhasil menangkap seekor ikan besar. Ikan tersebut menarik perhatian Toba karena ukuran serta bentuknya yang berbeda dari ikan-ikan lainnya. Warna ikan itu adalah kekuningan dan sisik-sisiknya kuning keemasan. Toba semakin terkejut ketika melihat ikan tersebut berubah menjadi seorang perempuan yang cantik jelita.
“Tuan, aku adalah kutukan Dewa karena telah melanggar larangan besarnya. Telah ditakdirkan kepadaku, bahwa aku akan berubah bentuk menyerupai makhluk apa saja yang memegang atau menyentuhku. Karena tuan telah memegangku, maka akupun berubah menjadi manusia seperti Tuan ini,” ungkap perempuan tersebut.
- Toba akhirnya membawa perempuan tersebut ke rumah dan karena kecantikan yang dimiliki oleh perempuan itu, Toba meminta izin untuk menikahinya.
- Perempuan itu lantas menyetujui tetapi dengan beberapa syarat.
- Permintaanku hanya satu, hendaklah tuan menutup rapat-rapat rahasiaku.
- Jangan sekali-kali tuan menyebutkan jika aku berasal dari ikan.
Jika tuan menyatakan kesediaan tuan untuk menjaga rahasia ini, aku bersedia menjadi istri Tuan,” jelas perempuan tersebut. Toba pun menyetujuinya dan mereka pun menikah. Pernikahan tersebut berjalan sesuai dengan harapan. Keduanya hidup dalam kebahagiaan dan juga kesederhanaan hingga akhirnya mereka memiliki seorang anak laki-laki bernama Samosir.
- Samosir tumbuh menjadi anak yang memiliki kepribadian cukup nakal dan sulit untuk dimintai tolong.
- Bahkan Samosir hanya ingin tidur-tiduran saja di rumah tanpa membantu siapa pun.
- Tidak hanya itu, Samosir memiliki nafsu makan yang tinggi dan membuat Toba harus mencari lauk pauk yang lebih dari biasanya.
Suatu hari, sang ibu meminta tolong kepada Samosir untuk mengantarkan makanan kepada Toba yang ada di ladang. Meski malas, Samosir akhirnya mengiyakan permintaan ibunya dan berjalan menuju ladang. Sayangnya, baru sampai setengah perjalanan, Samosir merasa lapar dan memutuskan untuk memakan setengah bekal yang diberikan sang ibu untuk ayahnya.
Dari mana asal cerita si kancil?
Dongeng si Kancil memang sangat digemari oleh orang tua maupun muda. Cerita si Kancil termasuk fabel dengan tokoh utama si Kancil yang cerdik, yang selalu bisa menghibur pembacanya. Karakter si Kancil yang banyak akal membuat jalan ceritanya jadi menarik dan juga selalu membuat penasaran.
Dari mana asal cerita rakyat timun mas?
KOMPAS.com – Legenda Timun Mas berasal dari Jawa Tengah. Legenda ini bercerita tentang Mbok Sirni yang mendapatkan biji timun ajaib dari Buto Ijo. Biji tersebut menjadi seorang anak, yaitu Timun Mas.
Putri Kuning itu siapa?
Putri kuning adalah legenda puteri Raja Sumenep Madura yang bertapa di Sebuah Goa Payudan Namanya memiliki Putera yang konon hasil Hubungan Dalam mimpi saja dengan Adi podai yang mana puteranya itu bernama JOKO TOLE yang menjadi abdi kerajaan Majapahit.
Siapakah Mambang Yazid?
Cerita rakyat selalu ada di setiap daerah. Cerita rakyat tidak ada nama pengarangnya, karena disampaikan secara lisan secara turun temurun di masyarakat. Terlepas benar atau tidak, dalam cerita rakyat terkandung kisah bersejarah dari seorang tokoh, tempat, atau budaya yang dipercaya oleh masyarakat setempat.
Legenda Putri Hijau yang berasal dari Kerajaan Tanah Deli ini mengisahkan tentang seorang raja dari Aceh yang jatuh cinta pada seorang putri. Putri Hijau, anak seorang raja dari Kerajaan Tanah Deli. Konon, kerajaan ini wilayahnya dari Langkat hingga ke Riau. Saat ini sebutan Tanah Deli (Sumatera Timur) adalah wilayah kota Medan dan kabupaten Deli Serdang.
*** Raja Tanah Deli memiliki tiga orang anak, yaitu Mambang Yazid, Putri Hijau, dan Mambang Khayali. Sebelum raja mangkat, beliau berpesan kepada putra-putrinya, agar saling menjaga dan melindungi satu sama lain. Mambang Yazid menggantikan ayahnya. Sebagai anak sulung dan pengganti kedua orangtua yang telah tiada, Mambang Yazid tidak melupakan tanggung jawabnya untuk tetap memperhatikan kedua adiknya.
Mereka bertiga dicintai rakyatnya, dan dipercaya sebagai penjelmaan dewa. Dua adik Mambang Yazid tumbuh dan menjelma menjadi pribadi yang matang dan bijaksana. Putri Hijau yang sangat cantik mendapatkan namanya karena dari dalam tubuhnya memancarkan cahaya berwarna hijau. Dia senang sekali berjalan-jalan di taman kerajaan, di bawah sinar bulan purnama.
Cahaya hijau ini berpendar di langit hingga bisa terlihat sampai ke kerajaan di Aceh. Raja Aceh merasa heran dengan cahaya hijau yang itu, kemudian menugaskan menterinya untuk mencari tahu dari mana cahaya itu. Setelah melakukan perjalanan panjang untuk memecahkan misteri warna hijau itu, menteri kerajaan memberitahu Raja Aceh, bahwa cahaya hijau itu berasal dari tubuh seorang putri, adik dari Raja Tanah Deli yang terkenal arif dan bijaksana.
Siang dan malam Raja Aceh memikirkan Putri Hijau, dia ingin sekali bertemu, dan mempersuntingnya. Menteri kerajaan dikirim kembali ke kerajaan Tanah Deli untuk meminang Putri Hijau. Mambang Yazid adalah seorang raja yang bijaksana, dia menghargai keputusan adiknya. Putri Hijau mengatakan, ia belum ingin bersuami.
Keputusan ini disampaikan dengan hati-hati oleh Mambang Yazid kepada utusan Raja Aceh. Penolakan pinangan ini membuat Raja Aceh murka. Ia memberi titah agar seluruh kapal lengkap dengan senjata dan prajurit disiapkan, dan berlayar menuju kerajaan Tanah Deli. Lihat Love Selengkapnya Beri Komentar Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
Mengapa disebut Putri Hijau?
Sejarah – Abad 15 dan 16 adalah periode paling berdarah di zona dataran rendah Aceh, Sumatera Timur, dan semenanjung Malaysia. Empat kerajaan saling bantai, berkonspirasi, dan saling menaklukkan untuk memperebutkan kekuasaan pada zona perdagangan internasional yang kini dikenal dengan Selat Malaka.
Di tengah kecamuk perebutan kue ekonomi itu, pada tepian sungai Deli–tepatnya sekitar 9 km dari Labuhan Deli–lahirlah sebuah legenda klasik bernama Puteri Hijau. Legenda Sang Puteri yang selalu digambarkan dengan segala kosakata kecantikan, bertahan hingga kini dalam dua versi. Versi pertama berasal dari catatan sejarah yang mirip cerita lisan yang berkembang di masyarakat Melayu Deli.
Versi kedua adalah hikayat dari masyarakat Karo. Keduanya bertentangan dan kelihatan sekali saling berlomba menonjolkan identitas dan ego suku masing-masing. Dari versi lisan Melayu, konon pernah lahir seorang puteri yang sangat cantik jelita di desa Siberaya, dekat hulu sungai Petani (sungai Deli).
- Ecantikannya memancarkan warna kehijauan yang berkilau dan menjadi kesohor ke berbagai pelosok negeri, mulai dari Aceh, Malaka, hingga bagian utara pulau Jawa.
- Ia kemudian dinamai Puteri Hijau.
- Dalam hikayatnya, Sang Puteri memiliki dua saudara kembar yang dipercaya adalah seekor naga bernama Ular Simangombus dan sebuah meriam bernama Meriam Puntung.
Alkisah, Ular Simangombus memiliki selera makan yang luar biasa. Ia digambarkan seakan tidak pernah kenyang. Rakyat Siberaya akhirnya tidak sanggup lagi menyediakan makanan untuk naga ini, sehingga Sang Puteri bersama kedua saudaranya memutuskan pindah ke hilir sungai dan menetap di sebuah perkampungan baru yang sekarang dikenal dengan nama Deli Tua.
Di sini, para pengikutnya membangun benteng yang kuat. Dengan demikian, negeri itu cepat makmur. Kecantikan Sang Puteri yang menyebar seperti kabar burung ke segala penjuru, suatu ketika mendarat di telinga Raja Aceh. Ia lantas kepincut dan mengirim bala tentara untuk meminang Puteri Hijau. Utusan langsung dikirim.
Pantun bersahut-sahutan. Tapi pinangan ini ditolak dan membuat Raja Aceh betul-betul dilanda murka. Ia merasa diri dan kerajaannya dihina sehingga jatuhlah perintah untuk segera menyerang benteng Puteri Hijau. Tapi karena bentengnya sangat kokoh, pasukan Aceh gagal menembusnya.
Menyadari jumlah pasukannya makin menyusut setelah banyak yang terbunuh, panglima-panglima perang Aceh memakai siasat baru. Mereka menyuruh prajuritnya menembakkan ribuan uang emas ke arah prajurit benteng yang bertahan di balik pintu gerbang. Suasana menjadi tidak terkendali karena para penjaga benteng itu berebutan uang emas dan meninggalkan posnya.
Ketika mereka tengah sibuk memunguti uang logam, tentara Aceh menerobos masuk dan dengan mudah menguasai benteng. Pertahanan terakhir yang dimiliki orang dalam adalah salah seorang saudara Puteri Hijau, yaitu Meriam Puntung. Tapi karena ditembakkan terus-menerus, meriam ini menjadi panas, meledak, terlontar, dan terputus dua.
Dari mana asal cerita rakyat Kebo Iwa?
Sejarah – Kebo Iwa merupakan patih yang kuat dan sakti dari Kerajaan Bedahulu, Bali. Kebo Iwa lahir dari daerah Blahbatuh. Mitologi kelahiran Patih Kebo Iwa disebutkan sebagai berikut: Tersebutlah di Desa Blahbatuh terdapat pasangan suami isteri yang lama tidak mempunyai putra yang akan menjadi penerus keturunan.
Karena itu, mereka memohon kepada Dewata agar diberikan putra. Mereka berjanji akan memenuhi segala permintaan anak yang akan dilahirkan kelak. Para betara mengabulkan permohonan itu. Tidak berselang berapa lama maka hamillah isteri orang itu. Setelah cukup masa kehamilannya maka lahirlah anak mereka dan kedua orang tersebut merasa sangat berbahagia dengan kelahiran anak mereka.
Sayangnya, bayi yang baru lahir tersebut sangat aneh. Baru berumur dua hari, anak itu sudah menghabiskan sebutir ketupat. Ketika berumur satu minggu, ia sudah mampu menghabiskan 6 butir (satu kelan) ketupat setiap kali makan. Setelah berumur tiga tahun, anak itu menghabiskan satu periuk nasi setiap kali makan.
- Apabila dirumahnya tidak ada nasi, maka ia mencuri nasi tetangganya.
- Oleh karena rakusnya terhadap makanan, maka orang tuanya tidak sanggup memberikan makanan.
- Arena sifat rakusnya menyebabkan ayahnya sangat marah, apalagi mendengar aduan dari warga yang makanannya telah dicuri.
- Dalam puncak amarah, ayahnya pun menghunus keris akan membunuh sang anak.
Sebelum dibunuh anak tersebut menanyakan tentang namanya, alasannya agar dia tidak tersesat di alam niskala (kematian). Kemudian ayahnya menjawab; ” nama kamu adalah Kebo Iwa “. Setelah mendengar bahwa namanya adalah Kebo Iwa anak tersebut mulai beringas dan merasa diri sangat kuat, kebal, dan sakti.
- Arena itu, ayahnya tidak jadi membunuhnya.
- Arena sudah merasa tidak diterima orang tua, anak tersebut pergi menghadap raja di Puri Singamandawa.
- Oleh raja, Ia diangkat menjadi patih dan diberikan tempat tinggal di Blahbatuh.
- Segala kebutuhannya dipenuhi Raja.
- Mulai saat itu, banyak wilayah yang mampu ditaklukkan Raja Bedahulu berkat kekuatan Patih Kebo Iwa bersama Ki Pasung Grigis dan Ki Ularan.
Mulai saat itu, orang Bali memiliki budaya untuk langsung memberikan nama kepada anaknya ketika anak itu dilahirkan dan ditanam bersama ari-arinya disuatu tempat di sebelah kanan-kiri undak-undak menuju “Bale Delod” tergantung dari jenis kelamin anak yang dilahirkan.
Apa mimpi putri Julian?
Cerita – Pada zaman dahulu kala, terdapat sebuah kerajaan di daerah Sumatra Barat. Dalam kerajaan itu, tinggal seorang putri bersama keluarganya. Putri itu bernama putri Julian. Ia mempunyai wajah yang cantik dan rupawan. Sayang, sang putri Julian belum memiliki pasangan.
- Para pria di sekitar kerajaan tersebut tidak berani untuk melamar putri Julian.
- Mereka takut karena putri Julian adalah keturunan raja.
- Tidak hanya itu, kakek dan nenek putri julian adalah saudagar kaya.
- Raja yang mengetahui kesedihan putrinya kemudian mengadakan jamuan makan dan mengundang semua orang dari berbagai tempat.
Raja berharap adanya seorang pria dari para tamu yang datang untuk melamar putrinya. Namun, harapan itu sirna ketika tak ada jua yang melamar putri Julian. Saat malam hari tiba, putri Julian bermimpi tentang seorang pria bernama Sutan Rumandung yang datang dan melamar dirinya.
- Ia menceritakan mimpi ini kepada raja.
- Raja mencari pria yang bernama Sutan Rumandung di berbagai tempat, tetapi ia tidak menemukan pria itu.
- Sebuah kapal berlabuh di pelabuhan yang terletak tidak jauh dari kerajaan tempat putri Julian tinggal.
- Di kapal itu ada seorang pria bernama Sutan Rumandung.
- Ia mempunyai wajah yang rupawan serta tampan.
Raja pun mengundang Sutan ke istana. Raja pun hendak menjodohkan Sutan dengan putri Julian. Sutan setuju untuk menikah, tetapi dengan syarat yaitu ia harus mengumpulkan harta sebanyak mungkin agar ia layak menikahi putri Julian. Putri Julian awalnya menolak syarat itu, tetapi karena Sutan berkeras maka ia pun menyetujui.
Putri Julian dan Sutan Rumandung pun mengucapkan sumpah bahwa mereka akan saling menunggu. Putri Julian bersumpah apabila ia melanggar sumpahnya maka ia akan berubah menjadi siamang, sedangkan Sutan jua bersumpah apabila ia melanggar sumpahnya maka ia akan tenggelam di dasar laut. Sutan akhirnya pergi meninggalkan putri Julian.
Putri Julian pun menunggu berhari-hari bahkan berbulan-bulan. Tiba-tiba terdengar kabar bahwa muncul seorang pria yang hendak melamar putri Julian. Pria ini tak kalah tampan jika dibandingkan dengan Sutan Rumandung. Tanpa berpikir panjang, putri Julian menerima lamaran itu.
Pernikahan pun dilangsungkan di istana putri Julian. Ketika penghulu bertanya kepada putri Julian apakah ia bersedia menikah dengan pria itu. Suara putri Julian dan bentuk tubuhnya pun berubah. Badannya mengecil dan bertumbuh bulu berwarna putih di seluruh tubuhnya. Ia pun berubah menjadi siamang putih.
Siamang putih kemudian berlari ke atap kerajaan dan meraung sambil melihat ke arah laut, Para penduduk desa menduga bahwa putri Julian menunggu kedatangan Sutan yang tak kunjung muncul. Siamang putih terus menunggu sampai akhirnya ia meninggal. Rupanya terdengar kabar bahwa kapal yang ditumpangi Sutan Rumandung tenggelam di laut.
Dari mana asal usul danau singkarak?
Informasi – Danau Singkarak adalah sebuah danau yang membentang di dua kabupaten yang terdapat di provinsi Sumatra Barat, Indonesia, yaitu kabupaten Solok dan kabupaten Tanah Datar. Danau ini memiliki luas 107,8 km kuadrat dan merupakan danau terluas kedua di pulau Sumatra setelah danau toba di Sumatra Utara.
- Danau ini merupakan hulu dari sungai atau Batang Ombilin.
- Namun sebagian air danau ini dialirkan melalui terowongan menembus Bukit Barisan ke Batang Anai untuk menggerakkan generator PLTA Singkarak di dekat Lubuk Alung, kabupaten Padang Pariaman.
- Danau Singkarak merupakan salah satu hasil dari proses tektonik yang dipengaruhi oleh Sesar Sumatra.
Danau ini adalah bagian dari Cekungan Singkarak-Solok yang termasuk di antara segmen dari Sesar Sumatra. Cekungan dari danau ini terbentuk dari sebuah amblesan yang disebabkan oleh aktivitas pergerakan Sesar Sumatra. Cekungan besar ini terbendung oleh material vulkanik dari letusan gunung api sekitarnya.
Ada berapakah jenis jenis cerita rakyat?
Liputan6.com, Jakarta Macam-macam cerita rakyat lebih kurang ada sepuluh. Ada fabel, legenda, mite, sage, epos, cerita jenaka, paralel, parabel, hikayat, dan cerita terbingkai. Di Indonesia, macam-macam cerita rakyatnya murni berasal dari daerah yang berbeda-beda dan selalu diceritakan secara turun-temurun.
Cerita rakyat merupakan sajian kisah dari masa lampau atau tempo dulu. Dari sekian banyak macam-macam cerita rakyat, kesemuanya disampaikan secara lisan. Ini mengapa macam-macam cerita rakyat disebut juga sebagai jenis sastra lisan. Layaknya kisah fiksi dalam novel dan drama kolosal, macam-macam cerita rakyat diangkat dari pemikiran yang fiktif dan sebagian di antaranya merupakan kisah nyata.
Dalam sajian cerita rakyat pasti mengandung pesan moral yang bisa diambil pelajarannya. Berikut Liputan6.com ulas macam-macam cerita rakyat dan asal daerahnya dari berbagai sumber, Jumat (11/6/2021). * Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.
Siapa nama dayang Putri runduk?
arian sikambang – Alkisah ada seorang putri yang cantik jelita yang mendiami kerajaan disebuah pulau. Pulau tersebut dinamai dengan nama Pulau Mursala. Sangkin cantiknya putri tersebut sehingga membuat namanya tersohor diseluruh negeri hingga kebenua eropa.
- Banyak raja yang datang untuk meminang sang putri tersebut, akan tetapi semua pinangan ditolak oleh sang putri dikarenakan sang putri telah jatuh hati kepada seorang datuk dari kerajaan Sorkam yang bernama Datuk Itam.
- Pada Akhirnya Seorang raja dari eropa yang bernama Raja Janggi datang meminang sang putri dengan paksaan, akan tetapi sang putri tidak bersedia dan menolak pinangan tersebut dengan Amarah.
Hal ini membuat sang Raja murka dan berjanji akan meluluh lantakkan kerajaan pulau Mursala jika keinginannya tidak terpenuhi. Hal ini membuat sang putri bingung, lalu memanggil Dayang Sikambang untuk berkonsultasi. Akhirnya sang putri menerima pinangan tersebut dengan satu syarat, raja Janggi harus menarik Pulau Mursala ke pantai sorkam dengan rentang waktu hingga ayam jantan pertama berkokok pada keesokan harinya.
Tujuan ditariknya pulau ke pantai sorkam adalah agar sang putri dapat melarikan diri dan meminta bantuan pada kekasihnya Datuk Itam untuk mengusir Raja Janggi. Raja janggi menyetujui persyaratan tersebut. kemudian diperintahkan nya pengawal untuk mengikatkan tali ke pulau dengan kapalnya yang besar untuk ditarik ke pantai sorkam.
Akhirnya Pulau bergerak mendekati Pantai Sorkam. akan tetapi melihat kejadian ini membuat putri runduk jadi was-was. lalu putri runduk memerintahkan dayang sikambang untuk membangunkan rakyat kerajaan, dan memerintahkan mereka untuk memukul mukulkan Alu agar ayam jantan berkokok.
dan berhasil, ayam jantan berkokok. Raja Janggi heran kenapa ayam berkokok padahal hari masih gelap. lalu raja janggi menyuruh seorang mata-mata untuk menyeliki hal ini. Dan benar saja mendengar laporan dari mata-mata tersebut Kemurkaan raja janggi memuncak lalu ia kemudian memaksa putri Runduk untuk menikahinya.
Tapi tetap saja putri runduk menolaknya dan melarikan diri dengan bantuan dayang sikambang dengan sebuah perahu yang sudah berisi perbekalan berupa sebungkus Nasi, sebuah sendok makan, dan sebuah selendang. Putri pun melarikan diri dengan perahu tersebut.
- Tak mau kehilangan putri runduk akhirnya raja janggi melakukan pengejaran dengan kapalnya.
- Ditengah pergejaran ketika kapal raja janggi hampir mendekati perahu, untuk menghalau kapal raja janggi, Putri Runduk Melemparkan Nasi Bungkus nya ke laut dan seketika berubah menjadi sebuah pulau berbentuk nasi bungkus yang terbalik.
Hal ini menyebabkan kapal raja janggi harus berputar mengelilingi pulau tersebut. selanjutnya adalah sendok makan yang berubah menjadi pulau sendok, dan selendang yang dikenakan sang putri menjadi pulau selendang. Apalah daya sebuah perahu dayung yang sedang dikejar kapal besar.
Bagaimana cerita Batu Gantung?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Batu Gantung adalah sebuah cerita rakyat yang berkembang di daerah Danau Toba di Sumatra Utara, Alkisah diceritakan tentang seorang gadis cantik jelita yang konon bernama, Seruni. Ia bunuh diri dikarenakan akan dinikahkan oleh ayahnya dengan anak namborunya atau pariban nya.
Calon suaminya ini bodoh dan dari keluarga yang kaya. Pada zaman itu diwajibkan seorang gadis menikah dengan pariban nya. Akhirnya gadis tersebut memutuskan untuk terjun dari tepi jurang dan melompat ke bawah bersama anjing kesayangannya yang selalu mengikuti ke mana Seruni pergi. Pada saat terjun rambut gadis ini tersangkut di salah satu pepohonan yang tumbuh di tepi jurang, tubuhnya saja yang tergantung di situ bersama anjingnya hingga menjadi batu yang sekarang disebut dengan “Batu Gantung”.
Batu Gantung kini menjadi objek wisata yang sering didatangi di Danau Toba.
Apa nama upacara adat di Sumatera Utara?
Upacara adat di Sumatera Utara. Foto: Unsplash Ketika berbicara tentang Sumatera Utara, maka yang terlintas di pikiran adalah wilayahnya yang hampir didominasi dengan suku Batak. Selain itu, Sumatera Utara juga dikenal sebagai provinsi yang memiliki berbagai macam tradisi dan juga adat istiadat yang sudah ada sejak turun temurun.
- Itu mengapa banyak orang yang beranggapan bahwa Sumatera Utara masih kental dengan budaya dan menjunjung tinggi norma dari para leluhur.
- Hingga kini, banyak adat istiadat, seperti upacara adat, ritual, dan lain-lain yang masih dijalankan oleh masyarakat di Sumatera Utara.
- Penasaran seperti apa upacara adat Sumatera Utara? Simak di bawah ini! Upacara adat Sumatera Utara.
Foto: Unsplash 1. Upacara Manggokal Holi Menurut jurnal Upacara Manggokal Holi pada Masyarakat Batak karya Asfika Yogi Hutapea, upacara manggokal holi adalah salah satu upacara yang dianggap sakral bagi kehidupan masyarakat Batak Toba. Upacara ini dilakukan dengan cara menggali kuburan yang bertujuan untuk menghormati orang tua dan juga leluhur.
Tidak hanya itu, upacara ini bertujuan untuk mendapatkan Hagabean, Hasangapan dan Hamoraon (panjang umur, kehormatan, dan kekayaan) Dalam upacara ini, dilakukan proses membersihkan tulang atau kerangka dengan jeruk purut. Setelah itu, tulang dan kerangka tersebut dikuburkan di dalam tempat yang suci, yakni Tondi.
Tarian Si Gale-Gale merupakan salah satu upacara adat Sumatera Utara yang sudah sering didengar oleh masyarakat luas, terlebih ketika berkunjung ke daerah pedalaman. Mengutip jurnal Value Tari Si Gale-Gale dalam Meningkatkan Wisata Budaya karya Rian Andriani, Tarian Si Gale-Gale adalah tarian sebuah patung kayu yang digerakkan oleh manusia dengan diiringi alunan musik khas Batak,
- Tarian ini juga sempat menjadi icon di salah satu festival yang ada di Danau Toba pada tahun 2013, tujuannya tentu untuk menarik perhatian para pengunjung yang penasaran dengan budaya di Sumatera Utara.
- Hombo batu atau lompat batu merupakan tradisi yang ada di Sumatera Utara tepatnya di Pulau Nias.
- Menurut jurnal Tradisi Hombo Batu di Pulau Nias: Satu Media Pendidikan Karakter Berbasis Kearifan Lokal karya Amelia Zuliyanti Siregar, tradisi ini memiliki peranan untuk membangun karakter masyarakat di Pulau Nias tersebut.
Salah satu contoh karakter positif yang dihasilkan dari Hombo Batu ini adalah meningkatnya keberanian dan daya juang untuk melompati batu tersebut. Ini bisa menjadi refleksi agar orang-orang bisa mengambil keberanian atas keputusan yang dibuat dan berjuang untuk itu.