ilmuseni.com/seni-budaya/kebudayaan-suku-aceh 6 Kebudayaan Suku Aceh Tamiang yang Menarik
1. Rumah Adat Rumah adat Aceh biasa disebut dengan ‘Rumoh Aceh’ atau ‘Krong Bade’.2. Pakaian Adat Pakaian adat suku Aceh merupakan peninggalan sejarah dari kerajaan perlak dan Samudra Pasai.
3. Upacara Adat Upacara Troen Bak Tanoeh,4. Tarian Adat Tarian tradisional suku Aceh yang populer adalah tari Saman.
5. Senjata Adat Senjata tradisional suku Aceh adalah ‘Rencong’.6. Makanan Adat,
See more
Contents
Apa yang dimaksud dengan budaya Aceh?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Budaya Aceh merupakan kumpulan budaya dari berbagai suku di Aceh, Indonesia, Provinsi Aceh terdiri atas 11 suku, yaitu:
- Suku Aceh (76% dari populasi provinsi aceh sensus tahun 2010)
- Suku Tamiang (Di Kabupaten Aceh Tamiang sekitar 35%).
- Suku Haloban (Di Kabupaten Aceh Tenggara).
- Suku Singkil (Di Kabupaten Aceh Singkil dan Kota Subulussalam sekitar 40%)
- Suku Jamèë dan Suku Kluet (Di Kabupaten Aceh Selatan sekitar 35%).
- Suku Gayo (di Kabupaten Aceh Tengah 20%, Kabupaten Bener Meriah 20% dan Kabupaten gayo Lues sekitar 40%)
- Suku Simeulue, Suku Devayan, Suku Sigulai (di Kabupaten Simeulue)
Masing-masing suku mempunyai budaya, bahasa dan pola pikir masing-masing. Bahasa yang umum digunakan adalah Bahasa Aceh (76%) selain Bahasa Indonesia, Di sana hidup adat istiadat Melayu, yang mengatur segala kegiatan dan tingkah laku warga masyarakat bersendikan hukum Syariat Islam.
Apa nama upacara adat di Aceh?
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada suku Aceh terdapat upacara adat kelahiran, pernikahan, kematian dan beberapa upacara adat lain seperti sunat rasul, kenduri blang, kenduri padee bijeh, kenduri jeurat, peusijuk naik haji, rumah baru dan kendaraan baru.
Aceh itu suku apa?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas
Para lelaki Aceh dalam kesenian Rapa’i Pase |
Daerah dengan populasi signifikan |
---|
Indonesia : 3.404.000 (2010) – 3.500.000 (2015) Malaysia : 640.000 |
Bahasa |
Aceh, Indonesia, Melayu |
Agama |
Islam Sunni |
Etnis terkait |
Champa, Melayu |
Suku Aceh ( Aksara Jawoë : اورڠ اچيه ) atau yang dalam bahasa Aceh yang ditulis dengan huruf latin dibaca ” Ureuëng Acèh” adalah nama sebuah suku penduduk asli yang mendiami wilayah pesisir dan sebagian pedalaman Provinsi Aceh, Indonesia, Suku Aceh mayoritas beragama Islam,
- Suku Aceh mempunyai beberapa nama lain yaitu Lam Muri, Lambri, Akhir, Achin, Asji, A-tse dan Atse,
- Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dipertuturkan di Vietnam dan Kamboja,
- Suku Aceh sesungguhnya merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa yang menetap di tanah Aceh.
Pengikat kesatuan budaya suku Aceh terutama ialah dalam bahasa, agama, dan adat khas Aceh.
Budaya non benda apa saja yang ada di Aceh?
12 Seni budaya lokal Aceh yang mendapat sertifikat sebagai warisan budaya tak benda adalah Tari Saman (dari Gayo) pada tahun 2011, kerajinan Rencong(dari Aceh Besar) pada tahun 2013, Seni Didong ( Aceh Tengah); Karawang Gayo (dari Aceh Tengah); Kupiah Riman (dari Pidie);Tari Seudati (dari Pidie); Rumoeh Aceh (dari Aceh
Apa itu kenduri Beureuat?
Beureuat berasal dari kata ‘Beureukat’ yang berarti berkah. Tujuan dari khanduri beureuat adalah untuk memohon berkah kepada Allah Swt. Berdasarkan beberapa riwayat, pada malam nishfu sya’ban seluruh catatan amal manusia selama setahun yang lalu akan diangkat (dikumpulkan).
Apa maksud Punggahan?
TRADISI PUNGGAHAN YANG ADA DI SETIAP MENJELANG RAMADHAN Keraganam adat dan budaya di Indonesia merupakan ciri khas tersendiri bagi bangsa yang sejatinya terdiri dari macam-macam suku, adat istiadat dan budaya. Salah satunya yaitu puggahan. punggahan adalah salah satu tradisi yang terdapat didaerah Jawa, tetapi cara memperingatinya cukup berbeda-beda.
Tradisi punggahan ini sudah ada sejak dulu, tidak jelas dari sumbernya tradisi ini apakah asli dari Islam atau ajaran Hindu yang diaplikasikan pada Islam oleh Wali agar orang-orang mau masuk ke Islam. Biasanya tradisi ini dilakukan menjelang bulan ramadhan tiba. Di desa saya biasanya dimulai pada tanggal 21 jawa.
Punggahan itu sendiri berasal dari kata Munggah (bahasa Jawa) yang berarti naik. Maksudnya bahwa, masuknya bulan Ramadhan perlu disambut dengan iman yang harus lebih ditingkatkan lagi. Punggahan ini bertujuan untuk mengingatkan para umat muslim bahwa Ramadhan akan gera tiba, dan juga untuk mengirim doa pada orang-orang yang telah meninggal dunia.
- Pungahan ini biasanya dilakukan dirumah dengan mengundang tetangga sekitar dan kyai untuk memimpin pembacaan tahlil dan doa, atau bisa juga diadakan di masjid atau mushola-mushola yang ada.
- Biasanya jika punggahan itu dilakukan dirumah hidangan yang harus ada adalah nasi kluban, bubur nasi, dan menu wajib pada tumpeng yang harus ada yaitu apem, pasung, gedang (pisang) dan ketan.
Sedangan jika dimasjid atau mushola hanya membawa empat menu wajib tersebut. Empat menu wajib yang harus ada pada saat punggahan tersebut mempunyai arti tersendiri. Oleh sunan kalijaga kemudian ditafsirkan secara Lughowi :
Ketan adalah kata yang berasal dari melayu, kemudin ditafsirkan oleh sunan kali jaga dengan kata “Khotho-an” yang berarti kesalahan. Apem ditafsirkan dengan lafdz “Afwan” yang berarti maaf. Selain bertaubat pada Allah, sebagai manusia haruslah saling memafkaan. Gedang (pisang) ini dalam bahasa arab yaitu “Ghodaan” yang mempunyai arti esok hari atau waktu mendatang. Pasung ditafsirkan dengan lafadz “Fashoum” yang mempunyai arti maka berpuasalah, setelah bertaubat dan minta maaf demi menyempurnakan keduanya. Dengan adanya makna dari empat menu wajib tesebut, maka sebagai orang islam kita harus melakukannya karena itu demi kebaikan diri kita sendiri.