Berdasarkan data di atas, tari yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam adalah tari pon kipoh dan tari saman.
Apa nama tarian dari Nanggroe Aceh Darussalam?
Tari Saman – Tarian dari Aceh yang diciptakan oleh seorang ulama Gayo yang bernama Syekh Saman adalah tari Saman. Dikutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 11: Tari Saman (2010) karya N. Fardhilah, suku Gayo terkenal dengan kekayaan dan keragaman budayanya.
- Suku Gayo juga memiliki berbagai seni dan budaya yang tidak kalah menariknya.
- Suku Gayo terkenal dengan tari Samannya.
- Tari Saman merupakan salah satu tarian dari Aceh yang mampu menyedot perhatian yang sangat besar dari para pencinta seni tari.
- Tari Saman merupakan pengembangan dari permainan rakyat yaitu tari Tepuk Abe.
Tari Saman digunakan sebagai media dakwah agama Islam pada zaman itu. Pada tari Saman menggunakan dua unsur gerak dasar, yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Tari saman termasuk tarian yang cukup unik karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerpuk, kirep, lingang, dan surang-saring.
Apa properti yang digunakan tari seudati?
Properti Tari Seudati – Properti tarian Seudati terdiri dari busana tradisional tari, aksesoris, alat musik tradisional, dan lagu pengiring tari. Penari memakai pakaian warna putih yang terdiri dari sarung, tangkulok dipakai di kepala, dan rencong yang disematkan di pinggang. Pakaian ini memberi identitas dan karakter budaya penari.
Apa perbedaan tari Seudati dan tari Saman?
Salah satu tarian tradisional dari Aceh adalah Tari Seudati. Seperti dengan Tari Saman, tarian ini juga dibawakan oleh sekelompok laki-laki dengan gerakan khas, semangat dan enerjik, serta diiringi oleh lantuan nada dan syair. Meski sama-sama berasal dari Aceh, namun tari saman dan seudati memiliki perbedaan pada gerakan dasarnya.
Tari saman dilakukan dengan posisi duduk, sedangkan tari seudati dibawakan dengan berdiri. Tari seudati adalah tari asli Aceh yang terkenal di seluruh Indonesia bahkan mancanegara. Tarian ini mengusung makna keteguhan, semangat, serta jiwa kepahlawanan seorang pria Aceh. Pada awal perkembangannya, tarian ini juga dijadikan sarana penyebaran dakwah Islam di tanah rencong.
Hal tersebut dikarenakan dalam syair tarian seudati tersisip ajaran dan nilai-nilai Islam. Dalam pertunjukkannya, tarian ini biasa dilakukan oleh 8 orang penari dan masing-masing penari diberikan jabatan / istilah unik, seperti Syeikh (pimpinan), Apet (wakil), Apet bak (anggota ahli), Apet sak (anggota ahli), Apet uneun (anggota biasa), Apet wie (anggota biasa), Apet wie abeh (anggota biasa) dan Apet unuen abeh (anggota biasa).