Berikut Ini Tarian Yang Berasal Dari Nanggroe Aceh Adalah?

0 Comments

Berikut Ini Tarian Yang Berasal Dari Nanggroe Aceh Adalah
Tarian Aceh

  1. 1. Likok Pulo. Tarian likok pulo berasal dari desa Ulee Paya, Mukim Pulau Beras Selatan, Kecamatan Pekan Badan, Kabupaten Aceh Besar.
  2. 2. Tari Malelang. Tarian ini berasal dari Desa Padang, Kecamatan Susoh, Kabupaten Aceh Selatan.
  3. 3. Seudati.
  4. 4. Kederen.
  5. Kepur Nunguk.
  6. 6. Labehaten.
  7. 7. Landok Alun.
  8. Tuak Kukur.

Meer items

Tarian apa yang berasal dari Nanggroe Aceh Darussalam?

Tari Saman – Tarian dari Aceh yang diciptakan oleh seorang ulama Gayo yang bernama Syekh Saman adalah tari Saman. Dikutip dari buku Mengenal Kesenian Nasional 11: Tari Saman (2010) karya N. Fardhilah, suku Gayo terkenal dengan kekayaan dan keragaman budayanya.

Suku Gayo juga memiliki berbagai seni dan budaya yang tidak kalah menariknya. Suku Gayo terkenal dengan tari Samannya. Tari Saman merupakan salah satu tarian dari Aceh yang mampu menyedot perhatian yang sangat besar dari para pencinta seni tari. Tari Saman merupakan pengembangan dari permainan rakyat yaitu tari Tepuk Abe.

Tari Saman digunakan sebagai media dakwah agama Islam pada zaman itu. Pada tari Saman menggunakan dua unsur gerak dasar, yakni tepuk tangan dan tepuk dada. Tari saman termasuk tarian yang cukup unik karena hanya menampilkan gerak tepuk tangan dan gerakan-gerakan lainnya, seperti gerpuk, kirep, lingang, dan surang-saring.

Apakah tari saman mendunia?

Menghentak penuh semangat dengan permainan ritme gerakan dan lagu. Itulah ciri tari saman. Siapa pun yang menyaksikannya pantas berucap “luar biasa”. Tarian tradisional yang berasal dari Kabupaten Gayo Lues, Provinsi Aceh, ini memang selalu membuat orang takjub.

You might be interested:  Suku Bangsa Yang Berasal Dari Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam?

Apalagi, mereka yang baru pertama kali menyaksikannya. Tarian tersebut memiliki keunikan tersendiri dan tidak bisa dijumpai pada tarian-tarian tradisional Aceh lainnya. Menurut budayawan Gayo Lues Buniyamin, yang menakjubkan dalam tari saman, yaitu adanya gerakan-gerakan badan penari pria dengan variasi tangan yang ditepuk ke dada dengan begitu cepat sehingga menjadi sebuah atraksi yang sangat dinamis dan penuh kekuatan.

Tari saman merupakan gerakan pemain bertepuk tangan, memukul dada, paha, dan tanah. Gerakan saman melambangkan alam, lingkungan, dan kehidupan sehari-hari dari masyarakat Gayo. “Gerakan-gerakan seperti itulah yang membuat tarian ini unik. Sehingga, siapa saja yang menyaksikannya akan terpesona dan kagum,” kata Buniyamin.

Eunikan lainnya, Buniyamin mengatakan, Tari Saman hanya bisa dilakukan oleh orang Gayo. Menurutnya, kalaupun ada orang di luar Orang Gayo yang menarikannya, pasti ada perbedaan. Hampir semua orang Gayo bisa menampilkan tarian ini. Mereka kerap tak perlu latihan karena gerakannya memang sudah mendarah daging.

Buniyamin mengatakan, atas dasar itulah Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa untuk Pendidikan, Ilmu Pengetahuan, dan Kebudayaan (UNESCO) menjadikan tari saman sebagai warisan dunia tak benda. UNESCO melalui Wakil Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Wamendikbud) Wiendu Nuryanti, Kamis (24/9), menyerahkan sertifikat tari saman kepada Pemerintah Provinsi Aceh yang diterima oleh Gubernur Zaini Abdullah.

  1. Penyerahan dilakukan di Anjungan Aceh, Taman Mini Indonesia Indah (TMII).
  2. Zaini mengatakan, masyarakat Aceh sangat bangga dengan pengakuan dunia terhadap tari saman.
  3. Tari yang kini sudah menjadi warisan dunia non benda itu tidak hanya dipelajari di dalam negeri saja, tapi juga dipertunjukkan di luar negeri.

“Sebagai orang Aceh, kami sangat bangga dan akan terus memeliharanya,” ujar Zaini. Ia mengatakan, pengakuan tari saman menjadi pemicu untuk lebih mencintai dan melestarikan budaya. Pengakuan ini, menurutnya, membanggakan warga Aceh sekaligus menjadi pemicu agar lebih peduli pada budaya lokal sehingga kita tidak khawatir seni budaya lokal diklaim negara lain.

  • Sebenarnya, tari saman sudah ditetapkan dan diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia tak benda sejak 24 November 2011.
  • Riterianya masuk warisan budaya yang memerlukan perlindungan mendesak.
  • Tarian tersebut merupakan warisan budaya masyarakat Gayo yang dikembangkan oleh Syech Saman, seorang ulama yang menyebarkan Islam ke dataran tinggi Gayo.
You might be interested:  Apa Yang Menyebabkan Kesultanan Aceh Darussalam Mengalami Kemunduran?

Tarian itu berisi pesan-pesan moral serta agama. Merujuk catatan sejarah, tari saman sudah berkembang di Gayo Lues, Aceh, sejak abad ke-13. N antara ed: andi nur aminah BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini

Dari manakah asal Tari Saman dan tari Sekapur Sirih?

Tari Saman, Aceh Tari saman merupakan salah satu tarian daerah asal Aceh yang dikenal hingga kancah internasional berkat gerakan tarinya yang memukau.

Sejak kapan Tari Topeng ada di Cirebon?

Sejarah Tari Topeng – Tari topeng sudah ada sejak abad ke 10 Masehi. Tarian ini kemudian berkembang pada abad ke 10 hingga ke 16 Masehi. Saat itu adalah masa pemerintahan Prabu Panji Dewa. Beliau adalah Raja Jenggala yang ada di Jawa Timur. Lalu seiring berjalannya waktu, tari topeng mulai menyebar ke beberapa daerah yang ada di Jawa Barat.

  • Salah satunya adalah daerah Cirebon.
  • Etika tari topeng hadir di daerah Cirebon, tarian ini kemudian berbaur atau menyatu dengan kesenian daerah.
  • Sehingga hal tersebut menciptakan sebuah tarian yang khas dan unik.
  • Tari ini mempunyai makna, simbol, dan juga filosofi tertentu.
  • Mulai dari percintaan, kepemimpinan, dan juga kebijaksanaan.

Dalam pertunjukannya, makna-makna tersebut akan disampaikan kepada para penonton supaya lebih mudah dimengerti dan bisa diambil sebagai pelajaran dari tari topeng. Jika merujuk pada cerita yang beredar di masyarakat, Sunan Gunung Jati dan Sunan Kalijaga sempat menggunakan tari topeng sebagai media dakwah.

Keduanya menyebarkan agama Islam menggunakan tarian ini. Tak hanya itu, mereka juga menggunakan tari topeng sebagai media hiburan di lingkungan keraton. Tari ini juga menjadi pedoman dan dasar dari terbentuknya tarian lain seperti Tari Topeng Panji, Tari Topeng Rumyang, Tari Topeng Kelana, dan lainnya.

Jumlah topeng digunakan pada tarian ini biasanya disebut sebagai Panca Wanda. Sebab, umumnya topeng yang digunakan pada tari topeng berjumlah 5 topeng.