Belanda Membakar Masjid Baiturrahman Yang Benteng Pertahanan Aceh Pada Tanggal?

0 Comments

Belanda Membakar Masjid Baiturrahman Yang Benteng Pertahanan Aceh Pada Tanggal
Banda Aceh, kota yang terletak di ujung barat Pulau Sumatera ini menyimpan pesona yang menarik para wisatawan. Ya, salah satunya wisata Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh. Rumah ibadah kebanggan masyarakat Tanah Rencong ini kini tampil makin menawan dengan wajah baru.

Wajah baru Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, resmi dibuka untuk umum. Bangunan bercat putih itu berdiri megah tepat di jantung Kota Banda Aceh. Di sisi utara dan selatan, terdapat payung-payung bergaya Masjid Nabawi di Madinah Arab Sudi. Sedangkan lantainya terbuat dari marmer yang dipesan khusus dari Italia langsung.

Masjid Baiturrahman Banda Aceh dan Sejarah Kelam Bagi Pasukan Belanda

Indah, bukan? Jika ingin masuk ke dalam masjid, kita harus menanggalkan alas kakinya untuk menjaga kebersihan masjid. Tak perlu khawatir hilang, panitia masjid juga menyediakan tempat penitipan sepatu. Dengan begitu kita bisa puas berkeliling untuk melihat wajah baru Masjid Baiturrahman, dan menghabiskan waktu dengan berswafoto dengan latar masjid dan payung. Selain payung, di tengah-tengah halaman masjid juga terdapat kolam yang dikelilingi aneka warna bunga yang semakin mempercantik halaman Masjid Raya Baiturrahman. Untuk menuju ke dalam masjid, ada beberapa pintu yang dibuka, yaitu pintu selatan, utara, dan barat. Masih belum puas menikmati keindahan Masjib Baiturrahman? Tenang, kita bisa melihat keindahan masjid dari ketinggian menara. Untuk naik ke atas menara, kita harus menaiki puluhan anak tangga. Selain itu, di atas sana juga dapat digunakan untuk melihat bangunan-bangunan lain yang ada di ibu kota Provinsi Aceh.

Menara masjid ini merupakan satu-satunya bangunan tertinggi di Aceh. Sejarah Masjid Raya Baiturrahman Dibangun pada tahun 1022H/1612 M oleh Sultan Iskandar Muda Mahkota Alam, Masjid Baiturrahman sudah mengalami beberapa kali renovasi. Sebelum menjadi indah dan menawan seperti sekarang, masjid ini memiliki sejarah panjang yang wajib diketahui.

Ketika Belanda menyatakan perang terhadap kerajaan Aceh pada 26 Maret 1873, para pejuang Tanah Tencong menjadikan masjid sebagai markas dan benteng pertahanan selama peperangan. Masjid Baiturrahman dijadikan tempat untuk membuat strategi dan mengatur taktik. Setelah tewasnya sang jenderal Kohler, tentara Belanda kembali melakukan serangan dengan membakar Masjid Baiturrahman pada tanggal 10 April 1290 H/ 1873 M. Masyarakat Aceh marah besar, ketika itu, Cut Nyak Dhien memimpin pasukan dan perang kembali terjadai. Setelah 4 tahun kemudian, Pemerintah Belanda kembali membangun Masjid Raya Baiturrahman.

You might be interested:  Pelengkap Yang Biasa Digunakan Untuk Hidangan Mie Aceh Adalah?

Pada pertempuran apakah Masjid Baiturrahman dibakar?

KBRN, Banda Aceh: Masjid Raya Baiturrahman yang berlokasi di pusat Ibu kota Provinsi Aceh, tak hanya terkenal akan keindahan dan kemegahan arsitekturnya nan memukau. Sejarah panjang masjid ini telah menjadikannya sebagai simbol agama, budaya, dan pejuangan rakyat Aceh.

  • Masjid Raya Baiturrahman, didirikan pada tahun 1612 masa kekuasaan Sultan Iskandar Muda.
  • Sumber sejarah lain menyebutkan, masjid ini dibangun lebih awal pada tahun 1292 oleh Sultan Alaudin Mahmudsyah.
  • Sejarawan Aceh, Drs Nabhani AS menjelaskan, pada zaman penjajahan Belanda, Masjid Raya Baiturrahman pernah dibakar Agresi Militer yang dipimpin Jenderal Van Swieten tahun 1873.

Memasuki bagian dalam ruang utama masjid, terlihat tiang-tiang penyangga kokoh berwarna putih, dan hamparan ruangan berlantai marmer dengan warna senada. Tampak beberapa lampu gantung perunggu menambah kesan autentik. Pintu kayu berukuran besar dengan ukiran dan ornamen yang menghiasinya menambah megah tampilan mesjid.

Menurut Nabhani, keseluruhan arsitektur masjid mengalami akulturasi dari beberapa gaya arsitektur dari beberapa negara. Sejak dulu, masjid Raya Baiturrahman tidak hanya diperuntukkan sebagai tempat ibadah saja, tetapi juga sebagai pusat pendidikan dan peradaban ilmu agama islam. Nabhani menambahkan, Masjid Raya Baiturrahman telah mengalami beberapa kali renovasi dan perluasan.

Masjid Raya Baiturrahman berdiri di lahan seluas 31.000 meter persegi. Dengan luas bangunan sekitar 4.000 meter persegi, diperkirakan mampu menampung sebanyak 13.000 jamaah. Perwakilan Unit Pelaksanaan Teknis Daerah (UPTD) Pengelola Masjid Raya Baiturrahman, Saifan Nur menyebutkan, perawatan dan pemeliharaan sarana dan prasarana Masjid Raya Baiturrahman dilakukan secara berkala.

Tak hanya sejarah perlawanan Belanda, Masjid Raya Baiturrahman juga menjadi saksi bagaimana pergolakan tuntutan referendum oleh ribuan rakyat Aceh. Masjid Raya Baiturrahman juga menjadi saksi dahsyatnya bencana tsunami pada 26 Desember 2004. Meski diterjang gelombang, masjid kebanggaan rakyat Aceh ini masih kokoh berdiri.

You might be interested:  Apa Yang Memicu Tsunami Aceh?

Kini, Masjid Raya Baiturrahman tampil dengan replika payung-payung yang menyerupai Masjid Nabawi di Arab Saudi, yang menambah keindahan dan kemegahannya. Mesjid Raya Baiturrahman menjadi salah satu destinasi wisata religi wajib yang senantiasa menarik wisatawan dari dalam maupun luar negeri.

Mengapa masjid disebut sebagai benteng pertahanan?

Ketika Belanda menyatakan perang terhadap kerajaan Aceh pada 26 Maret 1873, para pejuang Tanah Rencong menjadikan masjid sebagai markas dan benteng pertahanan. Di sana, dijadikan tempat untuk mengatur strategi dan taktik perang.

Apakah Masjid Baiturrahman termasuk bangunan yang selamat?

Belum lekang dalam ingatan peristiwa tsunami yang melanda Aceh pada tahun 2004. Salah satu bangunan yang selamat adalah Masjid Raya Baiturrahman. Dirangkum detikcom, Minggu (9/5/2021) menurut sejarah Masjid Baiturrahman dibangun pada 1612 M oleh Sultah Iskandar Muda Mahkota Alam. Masjid ini pernah menjadi bangunan paling megah pada abad ke -18.

Berapa ketinggian menara utama Masjid Raya Baiturrahman?

Menara utama dibuat di tengah halaman Masjid Raya Baiturrahman Aceh. Menara utama tersebut memiliki ketinggian 53 meter. Di area pelataran masjid, sebelumnya juga telah dibangun 4 menara identik dan memiliki kemiripan dengan bangunan berarsitektur Mughal. Masjid Raya Baiturrahman Aceh memiliki kolom yang dibuat dari beton.