Banda Aceh – Banjir melanda Banda Aceh setelah ibu kota Provinsi Aceh ini diguyur hujan sejak kemarin. Ketinggian banjir dari 50 cm hingga 1,3 meter. “Banjir akibat hujan dengan intensitas tinggi yang melanda Kota Banda Aceh,” kata Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Aceh (BPBA), Sunawardi, kepada wartawan, Jumat (8/5/2020).
Berdasarkan data BPBA, banjir terparah terjadi di Desa Peulanggahan, Kecamatan Kutaraja, dengan ketinggian air 1,3 meter. Air menggenangi badan jalan desa hingga masuk ke rumah warga. Masyarakat di sana mulai mengungsi ke masjid setempat. Sementara di Desa Peuniti, Kecamatan Baiturrahman, air yang tergenang diperkirakan setinggi 1,2 meter.
BPBA dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kota Banda Aceh masih mendata dampak banjir tersebut. Saat ini hujan masih terus mengguyur Banda Aceh. “Sampai sekarang air belum surut,” jelasnya. Berikut ini data sementara daerah terdampak banjir di Banda Aceh: 1.
- Ecamatan Kuta Raja – Desa Lampaseh – Desa Merduati – Desa Pelanggahan: ketinggian air 1,3 meter 2.
- Ecamatan Meuraksa – Desa Blang Oi: ketinggian air 50 cm – Desa Dayah Baru: ketinggian air 50 cm 3.
- Ecamatan Baiturrahman – Desa Neusu Jaya: ketinggian air 1 meter – Desa Peuniti: ketinggian air 1,2 meter – Desa Suka Ramai: ketinggian air 50 cm 4.
Kecamatan Lueng Bata – Desa Batoh 5. Kecamatan Syiah Kuala – Desa Prada: ketinggian air 50 cm – Desa Alue Naga: ketinggian air 50 cm 6. Kecamatan Kuta Alam – Desa Kp Laksana: ketinggian air 1 meter – Desa Kp Kramat: ketinggian air 1 meter 7. Kecamatan Jaya Baru – Desa Punge Blang Cut: ketinggian air 50 cm Simak juga video Ribuan Rumah di Mentawai Sumbar Terendam Banjir: (agse/haf)
Mengapa banjir di Aceh Terjadi?
› Humaniora › Banjir di Aceh Meluas, Satu. Ada beberapa penyebab banjir di Aceh Utara dan Aceh Timur, yakni kerusakan hutan, kerusakan sungai, tata kawasan yang keliru, dan infrastruktur yang buruk. MAIMUNZIR UNTUK KOMPAS Banjir di Desa Alue Iem Mirah, Kecamatan Pante Bidari, Kabupaten Aceh Timur, Sabtu (1/1/2022). Banjir meluas di kabupaten itu karena saungai-sungai meluap setelah diguyur hujan deras. IDI RAYEUK, KOMPAS — Bencana banjir di Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, yang terjadi sejak Kamis (30/12/2021) kini meluas ke 68 desa di 11 kecamatan.
Kapan Aceh banjir?
Banjir kembali merendam Provinsi Aceh, awal tahun 2022. T ujuh k abupaten/ k ota yang terendam adalah Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Kabupaten Aceh Utara. Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Timur men jelaskan, sebanyak 13.715 warga atau 3.942 k epala k eluarga terpaksa mengungsi, Di Kabupaten Aceh Utara, bencana ini menyebabkan 32 ribu masyarakat mengungsi. Direktur Walhi Aceh Ahmad Shalihin mengatakan, banjir di Aceh merupakan akumulasi dari dampak kerusakan lingkungan hidup yang terjadi di hulu maupun hilir Hasil perhitungan tim Geographic Information System Yayasan HAkA tahun 2019 menunjukkan, Kabupaten Aceh Utara kehilangan tutupan hutan mencapai 1.815 hektar. Sementara, Kabupaten Aceh Timur kehilangan 1.547 hektar, diikuti Kabupaten Aceh Tengah, dan Bener Meriah,
Awal tahun 2022, banjir kembali merendam Provinsi Aceh. Badan Penanggulangan Bencana Aceh pada Senin merilis, banjir merendam 31 kecamatan di tujuh kabupaten/kota yaitu, Kota Lhokseumawe, Kota Langsa, Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, Aceh Timur, Aceh Tamiang, dan Kabupaten Aceh Utara.
- Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kabupaten Aceh Timur menjelaskan, sebanyak 13.715 warga atau 3.942 kepala keluarga terpaksa mengungsi ke daerah lebih tinggi.
- Selama delapan kecamatan yang terendam adalah Bireum Bayeun, Indra Makmur, Sungai Raya, Idi Tunong, Rantau Selamat, Rantau Peureulak, Julok, dan Nurussalam.
“Ada yang mengungsi ke fasilitas publik seperti masjid atau mushola dan ada yang mengungsi ke rumah keluarga mereka,” ungkap Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Aceh Timur, Ashadi, Senin, Dia mengatakan, ketinggian air bervariasi, mulai satu hingga satu setengah meter.
- Tingginya curah hujan menyebabkan sungai meluap dan banjir meluas.
- Tim BPBD Aceh dan lembaga terkait terus membantu mengevakuasi warga dan melakukan pendataan,” ujarnya.
- Idham, warga Kecamatan Rantau Selamat, Kabupaten Aceh Timur mengatakan, banjir di Aceh Timur mulai terjadi sejak 30 Desember 2021.
- Hujan mengguyur beberapa hari.
Sungai meluap dan menggenangi permukiman penduduk,” ujarnya. Banjir di Kabupaten Aceh Timur menelan tiga korban jiwa yaitu Farji warga Seuneubok Buya, Kecamatan Idi Tunong; Muhammad Fiki Rehan, warga Desa Beurandang, Kecamatan Ranto Peureulak; dan Hamidah warga Desa Paya Lueng Jalo, Kecamatan Pirak Timu. Pendangkalan sungai di Aceh Utara merupakan satu dari beberapa sebab terjadinya banjir di Aceh Utara. Foto: Junaidi Hanafiah/Mongabay Indonesia Di Kabupaten Aceh Utara, bencana ini menyebabkan 32 ribu masyarakat mengungsi. Pelaksana Tugas Kepala BPBD Aceh Utara, Murzani mengatakan, jumlah desa yang terendam sebanyak 113 desa yang tersebar di 15 kecamatan.