1. Perlawanan Rakyat Aceh terhadap Jepang – Perlawanan ini terjadi di Cot Plieng, Aceh, dan dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil pada November 1942. Kejadian ini berawal dari kesewenang-wenangan Jepang yang memaksa untuk melakukan Seikerei dan ditolak oleh rakyat setempat karena dianggap bertentangan dengan ajaran Islam.
Contents
Bagaimana perlawanan rakyat Indonesia dalam menghadapi pasukan Jepang?
Kependudukan Jepang di Indonesia memang terbilang singkat, hanya 3,5 tahun tetapi menyisakan kenangan buruk yang mendalam bagi rakyat Indonesia. Kala itu penguasa Jepang bersikap semena-mena dan menyengsarakan rakyat Indonesia, sehingga memicu kebencian rakyat terhadap Jepang.
- Bahkan di sebagian wilayah Indonesia, rakyat memilih angkat senjata untuk mengusir keberadaan Jepang di Indonesia.
- Perlawanan Bangsa Indonesia Terhadap Pendudukan Jepang pun pecah.
- Saat itu, perlawanan bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang di Indonesia bisa dikategorikan menjadi 3, yaitu melalui perjuangan yang berbentuk organisasi, gerakan bawah tanah, dan perlawanan bersenjata.
Perjuangan Organisasi Perlawanan bangsa Indonesia terhadap pendudukan Jepang dilakukan oleh tokoh-tokoh nasionalisme yang memanfaatkan organisasi pembentukan Jepang sebagai alat pemersiap kemerdekaan Indonesia. Beberapa organisasi yang digunakan antara lain:
Putera
Ini merupakan organisasi yang memperbolehkan para anggotanya untuk berbicara di depan umum. Oleh karena itu, para tokoh nasionalisme memanfaatkan kesempatan acara rapat besar maupun acara radio yang diselenggarakan oleh organisasi Putera dengan mengarahkan rakyat untuk mempersiapkan kemerdekaan dan mengkoordinasikannya.
Barisan Pelopor
Ini merupakan bagian dari Jawa Hokokai. Barisan Pelopor ini diketuai oleh Ir. Soekarna dan beberapa pahlawan nasionalisme yang menjadi anggotanya.
Chuo Sangi In
Chuo Sangi In merupakan salah satu organisasi yang dimanfaatkan para tokoh nasionalisme dalam pembentukan organisasi Barisan Pelopor untuk kepentingan Indonesia. Gerakan Bawah Tanah Selain melalui gerakan organisasi, rakyat Indonesia melawan kependudukan Jepang di Indonesia dengan gerakan bawah tanah yaitu gerakan yang dilakukan secara diam-diam dan rahasia. Dimana, gerakan ini dipraktikkan di dalam organisasi bentukan Jepang tanpa sepengetahuan pihak Jepang.
(Baca juga: Kedatangan Jepang ke Indonesia ) Secara umum, kegiatan bawah tanah yang dilakukan oleh para pejuang nasional guna melawan pendudukan Jepang di Indonesia memiliki beberapa tujuan seperti saling membagi informasi dan menjaga nasionalisme, mempersiapkan kekuatan untuk kemerdekaan Indonesia, menyempurnakan semangat dan persiapan untuk kemerdekaan Indonesia, serta mendapatkan informasi perkembangan Perang Asia Timur Raya dari radio.
Adapun beberapa contoh gerakan bawah tanah yang mengupayakan perlawanan terhadap pendudukan Jepang di Indonesia antara lain :
- Kelompok Sukarni yang mencoba mempengaruhi jiwa-jiwa revolusioner dan rakyat Indonesia dengan membongkar tipu daya Jepang.
- Adanya aksi protes dari rakyat Indramayu di Desa Kaplongan mengobarkan semangat perlawanan juga di desa-desa lain, seperti di Desa Cidempet.
- Pada 6 Mei 1944, pemberontakan pun meletus di Cidempet, dengan sebab perlawanan yang sama.
- Tokoh-tokoh yang memelopori protes sosial di Desa Cidempet sendiri adalah Haji Madriyas, Haji Dulkarim, Sura, Karsina, Sliyeg, dan Tasiah.
- Eesokan harinya, ia langsung diundang menghadap polisi Jepang karena dengan sangat terbuka menghimpun kekuatan untuk melakukan perlawanan.
- Namun, undangan tersebut tidak dipenuhi, sehingga membuat hubungannya dengan Jepang semakin meruncing.
- Puncaknya adalah saat polisi Jepang bernama Hayasi datang untuk menjemput Tengku Abdul Jalil di Dayah Cot Plieng.
- Yuk, kita cari tahu jawaban dari Latih Ulangan Akhir Bab di halaman 72 berikut ini! Baca Juga: Kumpulan Soal SBMPTN, Jawaban, dan Penjelasan, Kolonialisme Barat dan Jepang Perlawanan Rakyat Papua Pada masa pendudukan Jepang, penderitaan juga dialami oleh rakyat di Papua, Adjarian.
- Rakyat Papua ini mendapat berbagai bentuk penganiayaan yang di luar batas wajar kemanusiaan, lo.
- Rakyat di Papua memiliki semangat juang yang tinggi dan pantang menyerah, sekalipun Jepang sangat kuat.
- Dalam perlawanannya, rakyat Papua hanya menggunakan senjata seadanya dan memberikan perlawanan dari berbagai tempat.
- Padahal, jika ada rakyat yang tertangkap Jepang akan menggukumnya dengan hukuman pancung, lo.
- Jepang akhirnya meninggalkan Biak dan pulau Biak merupakan daerah bebas dan merdeka pertama di Indonesia, Adjarian.
- Nah, perlawanan yang di lakukan di Papua ini kemudian meluas ke berbagai daerah, dari Biak kemudian meluas hingga ke Yapen Selatan.
- Salah satu pemimpin perlawanan di daerah ini yaitu Silas Papare dan berlangsung sangat lama sampai tentara Jepang dikalahkan oleh sekutu.
- Perlawanan Pang Suma berlangsung dari tahun 1944-1945 dan berlangsung di hutan belantara Kalimantan.
- Pada awalnya perlawanan Pang Suma mampu merepotkan pasukan Jepang karena medan dan kondisi geografis yang menguntungkan bagi masyarakat Kalimantan.
- Namun perlawanan Pang Suma harus mengalami kegagalan setelah Pang Suma tertembak oleh militer Jepang pada 17 Juli 1945.
- Rajyat Petani Indramayu melakukan perlawanan karena terjadi bahan logistik mereka dirampas secara paksa oleh jepang yakni berupa beras, padi.
- Para petani di Indramayu merasa tidak rela dan terbakar amarah.
- Itulah awal mula perlawanan rakyat Indramayu kepada jepang.
- Jalannya perlawanan terhadap Jepang tetsebut terbilang sengit, pemberontakan dan perlawanan terhadap pemerintah penjajah Jepang di pimpin oleh para ulama Indramayu.
Bagaimana perlawanan terhadap penjajahan Jepang dari rakyat Indramayu?
Jalannya perlawanan – Perlawanan rakyat Indramayu diprakarsai oleh petani dan dipimpin oleh para ulama. Beberapa tokoh Indramayu dalam perlawanan rakyat terhadap Jepang adalah Haji Madriyas, Haji Kartiwa, dan Kyai Srengseng. Pada Maret 1944, petani yang ada di Desa Kaplongan melancarkan protes karena masalah kewajiban serah padi.
Tentara Jepang yang ada di Cirebon setelah mendengar masalah itu segera datang dengan membawa satu kompi truk melalui Desa Kedungbunder. Setelah itu, ditambah lagi satu truk polisi berisi senjata lengkap menuju ke Desa Kaplongan. Sebelumnya, para petani di Desa Kaplongan sudah memperhitungkan segala kemungkinan yang akan terjadi, sehingga begitu pasukan Jepang datang mereka sudah siap.
Para petani sudah mempersenjatai diri dengan aneka senjata, seperti bambu runcing, golok, tombak, dan keris. Pertempuran pun terjadi yang menewaskan banyak korban dari kedua belah pihak. Baca juga: Mengapa Belanda Menyerah Kepada Jepang? Dari Desa Kaplongan sendiri ada empat orang yang meninggal karena ditembak tentara Jepang, yakni Abu Hasan, Tobur, Abdul Kadir, dan Khozin.
Mereka lah yag memimpin ratusan hingga ribuan rakyat dari desa-desa di Kecamatan Lohbener, Sindang, dan Losarang untuk melawan Jepang.
Apa saja yang menjadi sebab Perang Aceh?
KOMPAS.com – Perang Aceh terjadi sejak tahun 1873 hingga 1904, antara rakyat Aceh melawan Belanda. Selama tiga dekade, perang antara Kesultanan Aceh dan Belanda terbagi ke dalam empat periode, yaitu:
Periode pertama (1873-1874), dipimpin oleh Sultan Muhammad Syah Periode kedua (1874-1880), Sultan Muhammad Syah terbunuh dan Belanda berkuasa Periode ketiga (1881-1896), dipimpin oleh Teuku Umar Periode keempat (1886-1910), melakukan strategi perang gerilya secara kelompok maupun perorangan
Penyebab terjadinya Perang Aceh adalah ambisi Belanda untuk menguasai seluruh Nusantara. Karena pada masa itu, Aceh menjadi salah satu wilayah yang sangat sulit ditaklukkan. Di samping itu, ada sebab khusus yang melatarbelakangi Perang Aceh. Baca juga: Perang Aceh: Penyebab, Tokoh, Jalannya Pertempuran, dan Akhir
Siapakah tokoh perlawanan terhadap pemerintah pendudukan Jepang yang berasal dari Aceh?
Tokoh perlawanan Aceh terhadap Jepang – Perlawanan rakyat Cot Plieng, Lhokseumawe, Aceh terhadap Jepang dipimpin oleh Tengku Abdul Jalil. Pada Juli 1942, Tengku Abdul Jalil mengadakan pengajian bersama 400 pengikutnya, yang sekaligus menyuarakan kritik tajam terhadap penjajahan Jepang.
Namun, Hayasi justru berakhir terluka setelah memaksa Tengku Abdul Jalil untuk berhenti menyuarakan sikap perlawanan terhadap Jepang. Menanggapi hal itu, pada 7 November 1942, pasukan Jepang dikerahkan untuk menangkap Tengku Abdul Jalil. Peristiwa itulah yang menandai awal mula Tengku Abdul Jalil melakukan perlawanan terhadap Jepang.
Bagaimana pemberontakan yang dilakukan rakyat Papua terhadap Jepang?
adjar.id – Adjarian, pada masa pendudukan Jepang, terjadi beberapa perlawanan di berbagai daerah, salah satunya perlawanan rakyat Papua. Ketika awal kedatangannya, Jepang disambut baik oleh rakyat Indonesia karena dianggap sebagai saudara tua bangsa Indonesia.
Dalam buku Sejarah Indonesia kelas 11 SMA edisi revisi 2017 terdapat satu soal pada Latih Ulangan Akhir Bab di halaman 72. Pada salah satu soalnya kita diminta untuk menjelaskan perlawanan yang dilakukan rakyat Papua terhadap kekejaman Jepang. Maka dari itu, agar bisa menjadi sumber referensi bagi Adjarian, maka kali ini kita akan membahas jawaban soal tersebut yang menjadi materi sejarah kelas 11 SMA.
Lama kelamaan pendudukan Jepang di Indonesia membuat rakyat Indonesia menjadi benci. Rakyat Indonesia justru lebih membenci pemerintah Jepang daripada pemerintah kolonial Belanda. Hal ini terjadi karena perilaku Jepang yang sewenang-wenang dengan menangkap, menahan, dan menyiksa rakyat Indonesia.
Maka dari itu, rakyat Papua kemudian melakukan berbagai bentuk perlawanan terhadap tindakan Jepang ini. Gerakan perlawanan yang dilakukan rakyat Papua ini dikenal dengan Gerakan Koreri yang berpusat di Biak dengan pemimpinnya yaitu L. Rumkorem. Biak merupakan pusat pergolakan untuk melawan pendudukan Jepang.
Baca Juga: Tujuan dan Dampak Romusha saat Pendudukan Jepang di Indonesia Melakukan Taktik Gerilya Meski mendapatkan ancaman dari Jepang, rakyat Papua tetap tidak takut dan menggunakan taktik perang gerilya. Penggunaan taktik perang ini membuat Jepang kewalahan, hingga akhirnya Jepang tidak mampu bertahan menghadapi perjuangan rakyat Papua.
Kemudian, rakyat Yapen Selatan mendapat bantuan persenjataan dari sekutu sehingga Jepang berhasil dikalahkan oleh rakyat Yapen. Nah, itulah tadi, perlawanan rakyat Papua terhadap kekejaman Jepang yang bisa menjadi referensi Adjarian, dalam menjawab soal Latihan Ulangan Akhir Bab di halaman 72.
Apa tujuan dilakukannya romusha oleh Jepang?
Tujuan Romusha – Jepang membutuhkan bantuan untuk proses pembangunan, seperti kubu pertahanan, jalan raya, rel kereta api, jembatan, dan lapangan udara di Indonesia. Pengerahan tenaga kerja ini disebut romusha yang awalnya didukung rakyat Indonesia. Tujuan romusha adalah memperkerjakan masyarakat secara sukarela untuk proses pembangunan dan propaganda Jepang.
Mengapa rakyat Kalimantan melakukan perlawanan terhadap pemerintah Jepang?
Perlawanan rakyat Kalimantan terhadap pendudukan Jepang dipimpin oleh Pang Suma, seroang kepala suku Dayak. Pang Suma memiliki pengaruh yang besar di kalangan orang-orang atau suku-suku di daerah Tayan, Meliau, dan sekitarnya. Perlawanan rakyat Kalimantan tersebut dilatarbelakangi oleh penindasan yang dilakukan oleh militer Jepang terhadap penduduk asli Kalimantan, dalam hal ini suku Dayak.
Dengan demikian, perlawanan rakyat Kalimantan tersebut dilatarbelakangi oleh penindasan yang dilakukan oleh militer Jepang dan dipimpin oleh Pang Suma.
Mengapa perlawanan Indramayu bisa gagal?
Mata pelajaran: IPS Sejarah Kelas: VIII SMP Kategori: Masa penjajahan Jepang Kata kunci: perlawanan, rakyat, indramayu, jepang Kode kategori berdasarkan kurikulum KTSP: 11.3.8 ========================================= JAWABAN: Akhir perlawanan rakyat indramayu terhadap jepang yaitu Pelopor perlawanan di indramayu : a.Kiai Sualaiman, b.Kiai Srengseng, c.H.
Akhsan, d.Kiai Abdul Ghani (Kaplongan), e. Kiai Madrais (Cidempet), f.Kiai Muktar (Kertasmaya), g.Tasiah (Pranggong), h.Haji Dulkarim (Panyindangan Kidul), i.Sura (Sindang) dan j.Karsina ( Slijeg). Perlawanan rakyat indramayu dilakukan secara besar-besaran, menyebar ke pelosok-pelosok desa di Indramayu.
Karena jepang memiliki persenjataan yang unggul maka perlawanan para petani Indramayu dapat ditumpas oleh Jepang. Desa-desa yang dianggap sebagai markas perlawanan rakyat indramayu habis dibakar tentara jepang. Para pemberontak yang selamat menyelamatkan diri ke hutan.
PEMBAHASAN LEBIH LANJUT: Mayoritas rakyat Indramayu bekerja sebagai petani Padi. Padahal seharusnya rakyat Indramayu bekerja sebagai nelayan, karena terletak daerah pesisir, Lahan pertanian di Indramayu memiliki irigasi yang pengairanya tergantung pada curah hujan dan sungai-sungai yang ada diwilayah itu.
Awal mula sebelum rakyat Indramayu menjadi petani karena :p ada tahun 1628-1629 Kesultanan Mataram yang pada waktu dipimpin oleh Sultan Agung menyerang Batavia dengan kekuatan penuh, persenjataan lengkap dan moderen di zamanya, Belanda berlindung di gedung Batavia.
Pada masa kekuasaan jepang di indonesia, Jepang menguasai Indonesia karena Indonesia memiliki kekayaan sumber-sumber bahan mentah, terutama minyak bumi. Jepang menggunakan minyak bumi untuk industri perangnya. Jeapng merebut Indonesia dari penjajahan Belanda pada bulan maret 1942. Daerah Indramayu menjadi wilayah kekuasaan Jepang.
Belanda menyerah tanpa syarat kepada Jepang, dan secara otomatis seluruh wilayah Indonesia yang masuk ke dalam wilayah Belanda mutlak menjadi kekuasaan Jepang. Tentara Jepang yang mendarat ialah Divisi ke 38 yang dipimpin oleh Kolonel Shoji mendarat di Eretan Indramayu, Jawa Barat yang di ikuti oleh kelompok penyerangan ke lapangan udara Kalijati Subang, Jawa Barat.
Semoga bermanfaat 🙂 (Lt)