Nama Rumah Adat Aceh – Masyarakat suku Aceh menyebut rumah adat mereka dengan nama Rumoh Aceh, Layaknya rumah adat suku-suku di Pulau Sumatera, Rumoh Aceh juga merupakan rumah panggung yang memiliki tiga bagian. Panggung pada Rumoh Aceh tergolong tinggi, yaitu sekitar 2,5 hingga 3 meter.
- Setiap rumah ini selalu terdapat rambat atau ruang utama.
- Adapun ruang-ruang yang lain umumnya tergantung pada kemampuan dan kebutuhan masyarakat.
- Nantinya jumlah ruangan akan mempengaruhi panjang rumah dan tiang yang menyangganya.
- Seperti rumoh yang memiliki tiga ruang misalnya, ia harus disangga oleh setidaknya 16 tiang.
Sementara lima ruang, akan disangga 24 tiang.
Contents
Rumah Aceh berbentuk apa?
1. Bentuk Bangunan Rumah Krong Bade – Rumah adat Aceh berbentuk persegi panjang dengan arah timur ke barat, yang dimaksudkan untuk memudahkan dalam menentukan arah kiblat sholat.
Tangga selalu ganjil
Pada bagian depan rumah, terdapat tangga dengan tinggi sekitar 2,5 – 3 meter yang bertujuan sebagai cara masuk kedalam rumah. Jumlah anak tangga rumah krong bade selalu berjumlah ganjil atau sekitar tujuh sampai sembilan anak tangga. Hal ini merupakan sebuah simbol mengenai sifat religius dari masyarakat suku Aceh.
Pintu rumah rendah
Pintu utama rumah adat satu ini dibuat lebih rendah dari orang dewasa, yaitu sekitar 120-150 cm, sehingga setiap orang yang memasuki rumah harus menunduk. Hal ini menjadi simbol penghormatan tamu yang datang terhadap pemilik rumah. Namun, pintu yang cukup rendah berbanding terbalik dengan isi rumah yang cukup luas loh Ruppers.
Atap dari daun
Rumah khas Aceh ini terbuat dari bahan kayu dengan atap daun rumbia. Pembagian dalam ruangan rumah biasanya terdiri dari tiga sampai lima ruangan, dengan satu ruangan utama yang dikenal dengan sebutan rambat.
Rumah Krong Bade suku apa?
Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas Rumah Krong Bade adalah rumah adat dari Provinsi Aceh, Rumah Krong Bade juga biasa dikenal dengan nama rumoh Aceh, Rumah ini mempunyai tangga depan yang digunakan bagi tamu atau orang yang tinggal untuk masuk ke dalam rumah.
Apa nama rumah adat suku Dayak?
Rumah Radakng merupakan rumah panjang yang menjadi rumah adat bagi Suku Dayak yang berada di Provinsi Kalimantan Barat. Ini merupakan rumah adat terbesar yang ada di Indonesia dan menjadi sebuah landmark bagi kota Pontianak setelah Tugu Khatulistiwa. Rumah Radakng memiliki ukuran panjang 138 meter dengan tinggi 7 meter. Lokasinya berada di Jalan Sutan Syahrir Kota Baru Pontianak.
Apa nama rumah adat suku betawi?
Rumah Adat Betawi – Melansir dari laman Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, Rumah Kebaya adalah nama rumah adat Betawi, Nama Rumah Kebaya berasal dari bentuk atap rumahnya yang dari samping terlihat seperti lipatan kebaya. Selain dikenal sebagai Rumah Kebaya, bangunan tradisional ini juga dikenal sebagai Rumah Bapang.
Apa nama rumah adat suku Toraja?
Jakarta – Kekayaan budaya Indonesia dapat terlihat dari beragam bentuk rumah adat khas di setiap daerah. Salah satu yang menarik perhatian adalah jenis-jenis rumah adat Sulawesi Selatan, Tak hanya bentuk dan struktur yang beragam, rumah adat nusantara biasanya memiliki makna atau filosofi di dalamnya.
Seperti yang tergambar dalam 4 jenis rumah adat di Provinsi Sulawesi Selatan, Rumah khas ini berasal dari tiap-tiap suku yaitu suku Toraja, suku Makassar, suku Bugis, suku Luwuk, dan suku Mandar.1. Rumah Adat Suku Toraja Tongkonan, rumah adat suku Toraja di Sulawesi Selatan ini umumnya paling banyak dikenal orang.
Selain tempat tinggal, Tongkonan sangat penting karena dijadikan sebagai tempat upacara. Tongkonan berdiri di atas tumpukan kayu dengan ukiran warna merah, hitam, dan kuning. Atapnya berbentuk seperti perahu telungkup. Rumah adat berbentuk panggung ini terdiri dari 3 ruangan, yaitu ruang tamu, ruang makan, dan ruang belakang.
Sementara, kolong rumah dijadikan kandang kerbau belang sebagai simbol kekayaan suku Toraja. Di depan rumah, dihiasi susunan tanduk-tanduk kerbau, sebagai perlambang bahwa pemiliknya telah berulang kali mengadakan upacara kematian secara besar-besaran. Hingga kini, rumah adat Tongkonan menjadi daya tarik wisata masyarakat suku Toraja dan menjadi favorit para wisatawan.2.
Rumah Adat Suku Makassar Selanjutnya, ada rumah panggung khas masyarakat suku Makassar yaitu Balla. Dalam arsitekturnya, rumah ini terbagi menjadi tiga yaitu bagian atap, inti rumah, dan kolong. Uniknya, rata-rata atap rumah ini terbuat dari ijuk atau jerami, sedangkan bagian lainnya terbuat dari perpaduan beberapa jenis kayu.
Dengan 10 tiang penyangga, Balla memiliki ketinggian hingga 3 meter. Ruangan teras disebut dengan Dego-Dego, ruang tamu disebut Paddaserang dallekang setelah pintu masuk, ruang tengah sebagai ruang keluarga, dan kamar khusus perempuan di ruang belakang. Balla memiliki makna filosofis misalnya di puncak atap ada segitiga yang disebut tibaksela, sebagai simbol khusus yang menunjukkan kebangsawanan penghuninya.
Timbaksela yang disusun tiga atau lebih menunjukkan arti bangsawan, sedangkan segitiga yang tidak memiliki susunan adalah tanda masyarakat biasa.3. Rumah Adat Suku Bugis Bugis dan Makassar seringkali digabungkan karena kesamaan budaya keduanya, meski sebenarnya berbeda.
Rumah khas Bugis ini disebut juga rumah panggung kayu. Rumahnya memiliki ciri khas atap berbentuk pelana, serta memiliki timpalaja dengan jumlah tertentu sesuai simbol status sosial. Timpalaja atau disebut gevel (gable) adalah bidang segitiga antara dinding dan pertemuan atap. Rumah suku Bugis memiliki 3 bagian penting yaitu Rakkeang, Bola, dan Awasao.
Bagian Rakkaeng berfungsi untuk area menyimpan barang berharga seperti emas, perak, keris, ataupun perhiasan. Rakkeang juga bisa dimanfaatkan sebagai area menyimpan persediaan makanan. Bagian kedua yaitu Bola atau Kalle Balla. Bagian ini khusus dipakai untuk kebutuhan pemilik, misalnya untuk ruang tamu, ruang tidur, ruang makan dan dapur.
Apa arti Bungong Jeumpa dalam bahasa Aceh?
Bagi sebagian orang jika mendengar bungong jempa mungkin hanya sebatas lagu daerah. Namun lebih dari itu, bungong jeumpa bagi kebudayaan aceh melambangkan semangat dan keindahan tanah Aceh. Bungong Jeumpa atau dalam Bahasa Indonesia dikenal sebagai bunga cempaka banyak ditemukan di pulau Sumatera begitu pula di Aceh.
Bagi masyarakat Aceh, bunga ini biasa ditanam di perkarangan rumah. Keharuman dari bunga ini juga sudah dijadikan sebagai salah satu varian baru dalam produk parfum lokal dan diminati banyak kalangan. Keistimewaan bungong jempa juga dijadikan lagu daerah yang sering dinyanyikan baik langsung ataupun dinyanyikan sebagai musik pengiring dalam sebuah tarian.
Belum lama ini lagu bungong jeumpa juga mengiringi tarian “Ratoh Jaroe” saat Opening Ceremony Asian Games 2018. Lirik yang mudah diterima serta nada yang easy listening membuat banyak orang saat mendengar lagu bungong jeumpa ini langsung mengulang sembari mempraktikkan tarian ratoh jaroe.
Berikut lirik dan arti lagu Bungong Jeumpa; Bungong jeumpa bungong jeumpa, meugah di Aceh (Bunga cempaka yang terkenal di Aceh) Bungong teuleube, teuleube, indah lagoina (Bunga yang sangat indah rupanya) Bungong jeumpa bungong jeumpa, meugah di Aceh (Bunga cempaka yang terkenal di Aceh) Bungong teuleube, teuleube, indah lagoina (Bunga yang sangat indah rupanya) Puteh kuneng.
meujampu mirah (Warna putih, kuning, bercampur dengan warna merah) Bungong si ulah indah lagoina (Setangkai bunga yang indah sekali) Puteh kuneng. meujampu mirah (Warna putih, kuning, bercampur dengan warna merah) Bungong si ulah indah lagoina (Bunga yang sangat indah rupanya) Penulis : fata
Bagaimana bentuk rumah adat Aceh Krong Bade?
Ciri-ciri Rumah Krong Bade – Rumah Krong Bade berbentuk persegi panjang yang memanjang dari timur ke barat. Baca juga: Rumah Adat Aceh: Nama, Ciri Khas, Filosofi, dan Fungsi Tiap Bagiannya Rumah ini memiliki tangga di depan rumah yang berfungsi untuk masuk ke dalam rumah.
- Tinggi tangga tersebut sekitar 2,5-3 meter dari permukaan tanah.
- Pada umumnya, anak tangga Rumah Krong Bade berjumlah ganjil, sekitar 7 – 9 anak tangga.
- Bahan dasar bangunan Rumah Krong Bade berasal dari alam.
- Dalam pembuatan rumah, masyarakat Aceh tidak menggunakan paku.
- Sebagai gantinya, mereka menggunakan tali untuk mengikat dan menyatukan bahan bangunan yang satu dengan yang lain.
Dinding rumah adat terbuat dari kayu enau yang dihiasi dengan lukisan dan atapnya terbuat dari daun rumbia. Ukiran yang terdapat di Rumah Krong Bade bervariasi tergantung dari kondisi ekonomi pemiliknya. Semakin, banyak jumlah ukiran di dinding rumah, maka semakin sejahtera tingkat ekonominya. p2k.unkris.ac.id Bagian bawa rumah adat Krong Bade asal Aceh Baca juga: Mengenal Rumoh Aceh, Rumah Adat Aceh, Bentuk, Keunikan, dan Ciri Khas
Apa bahan pembuatan rumah adat Aceh?
Rumah Krong Bade (Nangro Aceh Darussalam) Aceh merupakan pintu masuk bagi penyebaran agama Islam di Indonesia pada masa silam. Hal inilah yang menyebabkan budaya Aceh erat berkait dengan budaya Islam. Salah satu yang bukti yang bisa kita lihat dari adanya akulturasi kedua budaya tersebut misalnya adalah arsitektur (rancang bangun) rumah adat Aceh yang bernama rumah Krong Bade atau juga biasa disebut Rumoh Aceh.
Struktur panggung dengan tinggi tiang 2,5 sampai dengan 3 meter dari permukaan tanah. Keseluruhan rumah ini dibuat dari bahan kayu, kecuali atapnya yang terbuat dari bahan daun rumbia atau daun enau yang dianyam, serta lantainya yang dibuat dari bambu. Karena memiliki struktur panggung, pada rumah adat Aceh ini kita dapat menemukan ruang bawah.
Ruang ini biasanya digunakan sebagai gudang tempat penyimpanan bahan pangan, serta sebagai tempat para wanita untuk melakukan aktivitas, misalnya aktivitas menenun kain. Rumah Bolon (Sumatera Utara) Rumah Bolon merupakan sebutan bagi rumah adat suku Batak di Sumatera Utara. Rumah Bolon merupakan rumah panggung yang hampir seluruh bagiannya dibuat menggunakan bahan bangunan yang diperoleh dari alam. Memiliki tiang penopang yang dibuat dari gelondongan kayu, dindingnya terbuat dari anyaman bambu, lantainya terbuat dari papan, sementara atapnya dibuat dari bahan daun rumbia atau ijuk.
Untuk menguatkan ikatan antarbahan hingga dapat bersatu rumah Bolon tidak menggunakan satu paku pun. Ia dibuat dengan sistem kunci antarkayu yang kemudian diikat menggunakan tali. Atap yang bentuknya seperti pelana kuda dengan sudut yang sangat sempit sehingga cukup tinggi. Dindingnya pendek tetapi cukup untuk berdiri karena rumah tidak dilengkapi dengan plafon.
Dinding bagian atas dilengkapi dengan anyaman-anyaman yang mempercantik penampilan rumah. Di atas pintu depan terdapat gorga atau lukisan hewan, seperti cicak dan kerbau yang didominasi dengan warna merah, hitam, dan putih. Gambar cicak merupakan simbol bahwa masyarakat Batak adalah masyarakat yang memiliki rasa persaudaraan yang begitu kuat antarsesamanya, sedangkan gambar kerbau adalah simbol ucapan terima kasih.
Motif ragam hias apa yang terdapat di rumah adat Aceh?
Hasil analisis data menggunakan teori semiotik sintaktik tersebut menunjukan bahwa makna motif ragam hias pada rumah tradisional Aceh di Museum Aceh yaitu, Motif Bungong Seumanga ( Adat & Keharuman), Bungong Seuleupok (Kesuburuan), Bungong Geulima (Kesuburan), Bungong Meulu ( Adat & Kesuburan), Bungong Sagoe (Keindahan),