Deskripsi. Tembakau hijau Gayo Aceh, masyarakat setempat menyebutnya bakong Gayo. Keunikan dari produk ini yang membuat berbeda dengan tembakau lain, ialah aroma dan rasa hisapannya yang serupa dengan ganja. Jika seorang penikmat sedang menghisap bakong Gayo, sensasinya seperti sedang nge-ganja.
Contents
Apakah Gayo Aceh bikin mabuk?
Rasa Tembakau Gayo – Beda dengan narkotika ganja, bakong Gayo tidak menimbulkan efek halusinasi. Sebagai penjual tembakau, stigma itu cukup disayangkan Irul, sebab asumsi itu salah. “Stigmatisasi itu sudah terlanjur dalam. Seharusnya pola pikir itu dibuanglah.
Sekarang kita mau ngapain lagi sih selain membantu petani tembakau,” kata Irul kepada Validnews, Senin (11/1). Saat ini, beberapa pengusaha tembakau sudah melakukan uji laboratorium terhadap kandungan tembakau Gayo. Hasilnya, bakong Gayo tidak masuk dalam jenis narkotika. Warna hijau dan aroma menyengat bakong Gayo berasal dari daunnya yang dipanen saat masih muda.
Daun tembakau muda itu kemudian dijemur dalam kondisi cuaca mendung atau saat malam hari. Setelahnya tembakau itu akan dimasukan ke dalam wadah yang tertutup rapat. Dengan begitu, tingkat kelembapan tembakau Gayo tetap terjaga. Pamor tembakau kini mulai naik menyusul kenaikan cukai rokok pabrikan.
- Naiknya cukai rokok berimbas pada kenaikan harga rokok.
- Untuk menghindari ‘kantong bolong’ sejumlah perokok mulai beralih ke tren tingwe atau akronim dari melinting dewe (melinting sendiri) yang lebih ekonomis.
- Baca juga: Teten Masduki: Cerutu Gayo Jadi Unggulan Aceh Tengah Tembakau Gayo hanya satu dari sekian banyak jenis tembakau di Indonesia.
Toko Bako Bako Tok menjual 25-30 jenis tembakau yang berasal dari beragam daerah di Indonesia. Karakter, aroma, dan rasanya memiliki keunikan masing-masing. Irul mengatakan, ada dua jenis tembakau yang jadi favorit pembeli selama satu tahun toko beroperasi, yakni tembakau Gayo dan tembakau Kemloko dari Temanggung, Jawa Tengah.
- Selain itu, pembeli juga menggemari tembakau asal Boyolali, Banyuwangi, atau Lombok.
- Bagi Anda yang lebih familiar dengan tembakau dengan karakter halus, jangan khawatir.
- Ada pula karakter tembakau yang rasanya mirip rokok pabrikan.
- Misalnya, tembakau (rasa) Sampoerna Mild, Djarum Super, Dji Sam Soe, menjadi salah satu transisi kalau anak muda yang belum bisa move on dari rokok-rokok pabrikan.
Jadi rasanya di dek e t-dek e tin lah sama mereka,” ujar Irul seraya tergelak. Meski begitu tidak ada tembakau yang tingkat kemiripan rasanya 100%. Setidaknya, kemiripan rasa itu berkisar di antara 70-80% saja. “Kalau masalah tembakau apa yang paling enak akan kembali ke selera masing-masing orang.” Baca juga: Perketat Iklan Rokok Sasar Anak-anak
Apa itu tembakau Aceh Gayo?
Deskripsi – Tembakau Hijau Gayo adalah tembakau linting yang mempunyai warna kehijauan dengan aroma yang khas gan.ja dan rasa yang smooth saat lintingan tembakau di hisap. Tembakau ini berasal dari pulau sumatera tepatnya di Dataran Tinggi Gayo, Aceh.
Warna hijau pada tembakau disebabkan masih muda, daun tembakau muda ini di jemur pada saat cuaca mendung atau di malam hari Pada Suhu Tertentu di Tanah Sejuk Gayo. Suhu & Kelembaban Dataran Tinggi Gayo Sangat Mempengaruhi Rasa & Aroma Yg dihasilkan Tembakau Hijau ini.Hampir Mirip Seperti Gan.ja,, Itu yg Membuat Tembakau Ini Sangat Diminati dikalangan Pecinta/Penikmat Rokok Linting Khususnya Tembakau.
Tembakau linting ini lalu disimpan di wadah yang kedap udara dan di daerah tertentu di campur dengan humidifier agar kualitas rasa dan kelembapan tembakau tetap terjaga. Sama seperti rokok gan.ja, mengisap rokok Tembakau hijau juga terletak pada seni melintingnya.
Selain Dengan Cara di Linting, Tembakau ini juga Sangat Nikmat jika dihisap dengan Pipa Rokok Lainnya. Hanya saja, untuk menjaga kesehatan sangat dianjurkan untuk hidup bebas dari merokok apalagi sampai berganja. Fast Respon Hub : Nb : Barang Yg dijual Per Pack/ Per Bungkus(LihatFoto Perbandingan).
Berat Di atas Hanya Perkiraan,,Sudah dihitung dengan Packingan. “Disarankan Pesan lebih Dari 1 Pack Agar Bisa Menghemat Ongkir” Laporkan Barang
Apakah Gayo berbahaya?
Tembakau Gayo Aceh tidak Berbahaya.
Apa keunikan Suku Gayo?
JURNAL SOREANG – Suku Gayo adalah salah satu etnis atau suku bangsa yang mendiami Dataran Tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah. Suku Gayo tinggal meliputi Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues. Sebagian juga mendiami wilayah Aceh Timur, yaitu di Kecamatan Serba Jadi, Peunaron, dan Simpang Jernih.
Suku Gayo yang tergolong dalam ras Proto Melayu (Melayu Tua) ini diperkirakan berasal dari India dan mulai datang ke Tanoh Gayo sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. Baca Juga: Tradisi Suku Madura yang Masih Dilestarikan, Nomor 2 Jadi Ajang Para Nelayan Ciri khas orang Gayo berkulit hitam, tubuhnya kecil, dan berambut keriting.
Suku Gayo terdiri dari tiga kelompok, yaitu Masyarakat Gayo Laut yang mendiami daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah, Gayo Lues yang mendiami daerah Gayo Lues dan Aceh Tenggara, serta Gayo Blang yang mendiami sebagian kecamatan di Aceh Tamiang. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Gayo.
- Bahasa tersebut mempunyai keterkaitan dengan bahasa Suku Batak Karo di Sumatera Utara dan termasuk kelompok bahasa yang disebut “Northwest Sumatra-Barrier Islands” dari rumpun bahasa Austronesia.
- Dialek Bahasa Gayo memiliki beberapa variasi, karena pengaruh dari bahasa luar.
- Bahasa Gayo yang ada di Lokop, sedikit berbeda dengan bahasa Gayo yang ada di Gayo Kalul, Gayo Lut, Linge, dan Gayo Lues.
Hal tersebut disebabkan karena pengaruh Bahasa Aceh yang lebih dominan di Aceh Timur. Kemudian, Gayo Lues lebih dipengaruhi oleh Bahasa Alas dan Bahasa Karo, karena interaksi yang lebih banyak dengan kedua suku tersebut, terutama komunitas Gayo yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara.
Apa ciri khas Suku Gayo?
TRIBUNNEWS.COM – Suku Gayo adalah salah satu etnis yang mendiami Dataran Tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian Tengah. Domisili suku gayo meliputi Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues, Sebagian juga mendiami wilayah Aceh Timur, yaitu di Kecamatan Serba Jadi, Peunaron dan Simpang Jernih. Suku Gayo tergolong ke dalam ras Proto Melayu yang berasal dari India. Kedatangan bangsa ini diperkirakan terjadi sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. Ciri khas orang Gayo berkulit hitam, tubuhnya kecil dan berambut keriting. Suku Gayo terdiri dari tiga kelompok, yaitu Masyarakat Gayo Laut yang mendiami daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah, Gayo Lues yang mendiami daerah Gayo Lues dan Aceh Tenggara, serta Gayo Blang yang mendiami sebagian kecamatan di Aceh Tamiang. (1) BACA SELENGKAPNYA>>>>>
Tembakau Gayo terbuat dari apa?
Sebelum kasus Azwar (nama samaran) mencuat ke publik lantaran ditangkap oknum polisi karena tembakau gayo dan diminta 15 juta agar bebas, kasus penangkapan serupa juga terjadi di Bitung, Manado. Bedanya, pemuda Bitung yang malang itu tidak dimintai uang agar bisa bebas.
- Saat diadakan uji lab, sebagaimana dikutip dari KBO Sat Narkoba Polres Bitung, Ipda Kathiandago, tembakau gayo hasilnya negatif atau tidak mengandung bahan narkotika.
- Nasib pemuda asal Bitung ini mungkin tidak dimintai uang 15 juta agar bebas, tapi nahasnya fotonya dirilis oleh polisi yang seolah menangkap pemilik ganja.
Padahal, seharusnya petugas menjunjung asas praduga tak bersalah adalah hal yang sah yang diatur dalam Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana yang menjelaskan pada butir ke-3 huruf C. Ketidaktahuan aparatur penegak hukum terhadap khazanah pertembakau di Indonesia inilah, sering sekali menjadikan mereka beberapa kali salah tangkap.
- Ita tau, tembakau di Indonesia banyak sekali ragamnya.
- Di “tanah surga” ini, tidak hanya tumbuh tembakau yang terserap untuk kebutuhan industri rokok saja, tetapi banyak lagi olahan tembakau lainnya.
- Tembakau gayo atau orang-orang dari tanah asalnya menyebut bakong gayo, semakin masyhur dan diminati oleh kalangan anak-anak muda.
Tembakau gayo ini tidak hanya hijau sebenarnya, ada juga merah, kuning, dan putih. Namun yang paling diminati di pasaran adalah tembakau hijau gayo, selain karena memili isap halus, tembakau ini beraroma khas. Tidak sama dengan perlakuan tembakau varietas lainnya, petani di Aceh memanfaatkan daun tembakau muda untuk memproduksi tembakau hijau gayo.
- Dalam sistem pengeringannya, tembakau hijau gayo tidak membutuhkan sinar matahari, alias dijemur saat malam hari.
- Biasanya tembakau gayo yang baru dipanen akan diperam selama enam hari, kemudian dipisahkan antara tulang dan daunnya, baru kemudian dirajang dan dijemur.
- Sehingga kalau melihat tembakau gayo yang siap isap, tidak ada tulang yang ikut terajang.
Banyak petani tembakau bilang, bibit tembakau gayo hijau masuk dalam klasifikasi tembakau aromatik, layaknya tembakau ico atau kasturi yang juga memiliki aroma khas masing-masing. Setelah dirajang, tembakau hijau gayo memiliki biji-biji kecil dan ketika dibakar mengeluarkan aroma khas.
Apa efek dari tembakau gorila?
Jakarta, CNBC Indonesia – Komedian Fico Fachriza ditangkap pihak kepolisian terkait dugaan memakai narkoba jenis tembakau gorila atau ganja sintetis. Apa sebenarnya tembakau gorila dan kenapa disebut ganja sintetis? Mengutip laman resmi Badan Narkotika Nasional (BNN), tembakau gorilla atau disebut juga tembakau super merupakan jenis tembakau yang bisa menimbulkan efek mirip dengan ganja.
- Tembakau ini pernah populer digunakan oleh pelajar SMA.
- Julukan ‘gorila’ yang tersemat di jenis tembakau ini berasal dari testimoni para pemakainya.
- Rasa nge- fly nya seperti tertimpa gorila.” Tembakau gorila biasa dicampur dengan tembakau rokok kemudian dilinting seperti menggunakan ganja, lalu diisap.
Dan efek yang ditimbulkan bisa berupa halusinasi, rasa senang berlebihan dan ketergantungan (adiktif). Sebagian orang yang tidak kuat menahan efeknya bisa mengalami muntah-muntah hingga black out, Karena dianggap sebagai alternatif ganja, harganya pun jauh lebih mahal dari tembakau rokok biasa.
Tembakau gorila dijual berkisar Rp25 ribu per batang. Tembakau ini sempat dianggap legal sampai pemerintah melalui Kementerian Kesehatan mengeluarkan peraturan baru di tahun 2017 yang memasukkan tembakau gorila dalam kelompok narkotika golongan satu, artinya hanya boleh digunakan untuk kepentingan ilmu pengetahuan dan teknologi.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh BNN, tembakau gorilla ini nyatanya mengandung bahan aktif ganja sintetik yaitu 5-fluoro ADB. Zat ini berbahaya setelah munculnya 10 kasus kematian di Jepang, di mana para korban mengalami asfiksia (kekurangan oksigen dalam tubuh dan peningkatan akumulasi karbondioksida) Setelah dilarang penggunaannya secara bebas, tembakau gorila punya banyak julukan baru seperti Hanoman, Natareja, dan Sun Go Kong, yang bertujuan untuk menyamarkannya dari penyelidikan pihak berwenang.
Apa yang dimaksud dengan tembakau gorila?
1. Apa Itu Tembakau Gorila? – Tembakau gorila adalah satu dari sekian banyak sebutan untuk produk ganja sintetis. dr Hari Nugroho dari Institute of Mental Health Addiction and Neuroscience (IMAN), Jakarta, menjelaskan ganja sintetis merupakan senyawa kimia cannabinoid yang awalnya diciptakan untuk kepentingan medis.
Apa keunikan Suku Gayo?
JURNAL SOREANG – Suku Gayo adalah salah satu etnis atau suku bangsa yang mendiami Dataran Tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian tengah. Suku Gayo tinggal meliputi Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah, dan Gayo Lues. Sebagian juga mendiami wilayah Aceh Timur, yaitu di Kecamatan Serba Jadi, Peunaron, dan Simpang Jernih.
- Suku Gayo yang tergolong dalam ras Proto Melayu (Melayu Tua) ini diperkirakan berasal dari India dan mulai datang ke Tanoh Gayo sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi.
- Baca Juga: Tradisi Suku Madura yang Masih Dilestarikan, Nomor 2 Jadi Ajang Para Nelayan Ciri khas orang Gayo berkulit hitam, tubuhnya kecil, dan berambut keriting.
Suku Gayo terdiri dari tiga kelompok, yaitu Masyarakat Gayo Laut yang mendiami daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah, Gayo Lues yang mendiami daerah Gayo Lues dan Aceh Tenggara, serta Gayo Blang yang mendiami sebagian kecamatan di Aceh Tamiang. Bahasa yang digunakan adalah Bahasa Gayo.
- Bahasa tersebut mempunyai keterkaitan dengan bahasa Suku Batak Karo di Sumatera Utara dan termasuk kelompok bahasa yang disebut “Northwest Sumatra-Barrier Islands” dari rumpun bahasa Austronesia.
- Dialek Bahasa Gayo memiliki beberapa variasi, karena pengaruh dari bahasa luar.
- Bahasa Gayo yang ada di Lokop, sedikit berbeda dengan bahasa Gayo yang ada di Gayo Kalul, Gayo Lut, Linge, dan Gayo Lues.
Hal tersebut disebabkan karena pengaruh Bahasa Aceh yang lebih dominan di Aceh Timur. Kemudian, Gayo Lues lebih dipengaruhi oleh Bahasa Alas dan Bahasa Karo, karena interaksi yang lebih banyak dengan kedua suku tersebut, terutama komunitas Gayo yang ada di Kabupaten Aceh Tenggara.
Orang Gayo keturunan apa?
Liputan6.com, Jakarta – Kebanyakan orang di Indonesia mungkin menyangka provinsi Aceh hanya ditempati oleh satu suku saja, yakni suku Aceh. Padahal, ada banyak sekali suku asli di Aceh, termasuk Gayo, Gayo merupakan salah satu etnis yang mendiami Dataran Tinggi Gayo, tepatnya berada di wilayah tengah Provinsi Aceh.
- Suku yang tergolong dalam ras Proto Melayu (Melayu Tua) ini diperkirakan berasal dari India dan mulai datang ke Tanah Gayo sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi.
- Suku Gayo terdiri atas tiga kelompok, yakni masyarakat Gayo Lut yang mendiami daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah.
- Emudian, Gayo Lues yang mendiami daerah Gayo Lues dan Aceh Tenggara.
Sementara, Gayo Serbajadi yang mendiami sebagian kecamatan di Aceh Tamiang dan Aceh Timur. Namun, hal-hal menarik tentang Gayo tak hanya itu. Liputan6.com merangkum enam fakta di antaranya yang dikutip dari berbagai sumber, Jumat, 19 Maret 2021.1. Asal-usul Nama Gayo Terdapat beberapa pendapat terkait asal-usul nama Gayo.
Pertama, Gayo berasal dari bahasa Batak Karo yang artinya kepiting. Berawal pada zaman dahulu terdapat sekelompok pendatang suku Batak Karo ke Blangkejeren, untuk melintasi sebuah desa bernama Porang. Lantas, para pendatang ini melihat binatang kepiting dan berteriak “GayoGayo”. Dari sinilah daerah tersebut dinamai Gayo.
Kedua, dalam buku yang berjudul ‘The Travel of Marcopolo’ karya Marcopolo, yakni seorang pengembara bangsa Italia yang menyematkan kata drang-gayu yang artinya orang Gayu/Gayo. Ketiga, Gayo berasal dalam Bahasa Aceh, Ga berarti sudah dan Yo berarti lari/takut.
Keempat, Gayo dari Bahasa Sanskerta, yang berarti gunung. Artinya masyarakat Gayo berasal dari daerah pegunungan. Kelima, dalam buku ‘Bustanussalatin’ karya Nuruddin Ar-Raniry, pada 1.637 Masehi yang tertulis nama Gayo dengan huruf Arab.2. Kopi Khas Gayo Siapa yang tak kenal dengan Kopi Gayo, Salah satu jenis kopi Arabika terbaik dari Nusantara.
Kopi Gayo menjadi bagian komoditi ekspor unggulan dari daerah Aceh Tengah atau Gayo yang sudah mendunia. Terdapat dua perkebunan Kopi Gayo yang menghasilkan kualitas terbaik yakni Takengon, Aceh Tengah, dan Bener Meriah. Hamparan luas perkebunan kopi ini tumbuh di dataran seluas 95.000 hektare dengan ketinggian kurang lebih 1200 meter.
Apa saja ciri khas Suku Gayo?
TRIBUNNEWS.COM – Suku Gayo adalah salah satu etnis yang mendiami Dataran Tinggi Gayo di Provinsi Aceh bagian Tengah. Domisili suku gayo meliputi Kabupaten Bener Meriah, Aceh Tengah dan Gayo Lues, Sebagian juga mendiami wilayah Aceh Timur, yaitu di Kecamatan Serba Jadi, Peunaron dan Simpang Jernih. Suku Gayo tergolong ke dalam ras Proto Melayu yang berasal dari India. Kedatangan bangsa ini diperkirakan terjadi sekitar 2.000 tahun sebelum Masehi. Ciri khas orang Gayo berkulit hitam, tubuhnya kecil dan berambut keriting. Suku Gayo terdiri dari tiga kelompok, yaitu Masyarakat Gayo Laut yang mendiami daerah Aceh Tengah dan Bener Meriah, Gayo Lues yang mendiami daerah Gayo Lues dan Aceh Tenggara, serta Gayo Blang yang mendiami sebagian kecamatan di Aceh Tamiang. (1) BACA SELENGKAPNYA>>>>>