Apa Arti Papma Bahasa Aceh?

0 Comments

Apa Arti Papma Bahasa Aceh
Arti dari jak pap ma adalah mengajak ibumu untuk bercinta.

Apa arti dari Pukoma?

Jawaban: pukoma papma letma itu bahasa cacian atau makian yang memiliki arti kasar dan tidak baik jika bahasa tersebut digunakan dalam kehidupan sehari hari dikarenakan memiliki makna yang tak pantas. Bahasa tersebut biasanya banyak digunakan oleh orang Aceh.

Apa itu bak Budik?

Dalam kehidupan sehari-hari, orang sangat sering mengungkapkan ungkapan emosionalnya, baik dalam bentuk kata, kelompok kata, maupun kalimat. Ungkapan emosional ini diucapkan di mana saja, misalnya di warung, di kedai, di sekolah, dan diucapkan oleh siapa saja, misalnya orang tua, guru, pejabat, buruh bangunan.

Dapat dikatakan bahwa ungkapan emosional merupakan salah satu bentuk kebiasaan masyarakat. Satu hal yang tak dapat dipungkiri adalah setiap bahasa di dunia ini memiliki ungkapan-ungkapan emosional. Un­gkapan-ungkapan itu dipakai dalam berbagai tempat dan situasi. Sebut saja bahasa Indonesia. Bahasa ini memiliki ungkapan-ungkapan emosional seperti sialan, bajingan, pantengong, anak bau kencur.

Bahasa lain pun demikian, seperti bahasa Inggris, juga memiliki ungkapan emosional seperti fuck you, dam, bullshit, Ungkapan-ungkapan emosional, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris itu dipakai untuk mengungkapkan amarah, kesal, benci.

  1. Namun, tidak tertutup kemungkinan juga dapat untuk mengungkapkan rasa senang dan gembira.
  2. Selain bahasa-bahasa di atas, bahasa Aceh juga memi­liki ungkapan emosional.
  3. Bahasa ini juga memiliki kata, kelompok kata, atau kalimat yang berisi ungkapan emo­sional, yang dipakai dalam berbagai suasana dan tempat.

Perhatikan data-data berikut ini!

Informan dari Nagan Raya Informan dari Aceh Barat Informan dari Aceh Selatan Informan dari Sigli
bret mak kah kajak pap leumo kajak u bui jak kajak u bui lôp keudéh aneuk hana diaja pap ma kah waba kareuh aneuk glanteutak geureuda sampoh pantèk ma bret ma ék leumo bui/asai+kata ganti orang ék kilang ék glang ulai bak teuôt lagai ulai kamèng teutôt jampôk bui sugôt aneuek umpeun rimung aneuk glanteutak rimung sampôh waba puta umpeun ta’eun breut ma aneuk bajeung aneuk arakatèe pukoe leumo jak pap ma lam boh ku pukèe ma jak lét asèe jak lét ma keudéh lam makeuh
You might be interested:  Nama Pelabuhan Di Banda Aceh?

Ungkapan-ungkapan emosional yang disebutkan di atas tentu baru sebagian. Masih banyak ungkapan emosional lain yang jika didokumentasikan dapat mencapai pulu­han ungkapan, baik dalam bentuk kata, kelompok kata, maupun kalimat. Ditinjau dari segi makna, nuansa yang terkandung dalam ungkapan-ungkapan emosional di atas lebih tinggi.

Arti­nya, jika ungkapan-ungkapan itu diucapkan kepada ses­eorang, orang yang mendengar tentu akan sangat marah. Karena tingginya nuansa makna yang terkandung dalam ungkapan-ungkapan ini, penerjemahan ke dalam bahasa lain tak dapat dilakukan. Meskipun penerjemahan dapat dilakukan, hasil terjemahan tersebut memiliki nuansa makna yang berbeda dengan ungkapan yang berasal dari bahasa yang diterjemahkan.

Coba baca kalimat ini! Bit-bit nyo kah lagèe kamèng teutet. Bandingkan nuansa makna kalimat tersebut dengan kalimat hasil terjemahan ini! Kamu benar-benar seperti kepala kambing yang dibakar. Ditinjau dari segi pilihan kata, ungkapan-ungkapan emo­sional dalam bahasa Aceh tampaknya memilih kata-kata yang memiliki derajat kesopanan yang rendah, misalnya ‘ok, pap, bret, arakatè/arekatè.

Apa itu Sotot?

Pencarian Anda “sotot” tidak ditemukan di Kamus Besar Bahasa Indonesia – Maksud Anda mungkin:

potong otot kotor foto totok kotok lotong motor botoh proto- botol soto jotos potol kroto moto otonom boto

Definisi / Arti kata sotot tidak ada di KBBI, kami beri cara munulis yang baik dan benar. Lihat arti dan definisi di jagokata. Database utama KBBI merupakan Hak Cipta Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa, Kemdikbud (Pusat Bahasa)

Apa itu bak Budik?

Dalam kehidupan sehari-hari, orang sangat sering mengungkapkan ungkapan emosionalnya, baik dalam bentuk kata, kelompok kata, maupun kalimat. Ungkapan emosional ini diucapkan di mana saja, misalnya di warung, di kedai, di sekolah, dan diucapkan oleh siapa saja, misalnya orang tua, guru, pejabat, buruh bangunan.

Dapat dikatakan bahwa ungkapan emosional merupakan salah satu bentuk kebiasaan masyarakat. Satu hal yang tak dapat dipungkiri adalah setiap bahasa di dunia ini memiliki ungkapan-ungkapan emosional. Un­gkapan-ungkapan itu dipakai dalam berbagai tempat dan situasi. Sebut saja bahasa Indonesia. Bahasa ini memiliki ungkapan-ungkapan emosional seperti sialan, bajingan, pantengong, anak bau kencur.

Bahasa lain pun demikian, seperti bahasa Inggris, juga memiliki ungkapan emosional seperti fuck you, dam, bullshit, Ungkapan-ungkapan emosional, baik dalam bahasa Indonesia maupun dalam bahasa Inggris itu dipakai untuk mengungkapkan amarah, kesal, benci.

Namun, tidak tertutup kemungkinan juga dapat untuk mengungkapkan rasa senang dan gembira. Selain bahasa-bahasa di atas, bahasa Aceh juga memi­liki ungkapan emosional. Bahasa ini juga memiliki kata, kelompok kata, atau kalimat yang berisi ungkapan emo­sional, yang dipakai dalam berbagai suasana dan tempat.

Perhatikan data-data berikut ini!

You might be interested:  Kuliner Enak Di Banda Aceh?
Informan dari Nagan Raya Informan dari Aceh Barat Informan dari Aceh Selatan Informan dari Sigli
bret mak kah kajak pap leumo kajak u bui jak kajak u bui lôp keudéh aneuk hana diaja pap ma kah waba kareuh aneuk glanteutak geureuda sampoh pantèk ma bret ma ék leumo bui/asai+kata ganti orang ék kilang ék glang ulai bak teuôt lagai ulai kamèng teutôt jampôk bui sugôt aneuek umpeun rimung aneuk glanteutak rimung sampôh waba puta umpeun ta’eun breut ma aneuk bajeung aneuk arakatèe pukoe leumo jak pap ma lam boh ku pukèe ma jak lét asèe jak lét ma keudéh lam makeuh

Ungkapan-ungkapan emosional yang disebutkan di atas tentu baru sebagian. Masih banyak ungkapan emosional lain yang jika didokumentasikan dapat mencapai pulu­han ungkapan, baik dalam bentuk kata, kelompok kata, maupun kalimat. Ditinjau dari segi makna, nuansa yang terkandung dalam ungkapan-ungkapan emosional di atas lebih tinggi.

Arti­nya, jika ungkapan-ungkapan itu diucapkan kepada ses­eorang, orang yang mendengar tentu akan sangat marah. Karena tingginya nuansa makna yang terkandung dalam ungkapan-ungkapan ini, penerjemahan ke dalam bahasa lain tak dapat dilakukan. Meskipun penerjemahan dapat dilakukan, hasil terjemahan tersebut memiliki nuansa makna yang berbeda dengan ungkapan yang berasal dari bahasa yang diterjemahkan.

Coba baca kalimat ini! Bit-bit nyo kah lagèe kamèng teutet. Bandingkan nuansa makna kalimat tersebut dengan kalimat hasil terjemahan ini! Kamu benar-benar seperti kepala kambing yang dibakar. Ditinjau dari segi pilihan kata, ungkapan-ungkapan emo­sional dalam bahasa Aceh tampaknya memilih kata-kata yang memiliki derajat kesopanan yang rendah, misalnya ‘ok, pap, bret, arakatè/arekatè.

Apa itu Aneuk Bajeung?

Tidak berselang lama, keduanya berbincang-bincang kemudian terkekeh-kekeh bersamaan, seperti tidak terjadi apa-apa di antara mereka. Kata-kata aneuk bajeung yang terucap dari mulut Si Pa’eh mengandung nuansa makna yang derajat kesopanannya sangat rendah. Artinya adalah anak haram.