Aceh Termasuk Sumatra Apa?

0 Comments

Aceh Termasuk Sumatra Apa
Daerah Aceh yang terletak di bagian paling barat gugusan kepulauan Nusantara, menduduki posisi strategis sebagai pintu gerbang lalu lintas perniagaan dan kebudayaan yang menghubungkan Timur dan Barat sejak berabad-abad lampau. Aceh sering disebut-sebut sebagai tempat persinggahan para pedagang Cina, Eropa, India dan Arab, sehingga menjadikan daerah Aceh pertama masuknya budaya dan agama di Nusantara.

Pada abad ke-7 para pedagang India memperkenalkan agama Hindu dan Budha. Namun peran Aceh menonjol sejalan dengan masuk dan berkembangnya agama Islam di daerah ini, yang diperkenalkan oleh pedagang Gujarat dari jajaran Arab menjelang abad ke-9. Menurut catatan sejarah, Aceh adalah tempat pertama masuknya agama Islam di Indonesia dan sebagai tempat timbulnya kerajaan Islam pertama di Indonesia, yaitu Peureulak dan Pasai.

Kerajaan yang dibangun oleh Sultan Ali Mughayatsyah dengan ibukotanya di Bandar Aceh Darussalam (Banda Aceh sekarang) lambat laun bertambah luas wilayahnya yang meliputi sebagaian besar pantai Barat dan Timur Sumatra hingga ke Semenanjung Malaka. Kehadiran daerah ini semakin bertambah kokoh dengan terbentuknya Kesultanan Aceh yang mempersatukan seluruh kerajaan-kerajaan kecil yang terdapat di daerah itu.

  • Dengan demikian kesultanan Aceh mencapai puncak kejayaannya pada permulaan abad ke-17, pada masa pemerintahan Sultan Iskandar Muda.
  • Pada masa itu pengaruh agama dan kebudayaan Islam begitu besar dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Aceh, sehingga daerah ini mendapat julukan ” Seuramo Mekkah” (Serambi Mekkah).

Keadaan ini tidak berlangsung lama, karena sepeninggal Sultan Iskandar Muda para penggantinya tidak mampu mempertahankan kebesaran kerajaan tersebut. Sehingga kedudukan daerah ini sebagai salah satu kerajaan besar di Asia Tenggara melemah. Hal ini menyebabkan wibawa kerajaan semakin merosot dan mulai dimasuki pengaruh dari luar.

  • Esultanan Aceh menjadi incaran bangsa Barat yang ditandai dengan penandatanganan Traktat London dan Traktat Sumatera antara Inggris dan Belanda mengenai pengaturan kepentingan mereka di Sumatera.
  • Sikap bangsa Barat untuk menguasai wilayah Aceh menjadi kenyataan pada tanggal 26 Maret 1873, ketika Belanda menyatakan perang kepada Sultan Aceh.

Tantangan yang disebut ‘Perang Sabi’ ini berlangsung selama 30 tahun dengan menelan jiwa yang cukup besar tersebut memaksa Sultan Aceh terakhir, Twk. Muhd. Daud untuk mengakui kedaulatan Belanda di tanah Aceh. Dengan pengakuan kedaulatan tersebut, daerah Aceh secara resmi dimasukkan secara administratif ke dalam Hindia Timur Belanda (Nederlansch Oost-Indie) dalam bentuk propinsi yang sejak tahun 1937 berubah menjadi karesidenan hingga kekuasaan kolonial Belanda di Indonesia berakhir.

You might be interested:  Jenis Pola Lantai Yang Digunakan Tari Saman Dari Aceh Adalah?

Contents

Apakah Aceh termasuk daerah Sumatera Barat?

Aceh Aceh Darussalam

  • Atjeh
  • Daerah Istimewa Aceh
  • Nanggroë Aceh Darussalam
Provinsi otonom
Transkripsi bahasa daerah
• Abjad Jawoë اچيه دارالسلام
Dari atas, kiri ke kanan: Masjid Raya Baiturrahman, Danau Laut Tawar, Pulau Rubiah, Taman Nasional Gunung Leuser, Gunung Seulawah Agam, Museum Tsunami Aceh, Taman Sari Gunongan, Replika Pesawat RI-001 Seulawah,

Sumatera dibagi menjadi berapa?

Sejarah Ringkas Tonggak Sejarah Milestones Mantan Gubernur Gambar: Kantor Gubernur Tempo Doeloe Sejarah Ringkas Pada zaman pemerintahan Belanda, Sumatera Utara merupakan suatu pemerintahan yang bernama Gouvernement van Sumatra dengan wilayah meliputi seluruh pulau Sumatera, dipimpin oleh seorang Gubernur yang berkedudukan di kota Medan.

  • Setelah kemerdekaan, dalam sidang pertama Komite Nasional Daerah (KND), Provinsi Sumatera kemudian dibagi menjadi tiga sub provinsi yaitu: Sumatera Utara, Sumatera Tengah, dan Sumatera Selatan.
  • Provinsi Sumatera Utara sendiri merupakan penggabungan dari tiga daerah administratif yang disebut keresidenan yaitu: Keresidenan Aceh, Keresidenan Sumatera Timur, dan Keresidenan Tapanuli.

Dengan diterbitkannya Undang-Undang Republik Indonesia (R.I.) No.10 Tahun 1948 pada tanggal 15 April 1948, ditetapkan bahwa Sumatera dibagi menjadi tiga provinsi yang masing-masing berhak mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri yaitu: Provinsi Sumatera Utara, Provinsi Sumatera Tengah, dan Provinsi Sumatera Selatan.

Tanggal 15 April 1948 selanjutnya ditetapkan sebagai hari jadi Provinsi Sumatera Utara. Pada awal tahun 1949, dilakukan kembali reorganisasi pemerintahan di Sumatera. Dengan Keputusan Pemerintah Darurat R.I. Nomor 22/Pem/PDRI pada tanggal 17 Mei 1949, jabatan Gubernur Sumatera Utara ditiadakan. Selanjutnya dengan Ketetapan Pemerintah Darurat R.I.

pada tanggal 17 Desember 1949, dibentuk Provinsi Aceh dan Provinsi Tapanuli/Sumatera Timur. Kemudian, dengan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang No.5 Tahun 1950 pada tanggal 14 Agustus 1950, ketetapan tersebut dicabut dan dibentuk kembali Provinsi Sumatera Utara. Mantan Gubernur

Apakah Ada Sumatera Tengah?

Sumatra Tengah adalah sebuah provinsi yang pernah tercatat sebagai salah satu provinsi di Indonesia yang wilayahnya meliputi Sumatra Barat, Riau, Jambi, dan Kepulauan Riau pada masa sekarang.

Sumatera Timur itu dimana?

SUMATERA TIMUR adalah salah satu dari sembilan bekas Kresidenan di Pulau Sumatera. Kini masuk wilayah Provinsi Sumatera Utara (Sumut).

Provinsi Sumatera Apa Saja?

5. Luas wilayah – Pulau terpanjang di Indonesia ini luas wilayahnya mencapai 473.481 Km². Dengan wilayah yang sebegitu luas, pulau tersebut terbagi menjadi 10 provinsi yaitu: Aceh, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Barat, Kepulauan Riau, Jambi, Bengkulu, Sumatera Selatan, Lampung, dan satu lagi Bangka Belitung.

Aceh suku nya apa?

Dari Wikipedia bahasa Indonesia, ensiklopedia bebas

Suku Aceh Ureuëng Acèh اورڠ اچيه

Para lelaki Aceh dalam kesenian Rapa’i Pase
Daerah dengan populasi signifikan
Indonesia : 3.404.000 (2010) – 3.500.000 (2015) Malaysia : 640.000
Bahasa
Aceh, Indonesia, Melayu
Agama
Islam Sunni
Etnis terkait
Champa, Melayu

Suku Aceh ( Aksara Jawoë : اورڠ اچيه ) atau yang dalam bahasa Aceh yang ditulis dengan huruf latin dibaca ” Ureuëng Acèh” adalah nama sebuah suku penduduk asli yang mendiami wilayah pesisir dan sebagian pedalaman Provinsi Aceh, Indonesia, Suku Aceh mayoritas beragama Islam,

Suku Aceh mempunyai beberapa nama lain yaitu Lam Muri, Lambri, Akhir, Achin, Asji, A-tse dan Atse, Bahasa yang dituturkan adalah bahasa Aceh, yang merupakan bagian dari rumpun bahasa Melayu-Polinesia Barat dan berkerabat dekat dengan bahasa Cham yang dipertuturkan di Vietnam dan Kamboja, Suku Aceh sesungguhnya merupakan keturunan berbagai suku, kaum, dan bangsa yang menetap di tanah Aceh.

Pengikat kesatuan budaya suku Aceh terutama ialah dalam bahasa, agama, dan adat khas Aceh.

Apa julukan Sumatera?

Sejarah Pulau Sematera – Pulau Sumatera dikenal dengan nama lain yaitu Pulau Percha, Andalas, atau Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta, yang artinya pulau emas). Baca juga: Suku-Suku yang Berada di Sumatera Utara Awalnya, penduduk Pulau Sumatera tidak mengenal nama Sumatera.

  • Penamaan kepulauan ini dibubuhkan oleh para penjajah asing.
  • Mereka mengenal pulau sengan sebutan Pulau Percha (Pritcho dalam dialek Melayu) dan dalam karya sastra Melayu disebut Indalas yang merujuk pada pulau-pulau sekitar semenanjung Malaya.
  • Seorang orientalis Inggris pada abad ke-19 yang pernah singgah ke Bencoolen (Bengkulu) William Marsden berpendapat bahwa ‘Indalas’ sangat mirip dengan nama ‘Andalusia’.

Suatu wilayah kekuasaan Arab di Spanyol pada masa jayanya. Sementara kata Percha berasal dari bahasa melayu yang berarti potongan atau robekan. Marsden memandang Percha sebagai satu yang ganjil kerena mengingatkan pada robekan layar kapal. Namun kata tersebut terbilang masuk akal, jika mengacu pada patahan pada daratan di sisi timur.

  1. Dimana, tempat tersebut sesuai dengan percha, yaitu pulau yang terpotong-potong.
  2. Pendeta I-tsing (634-713) dari Cina yang menetap di Sriwijaya (Palembang sekarang) selama bertahun-tahun pada abad ke 7, menyebut Pulau Sumatera dengan nama chin-chou yang berarti ‘negeri emas’.
  3. Baca juga: 5 Masjid Raya di Pulau Sumatera, Ada yang Berusia Ratusan Tahun Istilah Suwarnadwipa dan Suwarnabhumi telah disebutkan dalam berbagai prasasti.

Sumatera disebut Suwarnadwipa (bahasa Sanskerta berarti pulau emas) atau Suwarnabhumi (bahasa Sanskerta berarti tanah emas), Istilah-istilah tersebut tersebut digunakan dalam naskah-naskah India sebelum Masehi. Dalam naskah Buddha yang paling tua diceritakan pelaut-pelaut India menyeberangi Teluk Benggala ke Suwarnabhumi. wikipedia.org Lanskap pusat Kota Padang, Sumatera Barat. Bagi kalangan bangsa Yunani Purba, Sumatera telah dikenal dengan nama Taprobana. Klaudios Ptolemaios, ahli geografi Yunani abad kedua Masehi, ttepatnya tahun165, menggunakan nama Taprobana Insul.

  • Nama tersebut digunakan saat Ptolemaios menguarai daerah Asia Tenggara dalam bukunya Geographike Hyphegesis.
  • Ia menuliskan bahwa pulau Taprobana terletak di negeri Barousai.
  • Diperkirakan, negeri yang dimaksud adalah Barus di pantai barat Sumatera, yang sejak zaman purba dikenal sebagai penghasil kapur barus.

Naskah Yunani pada tahun 70, Periplous tes Erythras Thalasses mengatakan bahwa Taprobana juga dijuluki chryse nesos yang berarti ‘pulau emas’.

Apa arti dari Sumatera Barat?

Sumatra Barat Sumatera Barat
Provinsi
Sumbar
Transkripsi bahasa Minangkabau
• Jawi سومترا برات
Dari kiri ke kananː Istana Pagaruyung, Festival Budaya Minang, Sikuai, Kelok 9, Tour de Singkarak, Painan, Ngarai Sianok, Danau Maninjau,